Saat kembali ke surga suasana terasa familier dan asing. Teman peri yang melihatku datang menyambutku dengan ramah. Sepertinya tidak ada bedanya dengan waktu sebelum aku turun.Tanpa satu Bintang Surgawi Chu Kong, surga tetaplah surga. Mahluk abadi itu dingin dan tidak memiliki banyak perasaan seperti manusia.
Mungkin sebelum turun aku juga seperti itu. Sekarang.......
Jika aku mengubur kepalaku, aku bisa mencium bau tanah di seluruh tubuhku.
Kembali ke kuil Yue Lao. Tali merah di kuil Yue Lao masih sama seperti biasanya, kekacauan diciptakan oleh Yue Lao. Tali merah itu begitu berantakan sehingga kalian tidak akan tahu di mana akhir dan awalnya. (Dimana ujung-ujung talinya)
Aku pergi ke halaman belakang dan melihat Yue Lao tertidur dengan anggur curian. Aku merasa bahwa semua kebiasaan burukku dipelajari dari Yue Lao yang licik ini.
Aku berjalan ke arahnya, meraih dua janggut putihnya dan tanpa ampun menariknya ke bawah.
"Aiyo," teriak Yue Lao kesakitan. Dia meraih dagunya dan bangun. Butuh beberapa saat sebelum dia melihatku.
"Ah, Xiao Xiang Zi, kamu sudah kembali!"
Aku menatapnya dengan mata menyipit. Dia dengan bijaksana mengubah cara dia memanggilku, "Baiklah, Xiao Xiang. Saat kamu kembali, kamu melemparkanku, tulang tua ini! Ngomong-ngomong......"
Yue Lao melihat ke kiri dan ke kanan. Di dekat telingaku, dia bertanya, "Ketika kamu turun, kamu tidak bersama dengan Bintang Surgawi Chu Kong, kan? Surga membuat taruhan. Aku yakin kalian berdua tidak akan bersama. Aku memoertaruhkan lima kartu emas! "
"Informasi dari dalam."
Aku mencabut dua helai janggut putih panjangnya.
"Jika kamu tidak ingin kehilangan uang, segera ganti taruhanmu."
Yue Lao menatapku dengan mata bulatnya. Aku tertawa, "Aku mempertaruhkan semua gaji dari seluruh hidupku. Aku dan Chu Kong benar-benar bisa bersama."
Yue Lao menatapku dengan tatapan kosong untuk beberapa saat. Dia berbalik, mengambil sempoa dan menghitung, "Bahkan dengan semua gaji dari seluruh hidupmu, itu tidak sebanding dengan lima emas, ah. Informasimu juga terkenal karena tidak dapat dipercaya." (Kan pemeran utamanya dia sendiri Yue Lao, pastilah 100% bener 😂)
Mulutku bergerak-gerak, "Terserah!"
Setelah mengatakan itu aku kembali ke kamarku sendiri sambil memegang cermin masa lalu. Aku mengunci pintu dan meletakkan cermin masa lalu di atas meja. Aku merasa kompleks secara emosional. Nyatanya, Yue Lao benar. Sepertinya gaji seumur hidupku tidak sebanding dengan lima emas, aku juga tidak tahu apakah informasiku benar atau tidak. Aku hanya mengandalkan intuisiku atau lebih baik mengatakan bahwa aku berjudi dengan keyakinan yang aku miliki pada Chu Kong.
Aku yakin bahwa Chu Kong tidak ingin pergi ke jalan yang jahat.
Bahkan jika dia tidak memiliki ingatan akan kehidupan masa lalunya; bahkan jika dia benar-benar ingin membuktikan dirinya; bahkan jika dia cemburu dan marah. Tapi dia pasti tidak akan mengikuti keinginan Jin Lian untuk pergi ke jalan yang jahat. Bagaimanapun dia selalu menjadi orang baik.
Tidak peduli apakah itu Bintang Surgawi arogan Chu Kong, Lu Hai Kong atau bakso Kong, aku selalu percaya bahwa jauh di dalam hatinya ada kelembutan dan kebaikan.
Lagipula, hal tentang bakso Kong yang masuk ke jalan jahat sangat aneh. Dia berkata Jin Lian ada di tubuhnya selama tiga tahun. Karena dia rela membiarkan Jin Lian masuk ke dalam tubuhnya, tiga tahun lalu, kenapa dia tidak mengikuti Jin Lian dan memilih menunggu sampai sekarang?
Aku berani menebak bahwa bakso Kong ceroboh dan Jin Lian masuk ke tubuhnya. Dia telah dipengaruhi oleh Jin Lian, tapi dia takut aku menjadi khawatir. Jadi, dia tidak pernah memberi tahuku tentang masalah ini.
Dia peduli padaku. Disamping itu perhatian yang berlebihan.
Aku melihat ke cermin masa lalu. Gelombang terbentuk di cermin. Aku melihat Chu Kong masih memegangi tubuh yang sudah aku tinggalkan. Tubuhnya kaku. Sepertinya dia (CK) juga telah menjadi mayat dan tidak akan bergerak lagi.
"Aku bukan Bintang Surgawi Chu Kong," katanya pelan. Suaranya parau. "Dalam hatiku tidak ada kehidupan abadi langit dan bumi dan juga tidak melakukan hal baik untuk orang-orang. Aku hanya ingin melindungimu. Aku hanya ingin melindungimu. Kebebasan apa? Hidup sendiri apa? Bukan itu yang aku inginkan. Untuk menjadi orang yang kamu sukai. Untuk membiarkan sosokku memasuki mata mu, meskipun hanya sesaat, tidak apa-apa. Mengetahui bahwa kamu menyukaiku itu sudah cukup."
"Aku benar-benar tidak ingin membuatmu marah. Aku hanya takut ...... takut suatu hari nanti aku tidak bisa mengendalikan diri dan menyakitimu. Jadi, aku mencoba segalanya untuk meninggalkanmu. Aku hanya berpikir ......"
Suaranya tercekat. Dia membenamkan kepalanya di leherku seperti saat aku menghiburnya di masa lalu.
"Aku hanya berpikir bahwa aku tidak bisa membiarkan orang dalam tubuhku menyakitimu. Aku hanya ingin menggunakan semua upayaku untuk melindungimu. Aku hanya berpikir jika kamu mengucapkan kata-kata yang mengecewakan kepadaku, setelah aku mati, akankah kesedihanmu berkurang?"
Hatiku terasa sakit. Aku mendengarkan dia terus berkata, "Aku minta maaf. Aku sangat bodoh...Aku masih sebodoh seperti saat aku masih kecil. Aku tidak bisa memikirkan ide yang lebih baik!"
Dia menangis.
"Bangun dan pukul aku. Bangun dan beri aku pelajaran. Kamu bisa melakukan sesukamu, hanya saja...... jangan tinggalkan aku."
"Kamu tahu, ketakutan terbesarku adalah ini ......"
(sumpaaahhh, mewek lagi akuuuu, ketakutan terbesarnya CK adalah ngeliat XXZ meninggal di salju (lagi) dan dia sangat takut ditinggalkan sendirian di dunia itu.)————————————————————
***sebenernya aku bingung terjemahin kata "go in the evil ways" biar enak dibacanya atau biar istilah indonya pas, bingung mau terjemahin apa kata ini. Jadi aku terjemahin "pergi ke jalan yang jahat" tapi pada ngerti kan maksudnya?
***Padahal sudah sampe chapter ini tapi baru sadar dan baru bikin notes tentang kalimat ini 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Love You Seven Times
FantasíaNovel ini bukan karya saya, saya hanya penerjemah. Nerjemahin novel ini murni karena iseng, sekalian baca sekalian translate. Dan kalau dilihat dari rating nya sangat tinggi jadi penasaran pengen baca. Ini adalah novel ketiga yang saya terjemahin Pe...