"Huu~hu~"
Di atas ranjang, bayi kecil yang mungil berwajah lembut sedang berbaring. Wajahnya putih seperti susu, dan dia mengenakan baju bayi berwarna biru dengan pinggiran kuning. Dari jauh, ia tampak seperti kaleng susu bayi di rak supermarket.
Si kecil sedang berbaring di tempat tidur besar, tidak menangis atau rewel. Dia mengangkat kepalanya ke langit, mengatupkan mulutnya dan bernapas dengan keras ke udara, dengan sedikit pemikiran di benaknya.
"Huhu~~"
——Kenapa Baba belum datang menemui Bieme~
"Huhu~~"
——Bieme ingin melihat anak kucing itu~
"Huhuhu~~"
Saat anak kecil itu mengeluarkan suara dan mengarahkan anggota tubuhnya yang kecil untuk melambai ke arah langit, terdengar suara kaki melangkah.
Baba datang!
Meski belum bisa berjalan, anak kecil tersebut telah belajar memutar kepala, berguling, merangkak, dan gerakan lainnya secara fleksibel di tempat tidur.
Dia cepat-cepat memutar wajahnya, tapi bukan menghadap pintu, melainkan membelakangi. Tangan dan kakinya yang tadi bergerak bebas pun segera ditekuk, matanya yang hitam dan berkilauan pun dipejamkan, pura-pura tertidur.
“Bieme?”
Su Yanhui memanggil dengan lembut saat dia masuk ke kamar, meletakkan telapak tangannya yang ramping dengan lembut di tubuh Zaizai kecil.
Meskipun itu adalah anak kecilnya sendiri, dia tetap menganggapnya luar biasa setiap kali dia menyentuh benda kecil yang hangat dan lembut itu. Mau tidak mau, dia dengan kekanak-kanakan membandingkan ukuran tubuh anak itu dengan telapak tangannya.
Terutama telinganya yang kecil, hidungnya yang kecil, mulutnya yang kecil, dan telapak tangannya yang kecil yang hanya mampu menampung satu jari orang dewasa.
Semakin Su Yanhui melihatnya, dia menjadi semakin bahagia. Dia membungkuk dan mendekat ke pipi bulat Zaizai kecil, menghirup aroma susu dalam-dalam, dan mau tidak mau mengangkat sudut bibirnya.
Ketidakbahagiaan selama dua puluh tahun terakhir seakan hilang dalam sekejap.
Dia juga punya keluarga kecilnya sendiri!
Bieme yang merasakan ciuman dan pelukan Baba, "bangun" perlahan dan merasa puas. Ketika dia melihat Baba cantik dengan mata besarnya, dia memeluknya dengan seluruh kekuatannya, dan mengeluarkan suara “yiya yiya” yang penuh kegembiraan.
"Peluk si kecil~"
Su Yanhui menggendong anak kecil itu, memegang erat tubuh imut dan bulat itu dengan telapak tangannya, dan mendengarnya menggumamkan pikiran berbau susu di telinganya.
Dia menggendong anaknya ke kamar mandi dan menanggapi "pembicaraan bayi" dengan mengatakan, "Oh~ Jadi Bieme kita bermimpi tentang anak kucing?"
Bieme tidak dapat memahami kalimat ayahnya, tapi ketika mendengar “anak kucing,” dia langsung merespons dengan melompat gembira di pelukan baba, tubuh mungilnya yang kenyal bergerak lincah.
"...¥%&)¥*ah~"
"Ya ~Bieme suka anak kucing, kan?" Jawab Su Yanhui sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Cantik Yang Lemah Melarikan Diri Bersama Anaknya
FantasyChapture : 56 End Su Yanhui, tuan muda yang tidak dicintai dari keluarga kaya, melarikan diri sambil mengandung anak seorang bos besar, tanpa adanya pendamping dan lemah. Su Yan berkata: Zaizai, kita tidak bisa mati kelaparan, kita harus me...