;petuah

21 6 0
                                    

1882words

Keadaan sekolah bisa dibilang sangat sibuk, karena adanya urus campur polisi terhadap kasus itu, meskipun beruntungnya Brana hanya mengalami koma, tapi karena siswa-siswi disana yang memiliki mulut besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan sekolah bisa dibilang sangat sibuk, karena adanya urus campur polisi terhadap kasus itu, meskipun beruntungnya Brana hanya mengalami koma, tapi karena siswa-siswi disana yang memiliki mulut besar.. Alias, mereka kah yang telah kompor hingga terdengar atau ter beritakan pada polisi, sehingga pihak sekolah sedang diinterogasi.

Kepala sekolah itu sudah bisa menyerahkan Mario, Ethan, dan Wira pada pihak yang lebih wajib, agar bisa diurus lebih baik lagi. Namun untuk Katian Sang kepala sekolah itu tidak bisa memberitahu karena memang tidak ada yang tahu keberadaannya saat ini...

Tapi lebih tepatnya ia disogok, agar mengucapkan demikian. Ayah Katian sebenarnya terlalu takut jika untuk menyogok polisi, jadi ia biarkan anaknya untuk bersembunyi saja terlebih dahulu.

Tidak akan terjadi apa-apa jika Katian sendiri ditahan.. Karena mungkin hanya mendapatkan beberapa hukuman namun keras, dan ya.. Sepertinya ada D.O?

Banyak sekali notifikasi dari Sabina diponsel Katian, namun lelaki itu hanya membiarkannya saja hingga terdapat lebih dari 30 panggilan.

Saat itu Katian berasa di sebuah warung kopi, yang jarang sekali ditempati oleh teman-temannya maupun siswa-siswi lainnya. Ia hanya ingin bersantai.. Meski dunia miliknya sedang tidak baik-baik saja.

Katian menyeruput kopinya.

Terasa hangat melewati tenggorokan..

Memejamkan matanya..

Ngantuk sekali, padahal meminum kopi.

Katian memegangi dahinya karena terasa pusing, ia tidak bisa jernih berpikir.. Apalagi untuk sekarang yang menambah nambah masalah saja.

Ditaruh olehnya kopi yang sudah habis tak tersisa itu.. Namun masih tak kunjung hilang pusingnya, entah mengapa ia terasa lebih linglung, padahal perlakuannya itu sudah bisa dibilang biasa.. Karena memang watak Tian begitu.

Warkop itu tidak ramai, makannya suara setiap pertemuan gelas dan gelas terdengar jelas di kedua telinga.

Bahkan langkah kaki yang pelan pun terdengar, hingga Latian memilih mengangkat kepala dan menoleh kebelakang.

Ada Hesa.

Dia netra saling berpandangan satu sama lain, dengan tatapan mata yang sama-sama memiliki arti.

"Gua tau kalo sebenernya lo ga ilang. "

Katian masih menatapnya dengan tatapan dan posisi yang sama, tanpa berkutik.

"Lo ada disekitar sini, tapi sama sekali ga mempertanggungjawabkan semuanya.. "

"Cemen."

Katian berdecak dan memalingkan pandangannya, membiarkan maniknya menatap kosong kearah depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

3 red wires (only eyes witnessed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang