-
-
-
hari ini terasa berbeda, Jay merasakan ada yang aneh di tubuhnya, apa itu ia pun tidak tahu, Jay menopang keningnya lalu memejamkan matanya.
hujan deras di luar membuat Jay mengangkat kepala nya lalu menoleh ke arah jendela, Jay terlihat fokus menatap genangan demi genangan air yang turun dengan lebat di luar sana.
Jay menghela nafasnya dengan berat.
"sekolah terasa hampa tanpa mereka" batinnya dengan lirih
"kapan mereka kembali?" kali ini Jay bergumam dengan sangat pelan, ia memejamkan matanya lalu menidurkan kepalanya ke meja
singkat cerita~~~ saat pukul 6 sore..
kesialan terjadi saat Karina tiba tiba mengadakan ulangan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"nilai yang di atas 80 silahkan pulang sedangkan sebaliknya nilai yang di bawah 80 tetap lah di tempat" ucap Karina
Jay menatap nilai nya yang berada di bawah 70, Jay pun melirik Karina yang kini menatapnya dari tempat, Jay meletakkan kertas ulangannya lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
di lihat hampir semuanya berkemas dan meninggalkan kelas kecuali Jay dan 2 orang lainnya.
"remedial akan di mulai setengah jam lagi, gunakan lah waktu untuk belajar jika kalian bertiga tetap mendapatkan nilai di bawah 80 maka jangan harap kalian bisa pulang" Karina melirik Jay
Jay hanya menatapnya.
Karina keluar dari kelas sedangkan Jay langsung menghela nafasnya, ia mengambil buku dan membaca materi materi itu dengan asal.
waktu demi waktu berlalu..
dan untung nya Jay berhasil menghadapi remedial dan mendapatkan nilai di atas 80.Jay keluar dari gedung sekolah dan menatap hujan yang tak kunjung berhenti dari sore tadi, sebenarnya ini sudah tidak terlalu deras mungkin Jay bisa menerobos nya.
"apa tidak ada satu pun dari mereka yang menjemput ku?" gumam Jay dengan menoleh ke arah kanan dan juga ke arah kiri
dia merasa tidak enak malam ini, apa itu hanya perasaannya saja?
oke anggaplah bahwa ini hanya perasaannya saja, Jay mulai berlari menuju gerbang sekolah, Jay menoleh ke arah belakang sesaat di sampai di depan gerbang.
Jay membuka gerbang sekolah dan kembali berlari, tiba tiba...
Jay terhenti dan merasakan pusing yang teramat di kepalanya, Jay menoleh ke arah belakang dan para werewolf langsung mengeluarkan smirk mereka.
mata Jay menjadi sayu, dia menatap pinggang nya yang sekarang tertancap cakarnya Nicholas, pandangannya semakin buram dan akhirnya Jay langsung pingsan.
Nicholas mencabutnya cakarnya dari pinggang Jay.
Jay jatuh kedalam pelukan Nicholas.
"maafkan kami jika kami harus menyakiti mu, kami menginginkan mu Jay jadi kami akan melakukan apapun untuk menjadikan mu sebagai milik kami, kami mencintaimu" bisik Nicholas
-
-
-
-
-
Jay membuka mata nya dengan lemah, pinggang nya terasa sangat sakit dan tunggu...
kedua lengannya di rantai? Jay memejamkan matanya dan menunggu beberapa saat sebelum ia kembali membuka matanya.
mata nya membulat saat ia melihat seragam di bagian pinggang nya penuh akan darah, Jay berusaha melepaskan diri tapi itu sia sia saja.
"tidak.." lirih Jay
di lain tempat~~~
Sunoo menatap gedung sekolah dengan tatapan yang tenang, ia melipat kedua tangannya di dada, dia datang untuk menjemput Jay.
kedatangannya sedikit terlambat karena tadi para vampire sempat berurusan dengan ayah mereka, Sunoo memiringkan kepalanya sembari menaikan sebelah alisnya.
"lama sekali" gumam Sunoo
kembali pada Jay~~~
Jay tetap berusaha melepaskan diri tapi kondisinya yang lemah membuat semua nya terasa mustahil.
pinggang Jay terluka dan darahnya terus keluar belum lagi dengan kedua tangan nya yang di rantai, itu pun cukup menyakiti nya.
setelah di perhatikan ternyata dia terdapat di sebuah ruangan yang hanya terdapat 1 jendela kaca, seisi ruangan tampak gelap.
"lepaskan aku" ucap Jay dengan lemah
Jay menundukkan kepalanya dengan nafas yang berat.
tiba tiba pintu ruangan terbuka dan itu membuat Jay mengangkat kepalanya, ia menatap para werewolf yang berbaris dan menatapnya dengan puas.
"selamat malam sayang" senyum Ej
Jay mengeraskan rahangnya.
"enyah lah kalian semua!" teriak Jay dengan geram
"kenapa kau begitu kasar pada kami? kami ini calon suami mu" senyum Jo
Jay meludah dengan jijik.
"lepaskan aku, aku tidak menyangka bahwa kalian akan sekotor ini" tekan Jay dengan pelan
"kami sudah selembut mungkin padamu tapi kau sangat nakal oleh sebab itu kami sedikit mengasari mu" senyum Nicholas
"kalian akan membunuh ku jika kalian terus membiarkan darah ini keluar" geram Jay
"tidak.. kau tidak akan mudah mati saat bangsa vampire sudah menandai mu" ucap Maki
Jay menderyitkan dahinya.
"kalian sudah tahu bahwa mereka telah menandai ku? dan kalian tetap memaksa ku?" tanya Jay dengan berani
"kami bisa menandai mu juga dan langsung menikahi mu malam ini" senyum Taki
"tidak... tidak" sungguh mati Jay ingin marah tapi rasa sakit yang ada di pinggang serta kedua lengannya itu membuatnya harus selemah ini
"kenapa tidak? kau harusnya senang" senyum Harua
"TIDAK!!" teriak Jay
~~~
Sunoo menoleh ke belakang dan tiba tiba wajahnya berubah menjadi panik, ia pun segera berlari.
~~~
"kau hanya akan menyakiti diri mu sendiri jika kau berteriak seperti itu" senyum Yuma
Jay menunduk dengan mengepalkan kedua tangannya.
"aku membenci kalian" pelan Jay
"apa?" tanya K
Jay melirik K yang kini sudah ada di pertengahan para werewolf.
"kau mencintai kami?" tanya K
Jay menatap K dengan tajam dan sirat mata nya langsung berubah menjadi kemerahan.
-
-
-