dunk duduk di pojok cafe menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya ,kenangan kenangan masa itu muncul kembali dan membuat dunk menyungging senyuman , masa masa yang dapat membuat ia bahagia bahkan sangat bahagia ,sampai dunk berfikir apa joong bisa menyembuhkan segalanya? pasalnya joong juga tak banyak cerita tentang kehidupannya hanya saja dia sedang memiliki masalah dengan istrinya yg bahkan dunk tak pernah menanyakannya, pria itu kembali meminum matcha dihadapannya dan ia terkejut saat seseorang datang dan menyapanya
" hai sudah lama tak bertemu " sapa pria itu
dunk hanya tercengang , dan berfikir ini hanya mimpi atau haluan
" hai? kau masih mengingatku tidak? " pria itu merasa dunk hanya diam
" hah ? nara ? apa yg kau lakukan disini? " dunk benar benar kaget pria didepannya ternyata nyata
" kau masih mengingatku rupanya dunk , kukira kau sudah punya yg lain " ujar nara tersenyum
" ee-ee itu aku harus pergi " ujar dunk hendak meninggalkan nara
" kau menghindari ku ? takut pria tadi marah? " kata kata nara membuat dunk kembali duduk
ternyata yg memandangi mereka tadi adalah nara, dengan nara yang mengepalkan tangan
" hmm tidak nar , apa yang ingin kau bicarakan , ini sudah berakhir "
"berakhir? sejak kapan aku tak pernah merasa ini berakhir " - nara
" apa kau bodoh ? kau meninggalkan ku setelah insiden itu hah ? kau tak mengabariku apa pun, kau melarikan diri kan " ujar dunk mulai emosi
" dunk tidak begitu , aku memiliki alasan "
" alasan? aku tidak butuh aku sudah memiliki kekasih , jadi lupakan aku akan pergi "
" dia kekasih mu? bukannya dia sudah punya istri kau tau ? kau dibohongi dunk ! , atau kau hanya menjadi simpanan? percayalah dia tak akan meninggalkan istrinya " ujar nara menggenggam tangan dunk
" ya ! aku tau, dia akan segera mencerai kan istrinya , simpanan? bukannya sama saja saat aku bersama mu hah ! , jangan ganggu lagi hidupku "
" baiklah, nomor telpon ku masih sama jika kau butuh bantuan , buka blokirnya kau bisa menanggilku kapan pun " ujar nara meninggalkan dunk yang terduduk sendirian dengan wajah berkaca kaca
dunk tetap pada tempatnya menatap masa masa kelam nya bersama nara hatinya sakit air matanya mengalir.
( flashback on )
perjalanan cinta mereka begitu rumit dunk seorang anak sma yg mempunyai ibu penyakitnya dan dia cuma bekerja sampingan di cafe milik sahabatnya , bertemu dengan nara anak tunggal kaya raya yg jatuh cinta pada dunk di pandangan pertama, nara membantu ibu dunk dan membayar semua rumah sakit yg awalnya dunk bingung ingin membayar pakai apa dan nara juga tinggal bersama dunk di apartemen nya.
" cup ,aku mencintaimu " ujar nara
" aku juga mencintaimu" jawab dunk dipangkuan nara
nara dan dunk saling menatap hingga akhirnya kedua bibir mereka bertautan saling melumat , nara memperdalam ciuman mereka semakin intens dan dunk juga tak mau kalah , dunk mengalungkan tangannya di leher nara , dan semakin menekan tengkuk nara membuat ciuman mereka semakin dalam dan panas
nara tak tinggal diam tangannya masuk kedalam kaos milik dunk dan meraba tubuh nya namun telpon nara berdering
tut tut tut
mereka menghentikan aksinya dan nara langsung menerima telepon tersebut
" pond pulang ! " ujar wanita tua disambungan telepon
" ada apa mae ? aku sedang sibuk "
" apa? sibuk dengan jalangmu itu hah ? kembali segera pond "
" dia bukan jalang mae !"
" beraninya kau membentak ? phuwin sedang membutuhkan mu , orang tuanya mengalami kecelakaan pond "
" hah ? aku segera datang "
telepon itu berhenti , dunk tentu saja mendengar semua percakapan nya dia juga sedih akan respon kedua orang tua nara yg lebih merestui nara dengan phuwin , dunk mengenal phuwin karena nara bilang dia sudah menganggap phuwin sebagai adiknya
pond segera menurunkan dunk dari pangkuannya dan pergi
" aku pergi dulu, maaf "
dunk hanya menggangguk lemah sedih meratapi nasibnya , dengan membaringkan tubuhnya dan tertidur.
pagi hari tiba dunk merasa berkali-kali kali handphone nya berbunyi dunk kira dari pond ternyata dari pihak rumah sakit ibunya , dunk kembali menelepon rumah sakit tersebut
" ya ? ada apa sus?"
......." hah ? saya segera kesana "
kondisi ibu dunk semakin parah , karena pihak rumah sakit sudah mengabaikan nya 3 hari , semua biayanya telah dicabut dan ibunya hatus dibawa pulang membuat dunk kaget bagaimana bisa pond sejahat itu
" hiksss.... dokter tolong ibuku hikssss"
" maaf anda harus segera membawanya pulang "
" aku akan membayarnya , aku akan bekerja lebih keras lagi " ujar dunk memohon
" maaf " ujar dokter dan langsung pergi
sebuah panggilan lemah membuat dunk menoleh
" dunk "
" maafkan ibu telah merepotkan mu " ujarnya lirih dan tersenyum
" tidak bu , aku sangat menyayangimu "
" anak baik , selalu bahagia ya nak , ibu mencintaimu lakukan lah perbuatan baik ya nak ,jangan sakiti orang lain " ujar perempuan itu sembari mengelus rambut dunk yang perlahan lahan melemah dan menutup matanya
" ibu.... hiksss tidakkkk buuu aku hanya memiliki mu buka matamu buu "
selesai semua telah selesai ibu dunk meninggal , dan dunk berulang kali menelpon nara untuk memberitaukan keadaan ibunya serta bertanya mengapa biayanya dicabut ,namun tak kunjung diangkat hingga 2 hari kemudian , 2 minggu ,2 bulan dunk begitu membenci nara dan meninggalkan apartemen nya berusaha memulai hidup baru.
( flashback off )
segitu dulu ya love
jangan lupa vote dan komen ❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
MASA LALU
Fanfiction" aku membencimu " -phuwin " maaf kan kakak phu , ini salah kakak " - pond " apa maksudmu ? aku kecewa dunk " - joong " joongie dengarkan aku bisa jelaskan hiks..." - dunk " semua tak ada yg bahagia, tak ada yang baik baik saja aku benci takdir...