Masih terduduk dibawah bayang malam yang kian pekat
Menatap kerlip berjuta bintang dalam diam
Ditemani rembulan yang bersembunyi dibalik awanMengingat akan kisah kecil; memutar kembali memory
Ingatan layaknya sebuah catatan harian merekam tiap kejadian
Mengulas lembar demi lembar rekamanMenyajikan sutu cerita yang menarik
Dimana ada tawa bahagia, bersama keluarga pun teman sebaya
Masa kecil selalu dihiasi kebahagiaan. Ceria berlarian bermain seharian tanpa lelahLihatlah mereka yang sedang berlarian bermain petak umpet
Atau lihat mereka di sana yang sedang main kelereng; begitu ceriah
Mereka bermain lepas tanpa memikirkan esok akan seperti apa dan bagaimana
Mereka bermain lepas tanpa memikirkan esok makan atau tidakAh sial, kopi ku habis sedang malam masih panjang
Belum puas aku mencumbui memory, aku masih ingin menikmati dongeng masa kecilku
Aku belum ingin berpisah, aku masih rindu
Tolong kalian jangan ganggu kesendirianku dimalam iniHari pun berganti, kini ku telah remaja
Namun hati ini seperti tak rela meninggalkan masa kecilku
Namun takdir berkata lainAkupun terus tumbuh menjadi dewasa
Kini mengerti banyak hal, belajar dari alam.
Kalau hidup bukan hanya tertawa ataupun bermain
Berbagai rintangan kulalui
Jatuh dan terpuruk itu biasaBerjalan mengejar mimpi dan asa
Melintasi jalan sempit, terjal dan berliku, tak jarang pun mulusJuly 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolaborasi Aksara
PoetryKumpulan aksara yang terserak dan mencoba untuk merapihkan pada larik-larik tiap bait.