20 VOTE, 10 KOMEN AKU LANJUT.💚
KOMEN KARENA AKU MAU BERTERIMA KASIH BUAT YANG UDAH BACA DAN VOTE (KOMENNYA JUGA YEY) DI CERITA INI.
SYOK BERAT AKU DAPAT MOTIF BEJIBUN, BUT THANKS AGAIN FOR READERS.💚
Bisa mampir juga ke akun wattpad aku dan baca cerita lainnya. Ada yang udah ending, jadi buruan baca sebelum terlambat.💚
='•'=
"BERSIKAP lebih dewasa mulai sekarang, Cherilyn," nasihat Juna sembari memperhatikan punggung Cheril. Ia beringsut duduk di sudut kasur, memijat pelipisnya karena mempunyai istri yang kelewat sulit ia atur. "Sudah beberapa kali gue ingatkan, sekarang gue bertanggungjawab atas segala hal yang lo lakuin. Ingat itu baik-baik."
Cheril memutar tubuhnya, enggan menghampiri Juna—tetap ia duduk di kursi yang mana sebelumnya ia berkutat di cermin untuk membubuhkan skincare pada wajahnya. Kalau ia hampiri cowok itu, bisa-bisa ia melayangkan pukulan. Huh, sabar Cheril. Ia meneguhkan hatinya demi menjaga nama baiknya sebagai gadis cantik dan polos.
"Dengar gak?"
Gadis itu memainkan ujung kaos distro yang ia kenakan. "Lo belum maafin gue. Gue udah berusaha semaksimal mungkin untuk bertobat," gumamnya lirih menjual kesedihan.
"Usaha lo minta maaf sama gue perasaan gak ada deh, Cher," ujar Juna yang belum mendengar kalimat permintaan maaf dari Cheril.
Cheril mencebik, "Lo mana pernah gubris kata-kata gue."
"Berusaha makanya."
Pandangan Cheril menubruk kedua mata Juna yang berwarna coklat, seperti madu yang manis dan lembut. Ia tertawa dalam hatinya. Selalu bertanya-tanya mengapa ia ditakdirkan untuk menjadi pendamping cowok yang kalem dan cerdas seperti Arjuna. Lihat saja, tatapan cowok itu tajam, namun menyimpan kelembutan yang manis.
"Kita nggak cocok lho sebenarnya, Jun. Kita nggak jodoh," sungut Cheril. Ini pernyataan random saja yang terangkai di kepalanya.
"Lo bukan tipe cowok gue," imbuhnya sebagai informasi tambahan.
Juna mengernyitkan keningnya lalu berkata, "Gue gak nanya tipe cowok lo gimana. Lo keluar dari konteks pembicaraan. Kita lagi bicara tentang apa yang lo lakuin."
SIALAN!
"Ck, ya udah, iya!" Ia membawa dirinya mendekat pada Juna dan duduk di samping cowok itu dengan jarak yang sudah ia tentukan. "Gue serius dan penuh perasaan, gue minta maaf sama lo karena gue bikin ulah terus."
"Kelihatan belum ikhlas," ucap cowok tersebut.
"Gue ini udah tulus tau."
"Bukan karena terpaksa?"
Iya sih. Cheril mengubah ekspresi wajahnya menjadi lebih meyakinkan. Matanya ia redup kan, bahunya merosot ke bawah. "Arjuna suamiku, istrimu ini dengan tulus meminta maaf atas apa yang telah istrimu ini lakukan. Suamiku, tolong maafkan istrimu ini. Istrimu berjanji tidak akan mengulanginya lagi."
Tadinya Juna kira Cheril akan mengamuk atau menghakiminya, namun mendengar pernyataan yang Cheril utarakan seketika ia menahan tawanya agar tidak mengudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl [On Going]
Novela Juvenil"Cherilyn, jadi istri yang baik daripada nanti gue nggak kasih uang jajan." "Dih, situ emangnya punya duit buat ngasih uang jajan?" "Situ emangnya udah ngerasa punya banyak uang buat jajan?" "Ck, kok lo nyebelin?!" "Ya udah, gue nggak kasih uang j...