Bab 25 hanyut

5 4 1
                                    

"Apakah orang gangguan mental
Se Menjijikan itu? Sampai dikira
Orang gila? Padahal mereka
Hanya butuh ketenangan dan
Kasih sayang"

Malam hari adalah malam yang sangat berbeda bagi mereka, karena angin yang begitu kencang menusuk tubuh mereka, untungnya mereka membawa jaket dan menyalakan api unggun di tengah-tengah mereka. Mereka membuat suatu lingkaran dan sedikit menjauh dari api.

"Malam anak-anak semuanya" Ucap Bu Rina selain dikenal guru killer, dia Juga mengurus kesiswaan.

"MALAM BU!!" Ujar semua siswa-siswi yang sedang duduk melingkar.

"Ibu sudah umumkan kemarin di grub sekolah bahwa di malam ini kalian bisa menunjukkan bakat kalian di depan teman-teman semuanya dan Jika tidak ada kalian bisa menikmati acara ini. Tetapi, tidak boleh ada jalan kemana-mana apalagi sampai masuk ke hutan.

"BAIK BU!!" Ucap semua siswa-siswi, setelah itu majulah satu persatu siswa-siswi, mereka sangat menikmati acara itu.

Tak berselang lama Nayla pun maju sendirian dan meminta mic kepada salah satu guru disana. Dia pun mengambil benda pipih di sakunya, dengan gerakan lincah walau satu tangan dia menyalakan sesuatu pada handphone.

Dia menempelkan mic nya di spiker HP nya, Dan terdengar sesuatu obrolan dengan seorang dokter dan Indah. Setelah mereka mendengar hal itu pun kaget dan Nisa pun tak kalah kaget dengan hal ini.

"OH MY GOD JADI! Nisa gangguan mental? Jadi orang gila dong!" Ujar Rara seolah baru mengetahui hal itu. Seketika semua siswa-siswi tertawa mendengar hal itu.

"Pantes kelakuannya aneh ternyata gangguan mental."

"Mungkin karena habis diperkosa sama fahri kali terus trauma."

"Jijik banget gw sama orang gila."

"Makannya jangan jadi murahan jadi orang gila kan."

"Harusnya orang gila kaya dia ga pantes sekolah disini"

"Pantesnya dimana?"

"Rumah sakit Jiwa!"

Semuanya tertawa sambil mengejek Nisa, seolah gangguan mental itu se menjijikkan itu dan dianggap orang gila padahal tidak.

Tanpa disadari buliran cairan lolos keluar dari kelopak mata Nisa, Dia sangat malu dengan dirinya sendiri. Apakah benar ia orang gila?..

Dan ia baru menyadari bahwa Rekaman suara itu terdapat suara indah, dia melihat ke arah samping mengapa safitri tidak memberi tahu hal ini kepadaku?apa ia aku bener jadi orang gila? mereka saling menatap yang masing-masing menyembunyikan kekecewaan dan rasa bersalah.

"Untung aja pas waktu itu gw lewat UKS jadinya aku tahu tentang ini"batin Nayla


Indah mengalihkan matanya ke arah Nayla berdiri, ia berdiri untuk menghampiri Nayla dan..

PLAK!

Tangannya melayang menampar pipi halusnya Nayla, kepalanya tertoleh ke belakang.

"LU ADA APA MASALAHNYA SIH SAMA NISA? GA BISA GITU SEHARI AJA GA GANGGUIN KITA. " Pekik Indah dengan nafasnya turun naik, mengeluarkan semua emosi yang ia pendam. Nayla hanya tersenyum licik kepada indah.

ANXIETY DISORDER (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang