chap 71

42 12 2
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘

Ohm tetap terjaga di rumah sakit. Tinggal dirinya. Yang lain sudah pulang. Sebenarnya mertuanya tidak mau pulang, mereka ingin ikut menjaga Nanon. Namun karena Ohm melihat mereka sudah sangat lelah, laki-laki itu dibantu Lengso membujuk mereka pulang.

Sekarang sudah tengah malam. Pandangan Ohm masih tidak beralih dari sang kekasih yang belum bangun-bangun juga. Tapi perasaan Ohm sedikit lega karena kata dokter jaga yang memeriksa Nanon, kekasihnya baik-baik saja. Kondisinya tidak mengkhawatirkan. la belum bangun-bangun karena ketiduran.

"Sweety, kamu cepat bangun ya." gumam Ohm terus menempelkan tangan Nanon ke pipinya. Sejak tadi pria itu tidak berhenti-berhenti bicara pada kekasihnya.

Saat ini yang ada dalam pikiran Ohm adalah terus berada di sisi sang kekasih dulu. Tapi bukan berarti dia akan diam saja tanpa mencari sih pelaku. Ada Blue dan fort yang membantunya. Dan kalau sampai orang brengsek itu ditemukan, Ohm bersumpah akan membuatnya merasakan siksaan yang berkali-kali lipat lebih besar dari yang dirasakan oleh kekasihnya.

Kemudian Ohm merasakan ada pergerakan dari tangan Nanon. Lelaki itu duduk tegak. Matanya yang tadi hampir tertutup karena mengantuk kembali terang.

"Sayang," gumamnya. Ia melihat Mata Nanon perlahan membuka. Tangannya yang lain menyapu-nyapu kepala kekasihnya.

Ketika Nanon membuka mata, laki laki itu masih tampak bingung. Begitu melihat suaminya, dan mengingat kejadian mengerikan yang baru saja ia alami, laki laki manis itu langsung bangun dengan wajah panik memeluk Ohm.

"Kak Ohm!" serunya menghambur ke dalam pelukan Ohm, memeluk pria itu kencang, dan menangis tersedu-sedu.

Ohm mengusap-usap punggung Nanon, sembari menenangkan kekasihnya.

"Ssstt... jangan takut, kamu aman sekarang."

Nanon melepaskan pelukan sebentar,

"Ba ... Bayi kita gimana?" ia teringat bayi dalam kandungannya. Tadi ia mengalami pendarahan parah. Nanon takut ... la takut ia akan mendengar kalimat yang tidak ingin dia dengar. Kalau ia sampai kehilangan bayinya... Kalau hal itu sampai terjadi... Nanon yakin dia akan ...

"Tenang sayang, bayi kita nggak apa-apa. Kata dokter bayi kita selamat." Ohm menggenggam tangan Nanon lembut. Sementara Nanon langsung bernapas lega. la berterima kasih kepada Tuhan yang mendengar doanya. Laki laki manis itu memeluk perutnya, masih menangis tapi itu adalah tangisan lega.

Kamu selamat nak. Gumamnya pada janin dalam perutnya.

Sesaat kemudian ia merasakan tangannya digenggam erat oleh suaminya disertai dengan tatapan serius laki-laki itu.

"Sekarang ceritakan padaku apa yang terjadi. Apa yang sudah kamu alami hari ini? Siapa yang tega menyakitimu sampai seperti ini?" Ohm menatap sang kekasih lekat-lekat.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang