Surat yang Tak Terkirim

2 0 0
                                    

Kupetik kata dari ranting-ranting rindu Kurajut kalimat dari benang-benang waktu Menuliskan namamu dalam diam
Di atas kertas yang basah oleh tangis malam

Setiap huruf adalah doa yang tak terucap Setiap spasi adalah jeda yang menyiksa Dalam bisu, kutulis ribuan "mengapa"
Yang terjawab oleh kekosongan semesta

Selamat tinggal, bisikku pada cermin Yang memantulkan bayangan setengah diri Separuh jiwa telah kau bawa pergi Menyisakan aku dengan sepi yang tak bertepi

Di sudut kamar, waktu membeku
Aroma parfummu masih mengendap di bantal Secangkir kopi dingin tak tersentuh Menunggu bibir yang tak kan kembali mengecup

Kukirimkan surat ini pada angin
Biar ia membawanya ke tempat yang tak kutahu
Dimana kau mungkin sedang tersenyum Tanpa ingat pada rindu yang masih tersedu

Selamat jalan, wahai pengisi ruang
Yang kini kosong dan membisu Kubiarkan namamu tetap menari Di setiap hela napas yang tersisa ini

Kolaborasi AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang