Di antara detik yang menggantung sunyi,
hidup tersandar pada bayang tak pasti.
Takdir Tuhan terlukis samar di cakrawala,
antara kapan jiwa melangkah, kapan ia berpulang ke nirmala.Setiap hela napas, bisikan waktu yang fana,
menghitung jarak antara tanya dan fana.
Dalam genggaman ada harap, ada asa yang rawan,
namun di ujungnya, kafan tetap setia menanti dalam diam.Kita berlari, melangkah, menantang fajar,
namun setiap jejak tak lepas dari garis takdir yang pudar.
Di antara kapan jiwa meretas mimpi,
dan kapan kafan merengkuh dalam sunyi yang abadi.Tuhan, dalam hikayat hidup yang Kau titipkan,
aku berserah dalam bingkai takdir yang Kau tentukan.
Antara kapan aku datang, kapan aku hilang,
di hadapan-Mu, aku tak lebih dari bayang yang pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolaborasi Aksara
PoetryKumpulan aksara yang terserak dan mencoba untuk merapihkan pada larik-larik tiap bait.