1words
⚠️a little (18+) toxic words
hppy read!
[\]
Sebetulnya, malam dimana Lian ingin pergi menemui Hesa ayah melarang itu, karena dilihat dari kondisi Lian yang memang butuh istirahat setidaknya satu jam.
Namun setelah Lian menjelaskan semuanya ayah paham, maka ia mengizinkannya dengan syarat ayahnya pun ikut bersama.
Karena jika didengar dari apa yang Lian ucapkan sepertinya terlalu berbahaya, apalagi tempatnya yang sedikit jauh dari sana.
Keduanya menaiki mobil, karena semakin malam cuaca semakin dingin, tidak bisa jika memakai motor karena lumayan memakan waktu.
Perjalanan sekitar 45 menit.
Jalanan daerah sana masih terlihat ramai, namun.. Lian sama sekali tidak menemukan sosok Hesa maupun Sabina disana, tapi ia sempat melihat motor Hesa yang saat itu terparkir sendirian.
Lian dan ayah turun dari mobil untuk bertanya-tanya apakah Hesa pernah ada disana?
Yaa.. Kebanyakan tidak tahu, karena untuk apa juga?
Tapi Lian tidak menyerah, karena ia juga tidak tahu mengapa perasaannya mendadak khawatir?
"Ga ada.. " keluh ayah, mereka berdua sudah sekitar 20 menit untuk mencarinya disekitar sana.
"Coba lurus lagi aja yah.. " pintar Lian
"Tapi jalanan sana sepi. Ngapain mereka kesana? "
"Coba dulu yahh.. Nanti kalau ga ada yaudah mau gamau kita pulang dulu.. "
Ayah mengiyakannya, maka keduanya masuk kedalam mobil dan menyalakan gas lalu melaju sedang.
Benar saja sih, jalanan sangat sepi sekali.. Namun netra Lian tidak pernah berhenti untuk melihat lihat sekitarnya..
Mereka melewati satu kolong jembatan.
Tidak menemukan siapa-siapa disana hingga membuat Lian sedikit pusing.
"Pulang dulu aja ya.. Kamu juga harus istirahat.. "
Lian tidak tahu, jujur saja ia tidak mau pulang.
Dan..
Mengejutkan sekali, dari belakang ada sekitar 5 motor yang melaju mendahului mobil ayah, membuat Lian yang tadinya menutupi wajahnya dengan tangan kini tersadar dan memperhatikan mereka semua yang lewat itu.
"Duh gen Z emang.. "
Lian melihat, ia yakin tidak salah lihat.
Itu adalah Sabina.
Dan Tian.
"Yahh berenti yah! "
Ayah mengerem tiba-tiba membuat keduanya sedikit tergoyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 red wires (only eyes witnessed)
Novela Juvenil"sejak kapan ya rasa jadi sehampa ini? sejak kapan juga gua jadi seegois ini? " - enhypen local note: cerita masih tahap revisi (bersambung)