20 Vote, 5 Komen💚
Kemarin buat vote berhasil terpenuhi, but komen pada mahal semua deh.
Jadi yang pertama buat komen dan tandai typo bertebaran.
='•'=
DENGAN dress selutut berwarna biru langit dipadukan dengan stiletto berwarna senada pula, Cheril tampil feminim di sore hari menjelang malam saat bertandang ke rumah Oma.
Melewati banyak drama untuk memilih outfit karena Juna berpesan agar Cheril tampil lebih anggun. Cowok tersebut menjelaskan bagaimana Oma begitu ketat masalah penampilan remaja. Omanya menyukai seorang gadis berpenampilan anggun dan feminim. Cheril tidak keberatan karena ia tidak sulit memilih dress. Sialnya, beberapa dress yang ia coba dikritik habis-habisan oleh Juna. Entah bagian mananya yang salah sehingga Juna melemparkan kritikan.
Beruntung pilihannya jatuh pada dress biru langit yang dihadiahkan kepadanya dari Mama. Cheril sudah kepalang kesal karena kecerewetan Juna dalam mengatur penampilannya.
Memangnya Oma begitu selektif terhadap penampilan?
Pertanyaannya terjawab kala sudah berhadapan dengan wanita tua yang baru ia turun dari mobil sudah diperhatikan dari bawah sampai atas. Cheril mendapatkan pengamatan ketat dari Oma yang lebih dulu menyapa Juna. Cowok itu berpenampilan santai. Baju kaos berwarna putih dengan celana kanvas berwarna krem.
"Ini istri kamu?"
Cheril takjub karena Oma to the point bertanya demikian. Belum sempat Cheril menyalimi tangannya, atau memperkenalkan diri pun ia urung saat ditembak pertanyaan yang cukup cepat diluar dugaan.
"Oma, sapa dulu Cherilyn," pinta Juna seraya memapah Oma yang mendekati Cheril. Juna dapat merasakan aura intimidasi Omanya pada Cheril yang kikuk. "Jangan begitu sama istri aku. Kasihan lho dianya ketakutan Oma kasih tatapan tajam begitu."
Gini ya, Cheril bukannya takut, Cheril geregetan. Dalam hatinya ia sudah tahu Oma seperti tidak menyukai kehadirannya. Dari sorot mata yang tajam penuh intimidasi, berbarengan dengan raut muka yang masam. Cheril sadar bahwa ia bukanlah menantu yang diinginkan untuk mendampingi cucu Oma.
Benar-benar akan menjadi malam yang panjang setelah ini.
"Oma ..." Sepertinya Juna sedang berusaha keras agar Oma membiasakan diri dengan Cheril.
"Ck, kamu ini. Iya, Oma tidak perlu perkenalan dari dia. Oma sudah tahu namanya, siapa keluarganya dan seluk-beluk dia. Walaupun Oma gak diundang waktu kamu nikah, Oma sudah banyak tahu mengenai istri kamu, Arjuna."
Oma sekali lagi memberikan tatapan tajamnya pada Cheril. Padahal tadinya tatapan yang berlabuh pada Juna begitu lembut. "Oma kan hanya menilai bagaimana istri kamu saat secara langsung Oma bisa bertemu dengannya."
Tidak berakhir apapun. Cheril hanya mampu menyalimi tangan Oma yang ogah-ogahan diulurkan. Ia belum bicara banyak karena Oma nyatanya lebih menunggu kedatangan sang cucu.
Dan, akhirnya terdampar di dapur bersama asisten Oma bukanlah hal yang buruk. Cheril bisa lebih leluasa bernafas karena tatapan tajam Oma tidak lagi membuatnya sesak. Menghirup lebih banyak oksigen, menahan diri agar tidak mengomel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl [On Going]
Teen Fiction"Cherilyn, jadi istri yang baik daripada nanti gue nggak kasih uang jajan." "Dih, situ emangnya punya duit buat ngasih uang jajan?" "Situ emangnya udah ngerasa punya banyak uang buat jajan?" "Ck, kok lo nyebelin?!" "Ya udah, gue nggak kasih uang j...