Kontrak-1

85 37 37
                                    

Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote kalian yah, makasih dan selamat membaca✨💗

*
*
*

Katanya, jangan pernah bersandar pada siapapun selain dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katanya, jangan pernah bersandar pada siapapun selain dirimu. Karena bahkan yang berjanji untuk selamanya, akan tetap ada masanya.

****

Sebuah ringisan kesakitan terdengar dari dalam kamar bernuansa pink dan putih, di salah satu rumah sederhana di kawasan Jakarta Pusat pagi itu.

"Jam berapa, sih?" monolognya saat melihat teriknya mentari, mulai menerobos dari sela jendelanya.

Gadis dengan rambut kecoklatan itu, mulai melirik ke arah jam dinding yang berada di sisi kanannya. "Heh??"

"Telat!!"

Bagai kilatan cahaya, ia lekas beranjak dari posisi terjatuhnya, menuju kamar mandi, membersihkan tubuhnya dalam kurun waktu sesingkat mungkin, lalu lekas menyambar seragam yang bahkan tidak sempat ia setrika.

"Mampus mampus!" keluhnya.

Hanya saja, benar kata orang. Saat kamu terburu-buru, maka saat itu pula semua terasa semakin tidak terkendali. "Ini kenapa, sih? Astaga ada-ada aja!" ia kembali mengeluh saat rok abu yang biasanya dengan mudah ia kenakan, mendadak mengalami masalah pada zippernya.

"Benerin di angkot aja!" katanya, lalu lekas berlari secepat yang ia bisa.

Tas ransel yang terguncang ke kanan dan ke kiri, rambut yang bahkan tidak sempat disisir dan terus beterbangan diterpa angin, serta sepatu yang tidak dikenakan dengan semestinya, seolah cukup untuk melambangkan bahwa gadis itu, tengah amat terburu-buru.

"Angkot tolong dong angkot," ujarnya penuh harap

Tampaknya, hari ini kesialan terus berpihak padanya. Sebab, bahkan setelah nyaris sepuluh menit menanti, seluruh angkot yang harusnya ia tumpangi, selalu saja penuh.

"Lari keburu nggak yah? Nggak bakal! Ck! Harusnya aku minta-"

"Sera?" panggilan itu membuatnya lekas berbalik

"Akhirnya!" raut penuh kegirangan tampak jelas di wajahnya.

Anasera Safaluna, gadis yang beberapa detik lalu tampak begitu murung, kini dipenuhi cahaya saat melihat pria jangkung yang berhenti tepat di depan halte.

"Ayo buruan!" ujarnya yang lekas duduk di atas motor ninja sport itu.

"Aku pikir udah berangkat. Kata kamu nggak usah dijemput," ujar pemuda yang kini bersiap melajukan motornya itu.

Kontrak Cinta MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang