27

734 65 4
                                    

Pagi hari ini adalah kali pertama dunk menjadi mahasiswa di universitas yang sama dengan sepupunya Chimon. Keluarganya sepakat untuk menguliahkan dunk di kampus yang menurut mereka cocok untuk dunk.

Dunk tengah bersiap seraya terus menyisir rambutnya agar terlihat kelimis. Ia berkaca bak seorang wanita dari atas hingga bawah seolah penampilannya harus perfect.

"Ganteng gini yakali lengso ga naksir" ujarnya di sertai senyuman. Belum mulai kuliah ternyata dunk sudah menemukan penyemangatnya walaupun pria cantik yang menjadi penyemangat dirinya justru menyukai orang lain. Tapi dunk tidak akan menyerah begitu saja.

Setelah mendengar teriakan dari chimon yang memanggil dirinya,barulah dunk menghentikan aktivitasnya. Untuk sementara waktu dunk akan tinggal bersama dengan chimon jika sudah menemukan tempat yang cocok barulah ia pindah dari tempat ini.

"Sabar dong gua kan harus tampil ganteng di depan lengso" dunk menghampiri Chimon yang tengah duduk seraya melemparkan tatapan tajamnya.

" Lu tuh mau kuliah apa mau di liat lengso sih???"saut Chimon dengan Ketus

"Dua duanya" setelah mengakhiri perdebatan,mereka memutuskan untuk Berangkat menuju kampus. Chimon sengaja menebeng pada sepupunya itu karena ia tidak bisa menghubungi sang kekasih. Dunk mengendarai motor dengan kecepatan sedang. Lantas matanya perlahan menyipit saat melihat Pria yang tengah berdiri dengan gusar di depan halte.

Perlahan dunk melambatkan laju motornya.

"Chi itu lengso kan?" Chimon menoleh kearah yang di tunjuk oleh dunk.benar saja di sana ada lengso yang tengah berdiri dengan raut wajah gusar.

"Benar dunk itu lengso" dunk memutuskan untuk membelokkan motornya menuju lengso. Chimon turun dari motor dan menghampiri Lengso.

"Leng" lengso yang melihat chimon di depan matanya langsung tersenyum seolah malaikat datang menolongnya.

"Chii tolong aku" kini dunk juga turut mebganpiri lengso.

"Kenap Leng,ko lu belum berangkat kuliah sih ? Ka ohm mana?"

" Dari tadi bus belum datang , aku juga ga tau ka ohm kemana , chi tolong aku hari ini kelas aku masuk pagi karena ada ujian"

"Kamu bisa berangkat bareng aku Leng" ini adalah sebuah kesempatan emas untuk dunk mendekati lengso, jadi ia harap Chimon mengerti akan hal itu.

"Ha? Terus Chimon gimana?" Mendengar hal itu dunk langsung buru-buru menyenggol lengan chimon agar dia peka. Tentu saja Chimon peka akan hal itu

"Gpp Leng lu berangkat sama dunk ajh ,gua  bisa nunggu bus lagipula kelas gua adanya siang" dunk tersenyum dalam hati ternyata sepupunya itu peka.

Sebenarnya lengso tak enak,tapi ia benar-benar butuh bantuan saat ini ,ia tak mau ikut ujian susulan karena datang terlambat.

"Ayo Leng nanti jalan keburu macet" mau tak mau lengso segera menumpangi motor dunk, meninggalkan Chimon seorang diri tak apa yang terpenting sepupunya itu senang.

Motor dunk melaju dengan kecepatan tinggi ia bahkan menerobos kemacetan dengan lihainya.hal itu menyebabkan lengso semakin mengeratkan pegangannya pada pinggang dunk.

Dalam hati dunk tersenyum, kapan lagi dapat pelukan hangat dari pria cantik yang berada di boncengan nya saat ini. Motor dunk berhasil tiba di universitas dengan tepat waktu.

"Dunk makasih banyak, aku kekelas duluan yah nanti istirahat temui aku di kantin" setelah mengatakan hal itu lengso langsung berlari menuju kelasnya. Beruntung Tuhan memberkati lengso ia masuk kelas sebelum dosen tiba.

Beberapa jam kemudian kelas lengso telah berakhir ,ia langsung saja berjalan menuju kantin.

"Ka jangan lupa makan yah " satu pesan lengso kirim untuk ohm walaupun ia sendiri tidak tau keberadaan ohm di mana saat ini. Bahkan ohm menonaktifkan handphone nya.

P   A     S    T (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang