Suasana di perpustakaan itu terasa sunyi dan temaram. Beberapa cahaya matahari yang masuk, memancarkan cahaya yang lebih banyak menciptakan bayangan-bayangan aneh daripada menerangi ruangan. Bagi Zhou Shiyu, perpustakaan itu tempat yang belum pernah sama sekali dia kunjungi semenjak pindah ke sekolah ini, dengan suasana asing ini, ia merasa seperti sedang berada di dunia lain. Rak-rak tinggi penuh buku berdebu berdiri membentuk labirin di tengah ruangan, serta detak jam di dinding terdengar berirama, menambah kesunyian yang semakin mencekam.
Di sampingnya, Wang Yi mendengus, menatapnya dengan pandangan tajam dan penuh amarah. "Sialan kau, Zhou Shiyu. Ini semua gara-gara kau! Kalau saja nggak lupa bawa tugasnya, aku nggak akan kena hukuman membereskan perpustakaan ini!"
Zhou Shiyu tersentak mendengar kata-katanya. Wajah Wang Yi yang tampak kesal membuatnya semakin merasa bersalah. Namun, saat memperhatikan lebih dekat, Zhou Shiyu akhirnya menyadari saat melihat memar di wajah Wang Yi. Luka kecil itu terlihat kontras di wajahnya yang biasanya tanpa cela. Zhou Shiyu mengulurkan tangan, jemarinya menyentuh wajah Wang Yi dengan refleks.
"Astaga, Wang Yi, wajahmu... memar sekali... Apa ini sakit?" tanyanya khawatir, matanya menatap penuh perhatian.
Wang Yi terdiam. Sentuhan lembut Zhou Shiyu membuatnya tak bisa bergerak, dan jarak mereka yang begitu dekat membuatnya merasakan setiap tarikan napas Zhou Shiyu. Tatapan keduanya bertemu, dan jantung Wang Yi berdegup kencang. Ia hampir tidak bisa berpikir.
Namun, kesadaran tiba-tiba kembali, dan ia menepis tangan Zhou Shiyu dengan kesal. "Kau... mau aku patahin tanganmu, hah?" teriaknya, menutupi degup jantungnya yang memburu.
Zhou Shiyu dengan cepat menarik tangannya, merutuki dirinya yang kembali lancang melakukan hal itu pada Wang Yi. Namun, ada kehangatan yang masih tersisa dari sentuhan tadi. "Ah maaf, aku hanya khawatir melihat memar di wajahmu itu."
Wang Yi hanya memutar bola matanya mendengar itu, dengan nada tajam, ia berkata, "Ini semua gara-gara kau, tahu? Kalau bukan karena ulahmu waktu itu, aku nggak akan seperti ini."
Zhou Shiyu menatapnya dengan bingung, mencoba mencerna perkataan Wang Yi. "Karena aku? Apa maksudmu, Wang Yi?"
Wang Yi terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang, seolah enggan menjelaskan lebih jauh. "Ah, lupakan saja. Tidak penting," gumamnya. "Ayo, cepat bereskan ini sebelum aku semakin kesal."
Zhou Shiyu mundur pelan untuk menjauh dari Wang Yi, ingin membereskan rak di bagian lainnya. Wang Yi mengalihkan pandangannya, ia mulai menyusun buku-buku yang tidak sesuai tempatnya, berusaha mengembalikan Perpustakaan ke kondisi yang lebih rapi. Saat melihat Zhou Shiyu berjalan agak jauh untuk mengambil buku dari rak lain, Wang Yi menahan senyum kecil, ide jahil muncul di kepalanya lalu berkata dengan nada datar, "Ah, hati-hati, Zhou Shiyu... Aku lupa memberitahumu kalau Perpustakaan ini terkenal angker."
Zhou Shiyu seketika berbalik cepat, wajahnya pucat seketika. Ia melangkah mendekat ke arah Wang Yi, "Angker? Kamu serius?"
"Ya, banyak rumor soal ini. Katanya sering terdengar langkah kaki tanpa ada wujudnya di sini," Wang Yi melanjutkan dengan nada yang lebih dramatis berusaha menahan senyumnya. "Makanya, jangan pergi terlalu jauh dari sini. Siapa tahu kamu... ketemu sesuatu."
Zhou Shiyu semakin mendekat, matanya menatap Wang Yi dengan ketakutan. "Jangan bercanda seperti itu, Wang Yi."
Wang Yi hanya tersenyum tipis melihat ekspresi ketakutan gadis itu, merasa menang. "Ya sudah, bantu aku saja di sini."
Saat mereka melanjutkan beres-beres, Zhou Shiyu menemukan sebuah buku tebal yang harus ditempatkan di rak paling atas.
Dengan mengerutkan kening, Zhou Shiyu mengambil buku itu dan menatanya kembali, ditempatkan di bagian paling atas. Namun, rak itu terlalu tinggi, dan Zhou Shiyu harus menjinjit untuk mencapainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadows Of The Past | SQHY | Wang Yi x Zhou Shiyu SNH48
Teen FictionTiga tahun lalu, Zhou Shiyu kehilangan sahabat sekaligus cinta pertamanya, Wang Yi, yang meninggal dalam kecelakaan tragis tepat di depan matanya. Kehilangan itu membuat Zhou Shiyu trauma hingga ia harus meninggalkan sekolah. Kini, setelah pindah k...