Ronald ayah kandung Viona memandang gadis itu dengan tatapan tak terbaca, pria itu ingin berbicara tetapi mulutnya tertutup rapat.
Ayah dan anak tersebut sudah lama tidak akur, alasannya karena Ronald penyebab meninggalnya ibu kandung Viona.
Melihat Viona berjalan masuk tanpa menyapa nya, Ronald tanpa sadar menurunkan matanya dengan perasaan kecewa.
Didalam kamarnya, Viona terduduk lemas sambil memikirkan apakah kejadian yang baru saja dia alami hanya mimpi semata?
Selama ini dia selalu berpikir menggunakan logika, dirinya tidak pernah mempercayai hal seperti ini, apalagi time travel.
Nyatanya dia adalah orang yang logis mempercayai sesuatu yang memiliki bukti nyata. Tapi sekarang dia mengalami nya sendiri.
Lenio, atau Kevan sekarang masih berada disisinya, walaupun dirinya sudah menikahi Brian, hati Viona tetap milik Kevan.
Selama bertahun-tahun dia meninggalkan Kevan, dan selama itu pula rasa rindu dan cinta nya semakin menumpuk.
Tidak ada alasan spesial mengapa Viona sangat mencintai Kevan, itu karena ketika dia kehilangan ibunya dan disaat dia membenci ayahnya, hanya Kevan yang berada disisinya.
Menjadi satu-satunya orang yang membuat Viona bertahan sampai sekarang.
Viona dan Kevan sama, mereka berdua sama-sama membutuhkan kasih sayang, karena mereka mengerti satu sama lain pikiran mereka berdua juga hampir sama.
Walaupun orang lain menganggap Lenio adalah iblis dan Kevan tentara bodoh, bagi Viona pria itu adalah matahari nya.
Cahaya di gelapnya bulan.
Sejak dia menghilang beberapa tahun lalu, Kevan kembali menjadi kepribadian yang berbeda, bahkan perlahan Kevan menjauhi dirinya.
Saat itu, tepat dihari ulang tahunnya..
Flashback on
"Apa yang kamu tunggu?" Tanya Reza, teman Viona.
Viona menundukkan kepalanya sedih, Lenio sudah berjanji untuk hadir di acara ulangtahun dirinya, tetapi dia belum juga hadir.
"Nio gak datang?" Tanya Viona kecewa kepada Reza.
Mengerti akan kesedihan temannya, Reza mengusap kepala gadis itu dengan lembut, dan berkata, "Lenio dikirim ayahnya keluar negeri."
Reza adalah anak dari bawahan Ayah Lenio, dia adalah orang yang paling mengetahui bagaimana situasi Lenio saat ini.
Kepala Viona mendongak, mengapa Lenio pergi tanpa berpamitan dengannya? bahkan memberikan janji palsu.
"Vio, kamu harus lupain Nio, dia gak sama kayak kita."
Lenio adalah penerus bisnis ayahnya, suatu saat dia akan menjadi satu-satunya orang yang akan membuat banyak orang ketakutan.
Keesokan harinya setelah pesta ulangtahun Viona, gadis itu mendapat kabar jika Kevan masuk kerumah sakit dan terluka parah.
Disaat itu juga Viona bergegas menuju rumah sakit untuk mengetahui keadaan Kevan.
Namun ternyata orang itu bukan lagi sahabat nya yang dia kenal beberapa tahun lalu, tatapan nya tidak bisa dijelaskan.
Dan kepribadian nya berubah, seolah laki-laki itu sama sekali bukan Kevan.
"Nio kamu gakpapa kan?" Tanya Viona panik.
Awalnya Kevan terlihat terkejut ketika melihat kehadiran Viona, lalu melepaskan tangan perempuan itu secara halus hingga membuat tubuh Viona terdiam kaku.
"Aku baik-baik aja." Jawab Kevan pelan.
Kevan menatap kakinya yang terluka, dirinya tiba-tiba teringat dengan sosok gadis kecil yang menyelamatkan nya.
"Meifeiza.." Lirih Kevan.
Viona tertegun, tanpa sadar matanya menatap Kevan yang tersenyum tipis setelah mengucap nama asing tersebut.
Tak lama muncul sosok pria tinggi bertubuh besar, pria itu memandang Viona sekilas lalu kembali menatap Kevan.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya nya.
Kevan mengangguk ringan, "Aku baik-baik aja pa."
"Aku sudah mengatakan sebelumnya, kamu tidak boleh berada disini sebelum semuanya membaik, kenapa kamu kabur dari bandara?" Tanya pria itu marah.
Kevan menundukkan kepalanya, tangannya mencengkram erat seprai kasur, "Aku gak mau keluar negeri."
"Apakah aku memberikan kamu pilihan? jika aku mengatakan keluar negeri, maka kamu harus pergi!"
"Papa bilang semuanya demi kebaikan aku, tapi aku gak suka, aku gak mau keluar negeri!!"
Pria itu mendengus kesal lalu menyentakkan tongkat nya dengan kasar ke lantai hingga membuat suara keras.
"Itu keputusan kamu? oke, jangan pernah keluar rumah selama dua tahun!"
Viona menatap pertengkaran tersebut dalam diam, sesekali dia menatap Kevan yang tidak bisa menentang kata-kata ayahnya.
Setelah pria itu pergi, Viona berjalan mendekat dan mencekal tangan Kevan, "Nio kenapa kamu kabur dari bandara?"
Salah kah Viona berharap jika Kevan kabur karena ingin menemui nya?
"Aku gak suka luar negeri."
Kevan menyenderkan kepalanya, dia memandang langit-langit kamar rawat, dan Viona setia menunggu di samping.
"Selamat ulang tahun." Tutur Kevan tanpa menatap Viona.
Gadis itu tertegun sejenak sebelum akhirnya di tersenyum kecil, "Terimakasih."
"Dan selamat ulangtahun juga utukmu."
Hari ini bukan hanya hari ulangtahun Viona, melainkan hari ulang tahun Kevan juga.
Walaupun berbeda tahun, mereka berdua sering merayakan bersama.
"Nio, paman kenapa maksa kamu keluar negeri?" Tanya Viona penasaran.
Kevan menggeleng pelan, "Sejak awal kita sudah berada di dunia yang berbeda, aku tidak mengerti duniamu bahkan kamu lebih tidak mengerti duniaku."
"Viona kamu jangan berharap lebih, kita tidak lebih dari sahabat."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK TO ME
Fantastik[Spin of My time travel] Awalnya Viona sangat membenci mantan pacarnya tersebut, orang yang telah mempermainkan dirinya dan hatinya. Orang yang sudah membuangnya demi perempuan lain. Saat itu tepat 9 tahun dirinya meninggalkan dia dan menikahi suami...