Tak Terpisahkan (Bbangsaz)

Twenty-six

Hanni menatap foto-foto dan polaroid itu dengan tatapan kosong. Entah berapa kali dia membenturkan kepalanya hanya untuk mencoba mengingat setiap kenangan itu. Tidak ada yang membantu sama sekali. Dia tidak dapat mengingat apa pun tentang Dani. Bahkan satu hal pun tidak. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangan karena frustrasi. Bagaimana mungkin dia begitu mencintai seseorang tetapi melupakan segalanya tentangnya? Mengapa hidup begitu kejam padanya?

"Hanni" Hanni mendongak dan melihat Minji berdiri di depan tempat tidur tempat dia duduk.

"Minji" Hanni memegang tangan Minji dan membuatnya mendekat untuk memeluknya, menempelkan wajahnya di perut Minji.

"Apakah kamu masih mencoba mengingat?" Minji mulai menepuk kepala Hanni.

"Hmm" Hanni hanya bersenandung.

"Aku punya buku harian Dani. Aku memeriksanya karena aku ingin tahu nomor telepon atau alamatmu. Tapi buku itu penuh dengan tulisan Dani tentangmu. Kau mau membacanya?" tanya Minji.

"Kau punya itu? Boleh aku lihat?" Hanni mengangkat kepalanya.

"Tunggu sebentar" Minji membuka laci mejanya dan mengeluarkan buku harian berwarna ungu.

"Ini" Minji menyerahkan buku harian itu pada Hanni.

Hanni mengambil buku harian itu dari tangan Minji dan hal pertama yang ia perhatikan adalah buku itu ditulis dengan spidol "Kenangan kecil yang kubuat bersama Han" dan ada banyak stiker lucu di sampulnya. Hanni membuka buku harian itu untuk melihat apa yang ada di dalamnya.

14 Februari 2019

Aku baru saja mendapat hadiah ini dari Han. Aku tahu kami hanya berteman, tetapi dia membuatku merasakan sesuatu. Baiklah, terserahlah, aneh rasanya merasakan ini karena aku bertemu dengannya bulan lalu. Tetapi tetap saja.....dia memberiku buku harian ini di hari Valentine. Jadi, haruskah aku menganggapnya sebagai petunjuk? Ugh, tidak, Dani, kau menjijikkan. Tetapi karena dia memberiku ini, aku akan menulis tentang kenangan yang akan kubuat bersamanya. Siapa tahu jika suatu hari aku meninggal, dia akan melihat ini dan akan berkata, "aduh, bayi kecilku, Dani, sangat mencintaiku, tetapi sudah terlambat bagiku untuk membalas cintanya: (" EWWW DANI, KAMU SANGAT MENAKUTKAN

Hanni mendesah pelan membaca baris terakhir. Minji duduk di samping Hanni dan bergabung dengannya membaca buku harian.

20 Maret 2019

Aku sedang bersantai membaca novel kesayanganku, tetapi tiba-tiba seorang Han yang liar muncul entah dari mana dan merobek-robek novelku. Mulutku ternganga melihat perilaku kasarnya yang tiba-tiba. Kemudian dia berkata dia sudah muak melihatku membaca novel sepanjang waktu dan mengabaikannya. Awww apakah dia sangat menyukai perhatianku? Dia juga membenci novel tanpa alasan seperti gadis ini.....sigh.... Tapi bagaimanapun aku menganggap ini sebagai kemenangan pertamaku.

29 Maret 2019

Hari ini kami mencoba menonton film horor. Han tampak agak gugup, tetapi saya meyakinkannya bahwa tidak ada yang benar-benar menakutkan dari film ini karena saya telah membaca novel yang diadaptasi dari film tersebut. Saya cukup yakin film ini tidak akan menakutkan. Tetapi, Tuhan, saya tidak menyangka film ini akan seseram ini. Saya seharusnya menenangkan Han, tetapi pada akhirnya Han harus menenangkan saya karena saya terus berteriak dan melompat-lompat selama adegan menegangkan dan setiap adegan menakutkan. Kami tidak dapat menyelesaikan menonton film tersebut karena saya pasti akan terkena serangan jantung.

17 April 2019

Han mengajakku ke arena permainan hari ini. Aku tidak ingin pergi ke sana karena aku sedang malas. Tapi menurutku tempat itu layak dikunjungi. Aku sangat bersenang-senang dengan permainannya. Aku sangat menyukainya. Rasanya seperti aku sedang berkencan dengan Han. Aku tidak tahu mengapa tapi kurasa Han juga menyukaiku dan perasaan kami saling berbalas. Aku pasti akan mencoba mengajaknya keluar. Tapi setelah arena permainan aku membelikan Han boneka beruang dan dia sangat senang. Dia bilang dia akan memeluknya saat tidur. Bukankah dia seperti manusia paling imut di dunia?