joong mengangkat tubuh phuwinn, pasalnya phuwin sudah hampir melompat
" achen lepass , kenapa kau menghentikan ku lagi ?" - phuwin
" phu ! bisa tidak hentikan kenapa kau selalu ingin membunuh anak itu ? kau juga membahayakan dirimu sendiri "
" apa peduli mu achen? biarkan saja anak ini mati sekalian aku juga mati "
" aku peduli phuwin, kau tega membiarkan anak tak berdosa itu mati huh?"
" aku lebih tak tega melihat ia lahir tanpa ada yg menginginkan nya chen ! aku tak berharap ia ada, kakak? kak pond membencinya , kakak pun berharap bayi ini mati , ia tak akan memiliki ayah , aku tak sanggup jika harus membesarkan nya sendiri , aku sudah tak punya siapa siapa lagi chenn... lebih baik sekarang aku dan bayi ini pergi hikss hikss... " ujar phuwin menangis
" jangan hentikan aku kali ini chen "
joong tertegun , memikirkan setiap kata kata yg terlantar dari mulut phuwin beberapa menit kemudian joong menggenggam tangan phuwin dan berkata
" phu... boleh aku meminta sesuatu ?" tanya joong
" ap-pa hikss hiksss "
" pertahankan bayi ini " ujar achen memeluk phuwin lalu mengelus perut phuwin membuat phuwin mendongak melihat achen
" phu dengarkan aku , aku menginginkan bayi itu , jika tak ada alasan kau mempertahankan nya bisakah aku yang menjadi alasan tersebut ?"
phuwin terdiam tak ada kata kata yang keluar dari mulutnya bibirnya seakan akan kelu , pandangannya tertuju pada joong yg mengelus ngeluh perut nya , joong membalas pandangan itu dan tersenyum
" phuwin... jika ia terlahir tak memiliki ayah , biarkan aku yang menjadi daddynya , jika kau kesulitan merawat nya aku yg akan merawatnya ... phuwin pertahankan dia aku mohon " ujar joong menunduk
" achenn... tapi aku tak pantas unt.." kata kata phuwin terhenti karena joong dengan cepat mendekatkan antara bibirnya dan bibir phuwin, melumat nya tipis lalu melepasnya dengan lembut
" aku mencintaimu phuwin... entah dari kapan aku tak tau , aku nyaman bersama mu , saat merawatmu maupun bayi itu , aku menyukai segala nya saat bersamamu ,hidupku terasa berbeda..."
" kau tak perlu menjawabnya sekarang, perasaan ini sangat berbeda saat aku bersama jane maupun dunk , kau berbeda phu "
phuwin hanya diam dengan apa yg joong lakukan padanya dan perkataan itu ? phuwin sungguh shock
" achen yakin ? " tanya phuwin dan joong tersenyum lalu memeluk phuwin dan mengelus rambut nya , phuwin merasa sangat nyaman dan hangat dalam dekapan joong
" achen tak akan menyakiti ku ?"
" selama kau selalu disampingku aku menjamin itu tak akan terjadi "
" beri aku waktu ya chen ?"
" aku akan selalu menunggumu phuwin sayang "
phuwinn tersipu malu , panggilan sayang yg diberikan achen membuatnya salting dan tak berani menatap achen , anggukan kecil yg diberikan phuwin membuat joong gemash
( author juga saltink tau ah capek 🤸♂️🥲)
" baiklah ayo kita tidur " joong menggandeng phuwin masuk kamar , membantu phuwin berbaring dan ikut tidur disampingnya
" kenapa achen tidur disini?" tanya phuwin
" agar kejadian seperti tadi tidak terulang, lagi pula aku ingin mengelus anakku dan memeluk mamanya " ujar joong terkekeh dan memeluk phuwin yg tidur menyamping
" boleh kan?" tanya joong dan phuwin hanya menggangguk malu , sekarang terasa seperti banyak kupu kupu diperut nya
" good night sayang , fandee na jub jub " ujar joong mengecup dahi phuwin
tak ada jawaban phuwin langsung memejamkan matanya karena malu
***************
" pagi gembul "
" ih apa apaan gembul dasar om om "
" hahha kemarilah "
phuwin berjalan menuju meja makan
" achen yg masak semua?"
" hmm iya , ayo sarapan " ujar joong dan phuwin hanya menggangguk
" gimana tidurnya nyenyak?"
" engga phu sebel " ujar phuwin mengerucutkan bibirnya
" kenapa lagi? mau keluar gk "
" gamau , achen sih ninggalin phu "
joong hanya menggeleng kan kepalanya
" tadi phuwin tidurnya nyenyak , ga tega achen banguninnya" ujar joong mendekat dan mengelus rambut phuwin
" phuwin mau apa hari ini ? achen turutin deh "
" bener?"
" iya "
" hmm temenin nonton netflix yah "
" of course sayang "
" dih apa apaan manggil sayang , kan belum di konfirm" ujar phuwin melahap roti didepannya
" makanya cepet di konfirm dong , babynya aja udah setuju sama dadddy nya , mama nya kapan ?" ujar joong tersenyum lembut
" ih ga sabaran banget sih , baru juga tadi malem "
" hahha yaudah makan yg banyak ya biar dedenya sehat " ujar joong mengelus perut phuwin
" kau benar benar menyayanginya? "
" iyaa aku merasa dia akan timbuh menjadi anak yg hebat dan kuat " ujar joong
" tentu saja , jika tidak aku akan membuangnya dia harus menjadi penurut"
joong tertawa dan mengacak acak rambut phuwin
gemash" kau juga makan chen " ujar phuwin menyuapi joong
" hmm enak sekali suapan phuwin , kiss dulu dong "
" enak aja , modus banget om om satu ini "
" cup " satu kecupan mendarat di pipi phuwin
" ehhhh achennn phu ngambek loh , gatau ah bad mood "
" yah jangan bad mood dong , katanya mau nonton, cepet selesain makan nya "
" iya iya bawel " ujar phuwin dengan mulut yg tetap mengomel
setelah sarapan mereka bersiap siap untuk menonton , phuwin sudah siap ditempat dan achen yg ada disampingnya dengan tangan yg melingkar di pinggang phuwin .
hi love 🌹
jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
MASA LALU
Fanfiction" aku membencimu " -phuwin " maaf kan kakak phu , ini salah kakak " - pond " apa maksudmu ? aku kecewa dunk " - joong " joongie dengarkan aku bisa jelaskan hiks..." - dunk " semua tak ada yg bahagia, tak ada yang baik baik saja aku benci takdir...