Bab 11: Fight Again

429 51 9
                                    

Wang Yi baru saja berpisah dari teman-temannya di persimpangan dekat sekolah, karena jalan pulang mereka berbeda arah. Ia melanjutkan perjalanan dengan tenang, menikmati sore yang cerah dan angin lembut yang menyejukkan. Suasana yang damai itu membuatnya bisa sejenak melupakan semua kerumitan yang sempat ia alami hari ini. Di atas motornya, ia membiarkan pikirannya melayang sejenak, menatap langit jingga yang beranjak ke malam.

Namun ketenangan itu tak bertahan lama. Di depan, tampak beberapa motor berhenti mendadak, menghalangi jalannya. Wang Yi merasakan firasat tak enak saat melihat sekelompok pelajar berhelm lengkap yang tampak sengaja memblokade jalan. Ia memperlambat laju motornya dan mulai menyipitkan mata, mencoba mengenali mereka dari kejauhan.

Satu per satu, mereka melepaskan helm, memperlihatkan wajah-wajah yang tidak asing baginya. Liu Fang berdiri di depan, bersama dengan tiga temannya, menatap Wang Yi dengan tatapan tajam penuh kemarahan.

"Turun sekarang, Wang Yi!" ujar Liu Fang dengan nada dingin dan penuh ancaman. Suaranya terdengar menggema di sore yang hening itu, mengisi udara dengan ketegangan yang tak terelakkan. Wang Yi menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya meski tahu ini bukan pertemuan biasa. Ada kemarahan dari raut wajah gadis yang menghalangi jalannya itu.

Dengan wajah yang datar dan ekspresi yang tetap tenang, Wang Yi akhirnya mematikan motornya, membuka helm, lalu turun. Ia berdiri di hadapan Liu Fang dan teman-temannya, menyadari betul bahwa situasi ini tak bisa dihindari.

"Minggir lah, kau menghalangi jalanku" tanyanya dengan nada yang berusaha tetap tenang, meski di dalam hatinya ia merasa tidak nyaman. "Sudah sore. Jangan buang waktuku untuk hal yang nggak penting."

Liu Fang tersenyum sinis, melipat tangan di dadanya sambil menatapnya dengan penuh ejekan. "Oh, sekarang kau mau cepat pulang, ya? Setelah mempermalukanku di pertandingan tadi?" Nada suaranya bergetar, mencerminkan amarah yang terpendam.

Wang Yi menatapnya balik, kali ini sedikit tertawa kecil sambil menyipitkan matanya. "Mempermalukan?" tanyanya, pura-pura terkejut. "Bukankah itu karena ulahmu sendiri?"

Kata-kata itu seperti cambuk yang memukul harga diri Liu Fang. Wajahnya berubah merah, tatapannya semakin tajam. Ia menggigit bibir, menahan emosi yang semakin membara. Dengan gerakan cepat, Liu Fang melirik ke arah ketiga temannya, memberi isyarat tanpa kata. Tanpa aba-aba, salah satu dari mereka langsung maju dan melayangkan pukulan ke arah Wang Yi.

Pukulan itu menghantam sudut bibirnya dengan keras, membuat Wang Yi terhuyung beberapa langkah ke belakang. Dia merasakan perih di bibirnya yang mulai berdarah, tapi ia tak menunjukkan rasa sakitnya. Dengan perlahan, ia mengangkat tangan dan menyeka sudut bibirnya, lalu mendongak menatap Liu Fang.

"Jadi, begini caramu menyelesaikan masalah?" Wang Yi berbicara dengan nada rendah, penuh kemarahan yang terpendam. "Kau pikir aku takut?"

Liu Fang tersenyum puas melihat reaksi Wang Yi. "Takut? Aku rasa kau perlu tahu rasanya diintimidasi, Wang Yi. Karena selama ini kau selalu berpura-pura kuat. Aku ingin lihat seberapa lama kau bisa bertahan."

Tanpa pikir panjang, Wang Yi langsung melayangkan tinjunya ke arah Liu Fang. Pukulan itu tepat mengenai wajah Liu Fang, membuatnya terdorong mundur dan terjatuh. Mata Liu Fang membelalak penuh kejutan dan kemarahan. Ia mengusap pipinya yang memerah, matanya kini penuh kebencian.

"Beraninya kau..." Liu Fang mendesis marah, tapi Wang Yi menyelanya.

"Kau yang memulai ini!" suara Wang Yi meninggi, penuh emosi. "Jika kau pikir aku akan diam dan menerima semua perlakuanmu, kau salah besar."

Teman-teman Liu Fang, yang melihat pemimpinnya terluka, langsung bergerak maju. Mereka mengepung Wang Yi dan mulai menyerangnya bertubi-tubi. Wang Yi mencoba menghindar dan bertahan, tapi serangan mereka datang dari berbagai arah. Ia berusaha memukul balik, namun ia kalah jumlah dan merasa semakin terpojok.

Shadows Of The Past | SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang