"Jovan!!"
Panggil ren sambil melambai, membuat si pemuda rubah menoleh kearahnya. Ren menyuruhnya untuk menghampiri mereka dan karena kebetulan Jovan sedang mencari meja untuk makan, jadilah tanpa berpikir panjang ia hampiri dua pemuda kembar disana.
Rey sedang makan, jangan ganggu dia karena ia pun sedang melakukan panggilan video dengan Allen, biasa kandidat bucin luar biasa. Ah sama hal nya dengan ren yang sibuk dengan bintang diponsel.
"Hai, tumben gak makan sama Daddy?" Basa basi Jovan saat duduk didekat mereka.
"Daddy sibuk" jawab Rey
Jovan mengangguk, lahap makanannya "oh, ada meeting ya nanti?"
Rey menggeleng, mengunyah makanan yang penuh dimulutnya dengan lucu, ren langsung menahan mulutnya "jangan ngomong, nanti muncrat"
Jovan melihat mereka rada bingung, namun ikut tersenyum saat ren melebarkan bibirnya "Daddy bantuin kakak revisi skripsi"
"Loh, kok dibantuin?" Sewot Jovan, sewot lah, Jovan nih udah sensi sama vander yang ga jelas, dih malah manja banget sampai skripsi dibuatin bapak sendiri "nanti sidang nya gimana tuh?"
"Kakak pinter kok, dia belajar juga" ucapannya langsung diangguki Rey, ini kalau ada vander percaya deh tuh jamet bakal pelukin adeknya erat erat, kapan lagi dipuji mereka pinter kan. Walau sejujurnya kembar pun ga terima kalau ada yang jelekin kakak mereka, karena itu tugas mereka berdua ( menjelekkan vander )
"Oh iya ya" Jovan agak awkward.
Mereka lanjutkan makan tanpa pembicaraan karena kedua putra kembar Barbara sibuk dengan gebetan masing masing, Jovan pun juga sibuk sendiri karena tidak terlalu peduli, yang ia pedulikan hanya makan sih.
"Kak vander mau kesini" ucap ren tiba tiba, Rey melihatnya, ingin membuka pembicaraan namun Jovan lebih dulu menyela "eh, gue selesai, duluan ya rey ren"
"Loh cepat banget, ga nungguin kakak?"
Jovan menggeleng dengan senyuman "mau lanjut kerja, thanks ya udah ajak gue gabung"
"Santai aja Jovan, kaya sama siapa aja" ucap Rey, ia menunjuk layar ponselnya "kak Allen nih, sapa dulu"
Ini agak aneh, namun sambil terkekeh canggung Jovan menyapa Allen "hehe, hai kak Allen"
"Loh, kamu kenal my favorite person, Jovan?" Rengut rey. Jovan mengangguk "iya, kenapa?"
"Gapapa" lalu Rey melihat layar ponselnya, memasang wajah ogah ogahan dan menggoda Allen dilayar "cie"
Agak lain nih tupai, ren sendiri menggeleng "Jovan kenal kak bintang ga? Dia kakak kesayangan ku, daripada evander evander itu"
"Oh, tau kok. Dia mah kakak tingkat aku waktu SMA, ren"
"Oh, kenal??" Cerah ren, Jovan mengangguk cepat dan melihat sekeliling "gue duluan ya, kerjaan gue masih keteteran soalnya" Jovan langsung pergi, takut vander tau dia disana.
Bukan menghindar, tapi Jovan harus menjaga mood nya diawal awal magang, dan bertemu vander bisa membuat emosinya memuncak bahkan mempengaruhi mood nya, apa yang dikatakan orang orang nanti.
Perginya Jovan, tak sampai 3 menit vander datang, matanya melirik kedua adiknya yang masih melahap makanan yang belum habis, mana vander juga membawa makanan titipan sang Daddy.
"Mana jovantik?"
"Jovantik siapa?" Tanya ren polos.
"Jovan cantik" percayalah, vander ucapkan itu dengan wajah berseri dan berbunga bunga, sampai Rey melempar es batu ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
b'fams au 📌
Fanfictionbang family local, au. Slice of life. 18+, berbahasa kasar. Local!