hamil

266 25 11
                                    

1 bulan berlalu....

hubungan joong dan dunk tak kunjung membaik , joong tak menyapa dunk dan sebaliknya ,begitu juga pond dan phuwin , hari hari phuwin hanya diam dengan tatapan kosong

"huekkk huekk " phuwin kembali memasuki kamar mandi

" huft , ada apa ini ? perutku sering mual , kepalaku juga pusing sekali " gerutu phuwin dengan berjalan keluar kamar mandi

"ada apa? " tanya pond tiba tiba

phuwin hanya menggeleng

" kau sakit ? mari kita kedokter ya? "

" tidak perlu , mungkin hanya masuk angin biasa "

"ikuti saja perintahku apa susahnya? "

" terserah kau " jawab phuwin dingin

pond dan phuwin memasuki ruangan dokter setelah phuwin diperiksa

"dia kenapa dok?" tanya pond

" aku hanya masuk angin saja kan ? " jawab phuwin

dokter tersenyum dan berkata

"selamat pak , pasien sedang mengandung "

wajah pond berubah , begitu juga phuwin entah mengapa hatinya seperti tergores , tidak mungkin dia masih ingin kuliah batin phuwin

" berapa usia kandungan nya ?" ujar phuwin

" masih tiga minggu , harap dijaga ya, jangan sampai lelah dan stres " ujar dokter

pond hanya diam tak menjawab apapun dan hanya menundukkan kepala nya

phuwin menghela nafas kasar

" baik dok saya dan suami saya akan pergi " ujar phuwin

" jangan lupa minum vitamin yg teratur " ujar dokter menambahi

mereka keluar dari ruangan , namun pond mencengkram tangan phuwin kuat menarik nya membuat phuwin kesakitan

" kak apa yang kau lakukan,  lepaskan itu sak-kitt"
ujar phuwin

pond tak mengubris sesampainya diluar pond menghentikan langkahnya dan berkata

"gugurkan anak itu " ujar pond emosi

phuwin tak bisa berkata kata, ia juga tak mau anak ini tapi bagaimana kak pond bisa mengatakan nya? air matanya mengalir begitu saja

"DENGARKAN AKU ! GUGURKAN KANDUNGAN ITU , AKU TAK SIAP MENJADI AYAH PHUWIN! " ujar pond membentak dan sempat memukul lengan phuwin

phuwin hanya diam , tubuhnya terhuyung jatuh , bahkan bukan ia yg mau semua ini terjadi , mengapa ia yg jadi korban?

seseorang melihat aksi pond tak jauh lalu datang menghampiri mereka berdua

" hey ! apa yg kau lakukan jangan kasar " ujar pria itu sembari membantu phuwinn berdiri

"joong? apa yg kau lakukan , ini bukan urusan mu" jawab pond

"memang tapi apa salahnya? kau tidak berhak menyakitinya "

" lepaskan dia , phuwin adalah urusan ku " ujar pond mengambil alih phuwin dan menariknya masuk mobil

joong hanya diam , dan kembali melakukan aktifitasnya sedangkan phuwin hanya tertunduk lesu dimobil dan menangis tanpa suara

" turun " ujar pond tanpa melihat phuwin

phuwin sedih dia tak tau harus bagaimana , apa yg harus ia lakukan sekarang ? tak ada yg menginginkan anak itu.

********************

joong menyelesaikan tugasnya , lalu segera kembali ke apartemen

" dunk " sapa joong lebih dulu

" hmmm ya ada apa? tumben pulang cepet , biasanya lebih malem dari aku "

" hmmm tadi urusannya cuma bentar doang "

dunk mengangguk

" aku tadi melihat mantan mu pond " ujar joong membuat dunk kaget

" dimana? "

" rumah sakit saat aku mengambil sesuatu "

" tapi anehnya , aku melihatnya memukul istrinya , hingga istrinya terjatuh dan menangis " tambah joong lagi

dunk lebih kaget , bukannya nara adalah orang yg penyayang?

" kenapa diam ? "

" hmmm tidak , hanya tiba tiba ingat ibu "

" kau kangen ya? besok mau kemakam? " bujuk joong

" hmm baiklah,  kita juga jarang keluar bersama akhir akhir ini " ujar dunk tersenyum

" iya juga mungkin ,aku terlalu sibuk "

" kita harus saling meluangkan waktu " tambah joong dan kemudian mengelus rambut dunk

" aku mandi dulu ya " ucap joong

" ya makanannya sudah siap , aku menunggu mu dibawah "

joong hanya menggangguk dan berjalan menuju kamar mandi.









hai love , maaf ya akhir akhir ini bakal sibuk banget jadi telat telat up nya, btw ini ceritanya emang nanti tambah banyak babnya bakal kalian makin ngerasa kalo phuwin tokoh utamanya love , pokoknya tunggu author terus ya love 👉👈🤏😊

happy reading sayang
jangan lupa vote dan komen ❣️

MASA LALU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang