Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote kalian yah, makasih dan selamat membaca✨💗
*
*
*Semua tentangmu adalah misteri. Termasuk bagaimana caramu membuatku jatuh terlalu dalam pada rotasi kehidupanmu.
****
Yagiz mengendarai mobilnya dalam kecepatan tertinggi. Melintasi jalan kota Bandung yang tampak sepi. Tangannya mengepal erat pada kemudi, rahangnya mengeras, dan sorot matanya memancarkan amarah bagai sebuah kobaran api. Beberapa waktu lalu ia menerima kabar dari Rendra tentang apa yang menimpa Sera di salah satu club milik saudaranya, dan hal itu adalah alasan sisi iblis dalam diri Yagiz meronta untuk keluar.
"Brengsek!" ujarnya dalam setiap luapan emosinya.
Mobil berwarna hitam itu berhenti pada lokasi tujuannya. Tanpa berpikir panjang, Yagiz berlari dengan raut panik dan mulai menghampiri Sera yang tampak duduk tepat di sisi pintu. Sungguh, jantungnya berdebar tidak karuan sejak tadi.
"Sera!" teriaknya.
Wanita yang tampak memakai sebuah jaket pada bahunya itu sontak mendongak. Air mata yang sejak tadi tertahan di pelupuknya secara spontan mengalir deras. "Yagiz ...."
"Maaf, Ra, maafin aku. Maaf aku terlambat." Yagiz berlutut sembari memeluk Sera dengan begitu erat. Ia menyingkirkan jaket pada bahu Sera lalu melepas jaket miliknya.
"Pakai punyaku aja jangan punya Rendra, ya," ujarnya lalu kembali memeluk dan mengusap surai panjang Sera.
Hatinya bergemuruh, api yang berkobar dalam dada kian memanas. Yagiz ingin marah dan berteriak sekeras yang ia bisa. Ia ingin menghampiri siapapun yang membuat Sera seperti itu. Namun, saat ini Sera jauh lebih membutuhkannya.
"Dia dijadiin bayaran buat judi," ujar Rendra yang sejak tadi terdiam.
"Ha?" Yagiz tampak tersentak sebab Rendra tidak menjelaskan serinci itu saat mereka berbincang via telepon.
"Dia dibawa kesini sama ajudannya Madam. Untung sepupu gue bisa negoisasi, jadi mereka setuju buat lepasin Sera dan nagih ayahnya lagi."
Kedua jemari Yagiz semakin mengepal. Wajahnya ia benamkan pada bahu Sera yang tampak bergetar menahan isakannya. "Maaf, Ra." Untaian kata maaf tidak berhenti terdengar dari bibir Yagiz.
"Gue nggak ngobatin lukanya, cuma ngasih tisu karena tau lo sinting. Bisa-bisa gue dimaki kalau berani nyentuh dia. Gue cuma ngasih jaket gue karena udah malem banget, takut dia kedinginan." Rendra memunguti jaketnya yang tadi dihempas begitu saja oleh Yagiz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak Cinta Mantan
Teen Fiction"Dulu aku marah karena ngerasa 180 hari itu bakal nyiksa aku, Giz. Tapi, sekarang aku nyesel, lebih baik aku minta kontrak kita berlaku selamanya." Anasera Safaluna, hidup dalam belenggu cacian dan tuntutan dari sang ayah yang meminta ia selalu menj...