Part 28

2.2K 244 77
                                    

-

-

-

Jay baru saja keluar dari kamar mandi dan langkah nya terhenti saat melihat bangsa werewolf tengah menatapnya dengan tajam.

ia merasa tak tersudut dan bahkan takut lagi bahkan di saat kesembilan werewolf itu menghadangnya.

langkahnya memang termundur dan punggungnya menyentuh dinding saat bangsa werewolf mendekatinya tapi tak ada ekspresi apapun yang keluar di wajahnya.

K menyandarkan tangannya pada dinding dan membuat Jay semakin terpojok karena bangsa werewolf yang lain juga ikut memojokkan nya.

"apa mereka sudah membuat kucing manis ini menjadi bagian dari mereka?" tanya K

Jay menatap K tepat di mata pria itu, tidak ada lagi tatapan bergetar dan juga sayu dari mata indah si cantik.

hal itu membuat bangsa werewolf kesal karena mereka sangat suka saat Jay takut dan tak berdaya di hadapan mereka tapi itu tak sama lagi sekarang.

"kau telah di bodoh bodohi" ucap Nicholas

"apa maksud mu?" tanya Jay

"mereka tak benar benar mencintai mu dan kau malah pasrah saja saat mereka mengubah mu menjadi bagian dari mereka?" tanya Maki

Jay menatap Maki.

K menyentuhkan tubuhnya dengan tubuh Jay dan Jay secara otomatis menahan dada K lalu menatapnya dengan tajam.

"apa mereka memaksa mu?" tanya K

"aku lah yang menginginkannya, tak ada paksaan atau apapun aku menyerahkan diri ku dengan sepenuh hati untuk menjadi milik mereka" balas Jay dengan tenang

K memukul dinding yang berada tepat di sebelah wajah Jay, Jay melirik tangan K dan kemudian kembali menatap K.

"kenapa kau hanya memandang mereka?" tanya Fuma

"aku hanya memandang siapa yang menginginkan ku dengan tulus dan siapa yang menginginkan ku dengan nafsu" ucap Jay

"apa kami sejahat itu?" tanya Yuma

"kalian hampir menyerang ku saat pertemuan pertama ku dengan kalian, kalian menculik ku dan menyakiti ku karena kalian ingin menjadikan ku sebagai milik kalian, cukup itu saja yang di jadikan contoh oh apa kalian mau menambahkannya lagi?" tanya Jay

tatapan tajam Jay dapatkan.

"kami mencintai mu" ucap Jo

"kalian hanya mencintai darah dan juga tubuh ku" balas Jay

"bangsa vampire pun tak jauh beda dari kami dan kau malah memilih bangsa penuh tipu daya itu?" tanya Harua

"setidaknya mereka berusaha melindungi ku di saat sekelompok tertentu ingin menyerang ku, mereka tidak memaksakan kehendak, mereka tidak menculik dan bahkan menyakiti ku agar aku menjadi milik mereka" ucap Jay

"ahh jalang ini membuat ku kesal" gumam Ej

Jay menurunkan tangan K lalu melalui bangsa werewolf yang sepertinya sudah tidak sanggup untuk berkata kata lagi.

"jadi bagaimana?" tanya Jo

"entahlah" balas K dengan kesal

-

-

-

-

-

"apa mereka mendatangi mu?" tanya Sunoo dengan menopang dagunya, para vampire langsung mengelilingi istri mereka sesaat Jay duduk di tempat duduknya

"bangsa werewolf?" tanya Jay dengan pelan

"ya, lalu siapa lagi?" tanya Sunghoon dengan mengelus rambut Jay

Jay menatap Sunghoon lalu menganggukkan kepalanya.

"hei suami mu bukan hanya Sunghoon saja, tataplah kami juga" cibir Jungwon

Jay mengalihkan pandangannya ke arah lain lalu tertawa dengan kecil, lucu sekali bahkan ia menatap Jay dengan sebal.

"kau ini iri sekali" malas Sunghoon

Jungwon hanya mendelik.

"sudahlah, lalu apa kata mereka?" tanya Heeseung

"tidak banyak, seharusnya setelah tadi mereka sudah tidak menganggu ku lagi" senyum Jay

Heeseung mengerjapkan matanya.

"kenapa kau begitu yakin?" tanya Riki dengan penasaran

"ucapan yang tadi cukup tajam menurut ku" balas Jay

para suaminya saling melirik dan setelah itu mereka menyeringai.

"wah istri kami sangat pintar" ucap Jungwon dengan meremas dada Jay

Jay tersentak, Sunoo langsung menepis tangan Jungwon.

"wah, kau asal remas saja" kekeh Riki

"aku hanya memberinya hadiah, kau menyukainya sayang?" tanya Jungwon dengan mengedipkan sebelah matanya pada Jay

pipi Jay merona dan Jay hanya menundukkan wajahnya dengan malu.

"hadiah apa seperti itu? dasar mesum, hadiah itu seperti ini" Sunghoon memegang dagu Jay lalu menjilat bibir merah menggoda milik Jay

Jay terkejut.

"WOI!!!!" teriak yang lainnya

"itu namanya memberi hadiah" balas Sunghoon dengan sombong

"wah kau tidak jauh beda dari si mesum Jungwon" cibir Riki

"berkaca lah" tekan Jungwon tidak terima

"aku? oh saat berkaca aku tidak melihat apapun" balas Riki

Jungwon langsung loading.

"ngomong ngomong tentang hadiah bukankah istri kita ini terlihat sangat manis?" tanya Jake

Jay menatap Jake.

semua tatapan langsung teralih pada Jay.

"apa?" tanya Jay dengan pelan

"ya haruskah kita menciumnya untuk memberi nya hadiah?" tanya Sunoo

"wah ide bagus" kekeh Heeseung

ke-enam suaminya mulai mendekat lalu mencilumi nya dengan gemas, oh bahkan mereka mengabaikan beberapa tatapan mata dari teman teman kelas mereka.

"tunggu dulu" ucap Jay

Sunghoon dan Heeseung menahan kedua lengan Jay, ciuman tetap ia dapatkan dari ke-enamnya, siapa suruh cantik kan mereka jadi gemas padanya.

"ekhem?"

mereka menghentikan serangan mereka terhadap Jay, Jay dan ke-enam suaminya menatap guru yang sudah bersandar di pintu kelas.

Jay dengan wajah yang merona membuatnya langsung menutupi wajahnya sedangkan ke-enam suaminya hanya mengeluarkan cengiran nya.

"apa yang kalian lakukan?"

"tidak ada pak" senyum Heeseung

"jangan berbuat mesum di kelas"

"kami hanya menciumnya" cengir Sunghoon

terserah, Jay tetap menutupi wajahnya yang merona.


-

-

-

you are our destiny ; jay haremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang