Viona, Metta kedua gadis itu duduk disisi kanan dan kiri Kevan.
Diantara mereka berdua, Metta lah yang paling antusias mengobrol dengan Kevan.
Dan Kevan membalasnya seadanya.
"Kenapa kesini?" Tanya Kevan ketika dia baru mengingat kedua gadis ini datang tanpa diundang.
"Kakak Nio beneran menghukum kak Riya?" Tanya Metta cepat agar tidak keduluan dengan Viona.
Viona merapat kan bibirnya kesal, Metta ini selalu menjadi duri dan batu di kehidupannya.
Metta selalu ingin menjadi yang lebih bersinar daripada Viona, dia ingin maju lebih depan daripada Viona.
Kevan mengangkat alisnya bingung, "Siapa yang memberitahu kalian?"
Bagaimanapun urusan mafia tidak berkaitan dengan Viona dan Metta, mereka berdua tidak berhak untuk ikut campur apalagi menanyakan secara langsung kepadanya.
"Gak ada yang ngasih tau kami, aku tau kamu menghukum kak Riya karena dia melakukan kesalahan, tapi kenapa kamu harus mengeluarkan dia dari tim?" Tanya Viona yang sedari tadi terdiam.
Suasana menjadi hening ketika Viona selesai mengatakan apa yang telah dia pikirkan kepada Kevan.
"Apa urusanku harus diurusi kalian?" Tanya Kevan dengan suara rendah.
Jelas sekali jika laki-laki itu marah dengan ucapan Viona.
Nyatanya kematian ibunya berkaitan dengan keluarga Riya, semakin banyak orang yang membelanya semakin Kevan ingin mencurigai nya.
Bahkan keluarga Viona tidak terkecuali, sejak ibunya meninggal, ayahnya semakin jarang mengurusi pekerjaan nya.
Dan semuanya diserahkan kepada Arya, dan saat itu juga Ronald bergabung untuk meminta sumber daya dari mereka.
Disaat Ronald bergabung, Kevan masih berada di rumah sakit untuk memulihkan kondisi mentalnya.
Satu tahun setelahnya dia mulai mempelajari bagaimana cara menjadi pemimpin mafia, dan bagaimana memerintah seseorang.
Mentalnya belum sepenuhnya pulih dan dia harus memimpin banyak orang dewasa yang pekerjaannya tidak jauh dari pertingkaian dan pertempuran.
Dan disaat itu juga dia mengenal Viona, disaat itu Viona hanya gadis kecil yang gemar memakan permen.
Dia sering datang kerumah Kevan karena Ronald gemar mengunjungi ayahnya.
Lambat laun mereka berdua tumbuh bersama dan menjadi sepasang teman.
Kevan sering sekali tidak mengerti bagaimana persahabatan, dia pikir persahabatan adalah hubungan saling membutuhkan.
Dia membutuhkan Viona, dan Viona membutuhkan nya.
Tidak ada emosi dihati Kevan sejak melihat kematian ibunya, bahkan karena nya, ayahnya harus menjadi psikologi agar bisa meneliti keadaan Kevan sekarang.
Penyesalan yang Kevan rasakan adalah bukan karena tidak bisa menyelamatkan ibunya, tetapi karena terlahir didunia ini.
Jika ibunya tidak hamil, dia dan ayahnya tidak akan menikah, jika saja dia tidak lahir, ibunya akan tumbuh dengan baik di kamp militer bersama sahabatnya.
"Kalian pergi dari sini, membujukku tidak ada gunanya." Tutur Kevan dengan tegas.
Metta tercengang ketika untuk pertama kalinya kakak kevan nya berkata kasar dengan nada yang keras.
Selama ini image Kevan dimatanya adalah pria yang lembut dan baik, juga perhatian.
Satu lagi, Kevan sangat kaya dan berkuasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
COME BACK TO ME
Fantasi[Spin of My time travel] Awalnya Viona sangat membenci mantan pacarnya tersebut, orang yang telah mempermainkan dirinya dan hatinya. Orang yang sudah membuangnya demi perempuan lain. Saat itu tepat 9 tahun dirinya meninggalkan dia dan menikahi suami...