Chapter 12

9 2 0
                                    


Ada gunung besar bersalju di belakang Sekte Shengling. Puncaknya tertutup salju sepanjang tahun. Sekte Shengling memiliki rumah bangsawan di atas gunung yang disebut rumah Fengxueshan (angin gunung bersalju). Tidak ada yang tinggal di manor (rumah bangsawan, biasanya mencangkup keluarga besar). Itu hanya digunakan untuk tujuan seni bela diri.

Shifu berkata bahwa karena dia mengajariku seni bela diri, kami akan melakukannya di manor. Dia berkata bahwa udara di sana lebih baik untuk berlatih. Tapi mendaki gunung sudah menjadi tantangan bagiku. Aku mencoba selama setengah bulan, tetapi itu bukan waktu untukku mencai puncak gunung.  Seringkali ketika aku mencapai setengah jalan, aku hanya duduk di atas salju dan tidak mau bangun. Shifu kemudian akan meremas wajahku, aku hanya akan menatapnya dengan tatapan kosong. Akhirnya, Shifu selalu akan menggendongku menuruni gunung.

Suatu saat Shifu sangat marah. Dia mencubit ku dengan sangat keras dan berkata: "Kamu melakukan ini dengan sengaja, bukan?! Sebenarnya yang latihan aku atau kamu, ah?! Hari ini, aku tidak akan menggendongmu.  Jika kau bisa turun gunung, turunlah. Jika kau tidak bisa turun, kau bisa terus duduk di sini!"

Setelah mengatakan itu, dia pergi. Aku dengan patuh duduk di sana dari siang sampai malam. Aku kemudian menyaksikan bulan naik tinggi di atas gunung.

Aku lapar dan kakiku mati rasa. Bulan berubah dari satu menjadi dua lalu menjadi tiga dan akhirnya, terguncang dengan cahaya terang. Aku memejamkan mata, ingin tidur.  Saat aku ingin berbaring, seseorang menjemputku.

"Bodoh!"

Sambil mengutuk, orang itu membersihkan salju dari punggungku.

Aku mengendus. Itu adalah bau Shifu, hangat dan bersih seperti sinar matahari yang pertama.

Aku tanpa sadar memeluk bahunya dalam pelukan hangat. Kepalaku mengusap lehernya.

"Shifu, ini sangat dingin."

"Kalau dingin, apakah kamu tidak tahu bagaimana cara berdiri dan berjalan kembali?!"

"Sebelumnya, aku terlalu lelah untuk berjalan, aku terlalu lapar untuk berjalan, Shifu berkata aku harus duduk..."

Shifu terdiam lama. Akhirnya, dia tertawa: "Kamu menjadi sangat patuh sekarang."

Aku tahu bahwa Shifu akan kembali untukku.  Aku memejamkan mata. "Bisakah kita tidak berlatih seperti ini lagi?"

Aku tidak mendengar apakah Shifu menjawab atau tidak.

Beberapa saat kemudian, aku mendengar berbagai suara. Salah satunya, dengan suara serak, berkata: "Shaozhu, kamu... kali ini kamu terlalu sembrono. Kamu meninggalkan bayi perempuan berusia lima, enam tahun di gunung. Masuk angin bukanlah apa-apa, tapi kalau dia dimakan oleh binatang... "

"Bukankah dia berbaring di sini dengan aman dan sehat? Apa yang kamu keluhkan?  Lakukan saja pengobatanmu!"

"Maksudku, jika dia sakit atau terluka, bukankah kamu yang paling tidak nyaman ..."

"Siapa yang tidak nyaman?! Pergi, pergi, aku tidak ingin perawatanmu lagi, kamu terlalu banyak bicara!"

Ketika aku bangun lagi, aku sedang berbaring di tempat tidur Shifu. Shifu duduk dengan wajah tak bernyawa tepat di sampingku.  Melihat aku terbangun, dia menempelkan tangannya ke dahiku. Dia terdiam lama dan kemudian menarik tangannya kembali.  Kemudian, Shifu menoleh dan berkata: "Sungguh... sungguh tak berguna! Berbaring di tempat tidur selama tiga hari hanya karena sedikit kedinginan.  Huh..." (halaaah bilang aja khawatir susah banget deh)

Aku masih tidak mengerti maksudnya, tapi karena Shifu tidak senang, itu pasti karena aku melakukan kesalahan. Aku meraih tangan Shifu, takut dia akan berpaling dan meninggalkanku lagi seperti hari itu.

[END] Love You Seven TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang