Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote kalian yah, makasih dan selamat membaca✨💗
*
*
*Jangan memaksa untuk terus baik-baik saja. Kamu boleh sesekali menangis, karena rasa sakit adalah salah satu bagian dari menjadi seorang manusia.
****
Sera mematung di halaman indekos miliknya, saat malam itu Yagiz mendadak berdiri menunggu sembari bersandar pada mobilnya. Pria dengan setelan kaos dan jaket hitam itu tersenyum begitu manis saat melihat Sera akhirnya keluar. Ia menunggu lebih dari tiga puluh menit tanpa menghubungi Sera, hanya karena takut wanita itu mengamuk lagi.
"Ngapain lo di sini?" tanya Sera.
"Nunggu cewe cantik," jawab Yagiz.
Sera mengerutkan kening lalu melempar plastik berisi sampah ke arah tong sampah yang tidak jauh dari Yagiz. "Pulang!" tegasnya.
"Jangan gitu, Ra. Maaf, deh, karena udah daftarin lo ke organisasi tanpa izin," ujarnya mencoba membujuk.
"Telat! Harusnya lo dari awal nggak daftarin gue tanpa izin! Lo pikir lo siapa?" bentak Sera.
Yagiz menegakkan tubuhnya, lalu mengambil selangkah lebih dekat ke arah Sera. "Gue Yagiz Nawasena, pacarnya Sera, cowo paling ganteng di Gala Bangsa, sekaligus tipe idaman semua cewe. Gimana? Lengkap, kan, Sayang?"
"Gila, ya!"
"Ya, udah, gue harus apa? Ra, bentar lagi opening, nih, gimana kalau ganti baju dulu?"
"Ngapain? Gue, kan, nggak pernah setuju!" tegas Sera.
"Setuju nggak setuju, lo tetap udah terdaftar. Nggak bisa keluar seenaknya."
"Lo bisa daftarin gue seenaknya. Kenapa gue nggak?"
Yagiz tersenyum, lalu mengacak pelan rambut panjang Sera "Itu namanya tindakan senioritas, Sayang. Karena gue senior, gue boleh ngatur lo tapi lo nggak boleh ngebantah gue!"
Sera menggeram kesal. "Peraturan apaan, tuh? Nggak! Intinya gue nggak bakal nurut sama lo lagi! Titik." Sera berbalik dan lekas menjauh dari Yagiz. Ia tidak peduli jika pria itu harus menunggu semalaman. Sera tidak akan membiarkan Yagiz terus saja mengalahkannya. Akan tetapi, Sera melupakan satu hal. Yagiz itu, gila.
"Bapak-bapak, ibu-ibu, teteh, akang, barudak, semuanya! Dengan ini saya menyampaikan akan terus menyanyi sepanjang malam, kalau Anasera Safaluna masih menolak untuk keluar. Sekedar info, mic saya ini harganya mahal! Jadi bisa tahan sampai pagi. Semua yang ada di sini siap bergoyang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontrak Cinta Mantan
Teen Fiction"Dulu aku marah karena ngerasa 180 hari itu bakal nyiksa aku, Giz. Tapi, sekarang aku nyesel, lebih baik aku minta kontrak kita berlaku selamanya." Anasera Safaluna, hidup dalam belenggu cacian dan tuntutan dari sang ayah yang meminta ia selalu menj...