Bab 3

1.2K 7 0
                                    

Beberapa jam lalu setelah keberangkatan suamiku pergi untuk interview kerja.aku pun mengganti pakaianku dengan memakai baju gamis tak lupa hijab lebar kukenakan dikepalaku untuk pergi kepasar membeli kebutuhan sesuai planingku hari ini aku mau membuat bahan baku kue bolu cokju sebagai percobaan yang nanti akan aku bagikan ke tetangga dekat rumah maupun teman ku nantinya juga via whatsapp/ig sebagai mode promosi penjualan hari ini.

Namun baru aku melangkah beberapa jarak saja tiba tiba.

"Hallo .... mba Sofi "mau kemana cantik pagi pagi begini ,"ucap seseorang dari sebelah kanan rumahnya.

Dan aku pun menengok ke arah suara itu berasal tersebut memanggilku.

"Eehh pak Johan .... hallo pak ... hehe mau ke pasar pak "jawabku sambil kupegang tas kecil berbentuk dompet ini.

"Oalah ... sendiri ke pasarnya ?? Tidak ada yang antar tohh "ucap pak Johan ia tengah asik mengelap motornya miliknya yang tertulis stiker JET DARAT di body motor tersebut.

"Hmmm .. iyaa pak sendiri ... nanti naik angkot palingan pak ..deket ko,"jawabku tersenyum di wajahku yang ramah ini.

"mau saya antar ndak mba Sofi .. ??," ucap pak Johan ia membalas senyuman rumahku tadi.

"Eehh gausah paakk ... ngerepotin .. heheh dah dulu yaa paak .. takut kesiangan nanti kehabisan bahan di pasar ,"jawabku lanjut dengan berjalan keluar teras rumah. tempat aku berdiri diujung jalan lalu sebuah angkot berhenti di hadapanku.

Suara samar samar dari kejauhan diucapkan oleh mulut pak Johan.

"Hati hati mba Sofiiii ... muehehe "ucapnya sedikit teriak.

"Huuuu .. mbaa Sofi ... kesian sendirian kepasar ... dikasih tumpangan malah nolak .. huuu dasar istrinya Aryo sok jual mahal "kata pak Johan menggerutu saja ditengah melakukan aktivitasnya.setelah ditinggal pergi oleh istri mas Aryo yaitu Sofi.

"Liat aja nanti suatu saat kalau sudah kena sama saya .. tak kasih ampun toh .. kamu mbaa mueheheheh "sambungnya lagi ucapan pak Johan dengan angan anganku.

Entah apa yang akan ia lakukan kepada Sofi istri mas Aryo tetangganya sendiri.

Memang bukan sebuah keputusan ringan yang diambil mas Aryo mengingat sebelumnya Sofi belum pernah bekerja ataupun sering keluar dari rumah, karena dia tipe wanita rumah tangga biasa yang sangat bergantung pada suaminya.

Pilihan untuk membiarkannya bekerja berdagang atau berwirausaha rumahan adalah satu-satunya opsi agar Sofi dapat mengalihkan pikirannya ke hal lain. Jadi keputusan mas Aryo saat ini adalah keputusan yang paling tepat. Paling tidak menurut dirinya sendiri.

Entah tidak tau kalau keputusannya tersebut, telah membuka pintu utama terhadap bencana yang tengah bersiap menghampiri keluarga dan pernikahannya. Dia tidak tahu bahwa dia telah melepaskan belenggu yang selama ini mengikat hati istrinya.

Sofi hampir 2 jam ia menghabiskan waktunya di dapur Setelah membuat kue bolu coklat keju(keju) ia tengah bersiap membagi bagikan sekitaran tetangga kompleksnya.yang sebelumnya Sofi memfoto dan menshare ke grup ibu ibu komplek via WA

"Waah ... mba Sofi .. aku mau dong hahah ,"boleh yaa testeran kuenya .."pesan masuk di salah satu grup wa tersebut.

"Boleh bu ... boleh hahah ... nanti saya antar sekalian yaa kerumah,"jawab pesan ku di grup yang tengah ramai usai aku men share gambar kue bolu cokju yang kubuat.

"Wah pasti enak nih kelihatannya.. saya mau juga mba Sofi ... haha kalo cocok rasanya ... nanti saya pesan loh ,"pesan masuk lagi ke salah satu grup wa.

"Aku mau aku mau,"timpal pesan wa berangsur angsur ramai di grup.

"Sabar ibu ibu hihi ... nanti ketemuan aja dirumah saya deh ... kita kumpul di depan teras Sofi ya bu ibu ... "jawabku semakin kegirangan setelah membalas 1 per 1 pesan di grup wa ibu ibu komplek.

namun beberapa pesan di grup wa ibu ibu khusus kaum hawa sudah mengiyakan tawaran yang nantinya akan berkunjung kerumah.dengan senang hati aku segera mengganti pakaianku.

Seperti biasa, aku tampil dengan pakaian yang sudah menjadi identitasnya selama ini sebagai seorang muslimah. Namun karena permintaan khusus pesan dari suamiku mas Aryo,sebelumnya hari ini pun aku tampil agak sedikit beda lebih tertutup.dengan gamis hitam panjang dan ku balutkan kepalaku dengan pashmina hijab kekinian.

Sambil aku persiapkan tempat sekaligus piring kecil beserta kue bolu cokju yang ku buat ini yang nantinya akan dicicipi oleh ibu ibu tetanggaku di komplek ini.

"Tok tok mba Sofi .. permisi "ucap suara itu berasal dari luar pintu rumahku.

"ya sebentar."jawabku menghampiri pintu.ketika aku asik men scroll pesan Wa.

Kutarik gagang pintu rumahku.dengan perasaan senang.kemudian aku melihat mereka 4 ibu ibu yang ku kenal biasa mengobrol disaat membersihkan halaman kalau setiap pagi.

"Eehh ibu ... ayo ayo masuk silahkan "sambung lagi.

"mba Sofi ... aduhhh gak sabar saya mau cobain kue bolu nya pasti . Enak nih .. "ucap serentak ibu ibu komplek tersebut dengan kemudian masuk ke dalam rumahku.

"Hihi ... aah ibu bisa aja belum dicoba juga. Hahah,"kataku menjawab ucapnya.

"Ayo bu langsung aja di cobain .. yaa anggap aja silaturahmi sambil ngobrol2 di rumah saya bu,"kataku lagi mempersilahkan mereka masuk.

Istriku Dihamili Tetangga (Cuck_Old Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang