Terduduk di bawah pohon menatap kerlip bintang berkilau, layaknya perak pada karpet biru
Sinar mentari mulai ditarik dari taman, berganti cahaya yang nyaman untuk bunga
Burung mengambil tempat di antara dahan; bunga melipat mahkotanya
keheningan syahdu turun ke bumi
Terdengar langkah kaki menginjak rumputan, terlihat sepasang anak muda mendekatMari duduk kekasih, dan dengarkan hatiku
Tersenyumlah, karena kebahagiaanmu lambang masa depan
Bersenang hatilah, karena hari-hari ceria bersama kita
Tersenyumlah sayang, seperti senyum emas pada kotak peti
Hatiku menolak rahasia untuk mengingkarimuSesaat kusaksikan mereka berjalan di atas bunga
Seperti langkah si kaya di atas jantung si miskin
Menganalisa dua hal dalam hatiku; cinta dan uang
Uang ! sumber cerita yang tak tulus; sumur dari air beracun
Berseminya sinar keberuntungan palsuJangan tumpahkan air matamu sayang, cinta yang membuka mata kita
Memperbudak hati kita, memberi berkah kesabaran
Berbahagialah, karena kita telah mengambil sumpah
Masuk kedalam kuil cinta, karena cinta kita akan selamanya tumbuh
Cinta -Tuhan- selalu melihat ratapan dan tangis
Sebagai dupa yang dibakar di depan altarNya
Dia menghargai kita dengan ketabahan
Suara jernih api cinta berpadu pedih kerinduan, manis kesabaran berkata ; sampai jumpa sayangkuMenatap alam tertidur, dengan refleksi mendalam
Menemukan kenyataan atas sesuatu yang luas, tidak dapat dihapus air mata waktu
Tumbuh melawan rintangan, menghangatkan di musim dingin
Berkembang pada musim semi, berhembus pada musim panas
Berbuah pada musim gugur; aku menemukan cintadhee_k
02 Agustus 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolaborasi Aksara
PoesiaKumpulan aksara yang terserak dan mencoba untuk merapihkan pada larik-larik tiap bait.