joong pergi dari bar, ia tak kembali ke apartemen karena tak mau emosinya malah menyakiti dunk joong memilih menginap di salah satu hotel miliknya, tak lupa ia memesan sushi yang kemudian kurir antar ke apartemen karena dunk menginginkan itu
dunk tak langsung pergi ke apartemen , masuk ke cafe rainbow favorit nya
" huft apakah yg dikatakan joongie benar? tapi baju itu ? ah entahlah " dunk berbicara pada dirinya sendiri
dunk kembali meminum matcha latte nya namun raut wajahnya tiba tiba berubah sendiri
" apakah ini alasan nara meninggalkan ku? apakah karena ia sudah menikah dengan phuwin ? kenapa hidupku sial sekali , aku tak punya siapa pun , sekalinya punya dia milik orang lain " ujar dunk sedih sembari menangis lemah
*******************
pond membawa phuwin masuk ke rumah , menggendong nya ke atas ranjang , seusai menangis phuwinn hanya diam dengan tatapan kosong.
" phu ingin apa ? masih ada yg sakit ?" ujar pond lembut
phuwin hanya menggeleng lemah, tangis nya tak nisa ditahan
"baiklah , kalo ada apa-apa panggil kakak saja ya?" ujar pond tersenyum
"aku boleh bertanya? " ujar phuwin membuka suara
" boleh phu , tentu boleh , tanya apa ?"
"apa benar pria yg memakai baju hijau tadi bernama dunk ? " tanya phuwin lugu
pond kaget pasalnya yg ditanya phuwin itu dunk ada apa sebenarnya?
" iya phu , pria itu bernama dunk "
phuwin menggangguk dan kembali bertanya
"apa hubungan kakak dengannya ? " tanya phuwin membuat pond lebih kaget
" mengapa kau bertanya seperti itu phuwin? "
benar saja dugaan phuwin benar kak pond tak bisa menjawabnya , air mata itu terus mengalir semakin deras
" apa phuwin ? bicaralah jika kau terus menangis , apa yg bisa kulakukan "
" APAAA LAGIII KAK ? KAU TAK BISA MENJAWAB KAN ? lalu kenapa kau mendesahkan namanya saat kau melakukannya dengan ku huh ? " suara phuwin membentak tapi kemudian melemah
"dia siapa? aku tak mengenalnya tapi dia sudah menghancurkan semuanya hikssss.... hiksss " tangis phuwin makin pecah
pond tak mengerti apa maksud phuwin sebenarnya?
" apa maksudmu phu? "
" aku tak pernah mau menikah denganmu , namun seiring berjalan nya waktu aku mulai menerima mu , aku tak punya siapa pun lagi kak hiksss... " sedih phuwin
"aku menerima jika kau ingin melakukan hubungan seks dengan ku , aku istrimu ini sudah kewajiban , tapi mengapa kau menghancurkan nya kak? kau berhubungan seks dengan ku tapi kau mendesah kan nama dunk , mengapa kak?
aku kesakitan tapi lebih sakit kau menyebut namanya bukan namaku " ujar phywin lemah pandangan tertundukpond terdiam , entah mengapa hatinya sakit mendengar penuturan phuwin , pria kecil manis yg selalu ceria dan bahagia sekarang sedih karena ulahnya
" pergi kak , aku tak ingin melihatmu "
" phu dengar ? maafkan kakak phu kakak mabuk waktu itu kakak tidak sadar , phuwin maaf kan kakak " ujar pond memohon
" justru kau sedang mabuk kak semuanya benar bukan "
pond diam kali ini memang benar
" pergi , aku ingin sendiri" ujar phuwin melepas genggaman pond
pond tak bisa menahan phuwin begitu saja ia tau phuwin sangat sedih , sangat bodoh pond menghancurkan pengalaman pertama phuwin dan akhirnya pond memutuskan untuk pergi
phuwin memandangi punggung yg pergi dari kamarnya , air matanya tak bisa berhenti , tubuhnya panas , mungkin ia demam ,phuwin berusaha memejamkan matanya.
************************
dunk kembali ke apartemen tidak ada orang , joongie tidak kembali , dunk sedih ia sedikit merasa bersalah , senyum terukir melihat sushi yg ada di depan pintu, ia segera membersihkan diri dan memakan sushi kiriman jonggie
" apa aku bisa memperbaiki ini ya ? " pikiran dunk terbagi ia masih saja memikirkan nara terkadang joongie juga terlintas dipikirkan nya
hi love segitu dulu ya...
jangan lupa vote dan komen love❣️🤏
KAMU SEDANG MEMBACA
MASA LALU
Fanfiction" aku membencimu " -phuwin " maaf kan kakak phu , ini salah kakak " - pond " apa maksudmu ? aku kecewa dunk " - joong " joongie dengarkan aku bisa jelaskan hiks..." - dunk " semua tak ada yg bahagia, tak ada yang baik baik saja aku benci takdir...