Lama bgt aku ga update karena sibuk in real life. Otw balik lagi biar aku bisa dapet feel dari alurnya.
Kangen sama Arjuna atau Cherilyn???
Vote dan komen>>>
Tandai typo yang mungkin bertebaran di beberapa kalimat.
='•'=
INI salah satu rencana kriminal yang akan Cheril jalankan. Rencana yang berkemungkinan besar membawanya pada masalah yang besar pula. Pada dasarnya ia memang tidak kapok dengan gertakan atau ancaman Juna.
Setelah mengantar mamanya ke bandara, Cheril langsung pulang dan menyusun rencana di kepalanya. Ia menunggu kedatangan Juna sampai sore hari. Cheril tidak akan membiarkan kesempatan kali ini terbuang sia-sia. Jika tidak bisa mengantongi izin, Cheril siap melancarkan rencana meski risikonya besar.
"Mama kamu berapa hari di Singapura, Lyn?" tanya Anahita yang duduk bersamanya di ruang tengah sambil menikmati secangkir teh, menonton acara gosip di televisi.
"Tiga hari, Bun," balasnya singkat. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul lima sore. Biasanya dia pulang jam empat sore. Cheril melirik Anahita yang sibuk mengganti channel televisi. "Eum, Juna kok belum datang ya, Bun? Bukannya jam empat dia biasanya udah di rumah."
Anahita meletakan remote, dahinya bergelombang seperti ombak. "Arjuna hari ini ada pengambilan nilai olahraga renang. Gak dikasih tau? Coba ditelepon, gih."
Cheril mengulum bibirnya, membuang pandangannya ke sudut ruangan seraya meringis. Gue kan gak nyimpen nomor wa Juna! Salah satu hal yang belum keduanya lakukan meski sudah satu atap.
"Kamu takut telepon Arjuna?"
Ia menggeleng, "Enggaaak. Aku cuma lagi marahan sama dia, hehehe."
Anahita tertawa kecil, mengusap lembut pucuk kepala Cheril. "Bunda sama Ayah dulu juga gitu. Walaupun kita nikahnya karena saling cinta, Bunda sering marahan sama Ayah waktu awal-awal nikah. Itu masa-masa indah menurut Bunda. Nanti juga kamu kangen sama masa-masa ini."
Mendengar cerita Anahita Cheril meragukan kenangan masa-masa awal pernikahannya dengan Juna. Meragukan apakah ia dan Juna akan tetap mempertahankan hubungan mereka. Meragukan masa depan yang sulit Cheril ungkapkan gambarannya. Ia merasa belum punya alasan untuk mempertahankan hal yang ia jalani sekarang.
Cheril memainkan jarinya di atas sofa, menatap wajah Anahita dari samping. "Alasan Bunda nyuruh Juna nikah muda apa?" tanyanya hati-hati.
"Hm ..." Anahita bergumam. "Sulit Bunda jelasin ke kamunya. Nanti kamu akan tahu sendiri alasannya. Bunda yakin ini yang terbaik buat Arjuna."
Mungkin Anahita terlarut dalam alasan yang ia simpan sendirian. Wanita paruh baya itu menjadi lebih banyak diam. Cheril pun merasa sedikit bersalah menanyakan hal yang ternyata sensitif.
Keheningan yang berlangsung di ruang tengah terpecah berkat kehadiran Juna yang basah kuyup karena habis renang. Cowok itu berhenti sejenak untuk menyapa Anahita dan menatap Cheril sebentar.
"Ditanyain kamu sama Lyn. Kamu mu marahan sama dia sampai kapan?"
Duh, salah ngomong gue tadi. Cheril pura-pura tidak mendengar. Ia menyesal telah mengatakan hal tersebut kepada mertuanya. Tau gini kan ia gak banyak omong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Naughty Girl [On Going]
Novela Juvenil"Cherilyn, jadi istri yang baik daripada nanti gue nggak kasih uang jajan." "Dih, situ emangnya punya duit buat ngasih uang jajan?" "Situ emangnya udah ngerasa punya banyak uang buat jajan?" "Ck, kok lo nyebelin?!" "Ya udah, gue nggak kasih uang j...