Plak!
Suara tamparan membuat beberapa orang yang melihatnya menoleh kearah lain.
Riya terduduk dilantai dengan kedua tangan menopang tubuhnya agar tidak jatuh.
Arya, ayah kandung Riya dan Reza menunjuk Riya dengan ekspresi marah.
"Apakah kamu tau kesalahanmu?!" Teriak Arya kencang.
Reza yang tidak ingin kakaknya di pukul lagi, dia dengan cepat memegang lengan ayahnya.
"Ayah kakak gak salah!" Ucap Reza.
Dia tidak tau apa yang membuat kakaknya dihukum Kevan hingga ayahnya semarah ini.
"Lenio sudah lama membenci keluarga kita! jika tidak ada ayahnya mungkin kamu tidak akan pernah menjadi tangan kanannya."
"Sekarang kamu membuat Lenio menemukan kesalahanmu untuk mengusir mu!"
Dilantai yang dingin, Riya mengeratkan pegangannya, bahkan jari-jari nya sudah memerah karena ditusuk kuku.
Keluarga mereka hanya mengandalkan keluarga Kevan untuk mencari uang, karena Arya tidak memiliki usaha satupun.
Dizaman ini, jika ingin menjadi pengusaha atau pedagang, mereka harus memiliki dukungan yang kuat agar dagangan mereka bisa masuk kedalam pasar.
Bahkan jika ingin menjualnya di pasar Ilegal sekalipun.
Dukungan keluarga Kevan bisa membuat keluarga mereka mendapatkan penghasilan yang banyak.
Bukan hanya keluarga nya yang bergantung dengan kekuasaan Kevan, melainkan juga keluarga Viona.
Tanpa Kevan, mungkin ayah Viona tidak akan menjadi pedagang sukses seperti sekarang.
Dulu disaat Kevan mewarisi seluruh kekuatan ayahnya, Arya sudah sangat panik. Karena dia tau jika Kevan tidak menyukai keluarga mereka.
Jika Kevan benar-benar menjadi pewaris, cepat atau lambat keluarga Arya akan kehilangan masa kejayaannya.
"Aku salah.." Ucap Riya lirih.
Bulu mata Riya turun kebawah, diiringi tubuhnya yang sudah rileks, tidak setegang tadi.
Arya menoleh, "Riya apakah kamu bodoh? kamu bertindak seolah ketua di markas, walaupun Lenio terlihat tidak peduli, sebenarnya dia yang paling tau diantara kita semua."
"Dari kecil anak itu sudah tidak bisa ditebak, dia terlihat bodoh dan pendiam, ternyata otaknya bekerja lebih cepat daripada mulutnya."
Pria itu menghela nafas kasar, lalu dia duduk diatas kursi dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.
"Sepertinya dia sudah mencurigai kita." Tutur Arya pelan.
Kepala Riya mendongak, alisnya menekuk kedalam, "Apa yang telah kita lakukan? mengapa Lenio sangat membenci kita?" Tanya Riya yang mulai curiga.
Dia dan Kevan sudah tumbuh bersama di markas, hubungan mereka seperti kakak dan adik.
Namun sejak ibunya Kevan meninggal dunia, Kevan sempat menghilang selama tiga tahun dan kembali dengan kepribadian yang berbeda.
Yang dia tau, Kevan memulihkan kondisi mentalnya disebuah rumah sakit yang alamat nya dirahasiakan.
Banyak musuh yang ingin membunuh keluarga Kevan, disaat itu Riya belum menjadi apa-apa, dia hanya anak perempuan yang hanya bisa menangis jika terluka.
Tapi sejak itu juga ayahnya menjadi semakin gelisah, dia sering bermimpi buruk dimalam hari, bahkan berteriak seperti orang kesurupan.
"Apakah kematian nyonya disaat itu, adalah perbuatan ayah?"
Pertanyaan Riya tersebut membuat suasana menjadi mencekam, Arya menggenggam erat tongkat nya dan memukul perut Riya hingga perempuan itu jatuh terguling.
Reza yang menyaksikan kakaknya dipukuli langsung memeluk tubuh Riya, "Kakak, kakak!" Teriak Reza panik.
Reza memandang wajah Arya yang terlihat pucat, "Ayah jangan pukul kakak!"
Tongkat Arya yang sudah ingin mengenai tubuh Riya langsung berhenti.
Arya menggertakkan giginya dan langsung pergi dari sana.
"Kakak, dimana yang sakit?"
Riya menatap Reza dengan tajam, "Jangan melindungi ku jika kamu tidak bisa melindungi dirimu sendiri."
***
Viona berjalan masuk kedalam markas, diikuti Metta dari belakang.
Mata Metta berbinar terang karena ini untuk pertama kalinya dia masuk kesini.
Walaupun kakak perempuannya adalah tangan kanan Kevan, Metta sama sekali tidak pernah masuk kedalam markas.
"Vio, kak Nio suka susu coklat gak?" Tanya Metta.
Viona menoleh dengan wajah lempeng, "Dia alergi."
"Alergi susu coklat?"
"Alergi kamu."
"..."
Langkah Metta terhenti karena terkejut dengan jawaban yang Viona berikan.
Dia sejak dulu sudah berhasil mengambil hati Viona, mengapa sekarang Viona berubah?
Viona tidak akan pernah marah kepadanya, tetapi mata Viona terlihat membencinya.
Apakah, dia membencinya?
Sejak Brian datang kerumah Viona hari itu, dia perlahan menjauhi Metta. Bahkan terlihat membencinya.
"Kalian kenapa disini?" Tanya Kevan yang baru keluar dari ruangan nya.
Beberapa saat lalu dia dan Bima baru selesai berdiskusi mengenai pekerjaan, disaat Kevan ingin keluar ternyata kedua gadis itu sudah ada di depan pintu ruangannya.
Sesekali Kevan menatap Viona, sesekali menatap Metta, matanya terlihat terkejut dan takut?
"Kalian dengar sesuatu?" Tanya Kevan lagi.
Metta maju selangkah dan menggeleng, "Kakak, aku kesini karena mau ketemu kakak."
"Aku?"
"Iya, kakak udah lama gak pulang, aku dengar kakak sekarang jadi Tentara?"
Kevan memandang kedua gadis tersebut dengan perasaan yang campur aduk.
Selama ini mereka tidak terlalu dekat, hubungan mereka terjalin karena campur tangan orangtua mereka yang ingin menjilat keluarga Kevan.
Hingga beberapa bulan lalu dia dan Viona menjalin hubungan, lalu mereka berdua putus karena Viona lebih memilih pria lain.
Kevan tidak pernah marah maupun kecewa dengan keputusan Viona yang meninggalkan nya. Hanya saja dia sedikit tidak percaya mengapa Viona memilih laki-laki yang bahkan jauh lebih rendah daripada Kevan.
Brian bukan pria yang baik, sejak Viona menyebut nama Brian, Kevan sudah menyelidik nama tersebut.
Yang dia dapatkan adalah Brian pernah terlibat kasus kekerasan kepada mantan kekasihnya dan pernah masuk penjara karena penggelapan uang.
Namun tepat satu bulan lalu Viona datang kepadanya dan berkata menyesal.
Kevan tidak pernah berharap ada seseorang yang akan tinggal di sisinya untuk waktu yang lama, bahkan sejak dia menjalin hubungan dengan Viona dia sudah tau jika mereka berdua cepat atau lambat akan berpisah.
Tapi kini, Kevan merasa ada yang berbeda.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK TO ME
Fantasy[Spin of My time travel] Awalnya Viona sangat membenci mantan pacarnya tersebut, orang yang telah mempermainkan dirinya dan hatinya. Orang yang sudah membuangnya demi perempuan lain. Saat itu tepat 9 tahun dirinya meninggalkan dia dan menikahi suami...