Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote kalian yah, makasih dan selamat membaca✨💗
*
*
*Sejauh apapun kamu pergi, sekeras apapun kamu berlari, kamu akan tetap berakhir pada titik yang telah dirancang takdir untukmu. Bahkan, jika itu adalah titik yang paling kamu hindari.
****
Saat Sera memutuskan untuk meninggalkan kota Jakarta yang berisi segala tentang Yagiz, dia tidak pernah menyangka bahwa nyatanya, Bandung justru menyambutnya dengan hal memalukan sekaligus menyesakkan. Cara pria itu merengkuhnya, caranya memanggil nama Sera, serta aroma yang dulu selalu berhasil menenangkan Sera, masih terasa sama. Seolah mereka masih berada pada masa, kala semuanya terjalin dengan begitu sempurna.
"Gue ada baju ganti di mobil. Ikut gue dulu," ujar pria itu.
Untuk beberapa saat, Sera kehilangan kendali atas dirinya. Waktu seolah berhenti hingga membuatnya bahkan tidak tahu apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Akan tetapi, detik ketika Sera mendongak dan menatap wajah yang sangat tidak asing baginya itu, ia sontak mengambil langkah menjauh.
"Lepas!" tegasnya
"Ra ...." Pria itu mengambil selangkah lebih dekat, setiap kali Sera mencoba menjauh darinya.
"Gue nggak butuh!" Sera menghempaskan almamater itu ke tanah. Tidak peduli pada bajunya yang basah, atau penampilannya yang berantakan.
Pria itu menatap lekat ke arah Sera. Menelisik pada netranya yang menguarkan amarah dan kebencian besar. Saat itulah Yagiz menyadari, bahwa semua memang telah jauh berbeda.
"Seenggaknya pakai ini. Lo udah jadi bahan tontonan tadi!" Yagiz kembali mengulurkan almamater miliknya
"Peduli lo apa? Jangan sok baik Giz. Di antara seluruh manusia di bumi, lo adalah yang paling jahat!" Sera menegaskan dengan begitu lantang.
Yagiz Nawasena, pria berusia dua puluh tahun dengan perawakan tinggi dan atletis, iris hitam yang selalu terlihat memikat, serta pemilik senyum manis yang memberi kesan hangat bagi siapapun yang menerimanya.
etidaknya itu kesan yang dulu Sera miliki tentangnya. Tetapi, kini sosok itu menjelma menjadi pria jahat dan paling Sera benci.
"Kalau tau lo ada di sini, gue gaakan kesini!" tegas Sera penuh penekanan.
"Ra, ganti bajunya dulu! Lo nggak bisa ikutin ospeknya kalau penampilan lo kayak gitu," ujar Yagiz
Sera terkekeh sinis. "Bukan urusan lo!" Wanita itu lekas beranjak pergi meninggalkan Yagiz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak Cinta Mantan
Teen Fiction"Dulu aku marah karena ngerasa 180 hari itu bakal nyiksa aku Giz, tapi sekarang aku nyesel. Harusnya aku minta kontrak kita berlaku selamanya" --------------- Anasera Safaluna, hidup dalam belenggu cacian dan tuntutan dari ayahnya yang memintanya se...