BAB 12 (+)
Suasana kamar semakin memanas, Luke tak pernah segila ini sebelumnya. Kenapa setiap melihat Rosela yang menatap sayu padanya dada Luke terasa terbakar akan gairah. Ia ingin terus mengendalikan Rosela dibawahnya.
Luke berdiri didepan Rosela dengan selangkangan yang berada didepan gadis yang tengah terduduk itu. Rosela mendongak menatapnya.
"Suck it Rosie." Luke meraih tangan Rosela untuk memegang kejantanan yang menyembul dibalik boxer tersebut.
"Aku yakin kamu akan suka dengannya, dia tidak akan mengecewakanmu." Luke mengusap pipi Rosela. Ia merasa bangga dengan keperkasaannya yang jelas dapat memuaskan setiap wanita yang melihat. Besar dan berurat.
Rosela meneguk ludahnya kasar, dari balik kain saja keperkasaan Luke terlihat besar sudah jelas pasti dibaliknya menyimpan benda yang besar pula.
Dengan tangan sedikit gemetar Rosela menurunkan boxer Luke. Terlihat kejantanan Luke menyembul keluar, tegang dan menantangnya, meminta Rosela untuk segera menenggelamkan kedalam mulut hangatnya.
Tangan Rosela terulur memegang kejantanan Luke. Rasanya hangat dan tegang, terdengar geraman lirih dari pria didepannya. Rosela mengusap ujung kepala kejantanan Luke, jemari lentiknya mengusap perlahan berkeliling dibagian kepala kejantanan tersebut. Rosela mulai mengurutnya naik turun, sesekali memberi pijatan pada ujungnya, benar seperti ini, bukan?
Luke mengeram, merasakan nikmat permainan amatir Rosela. Tangannya terangkat mengusap kepala Rosela. Memberi apresiasi pada gadis itu.
"That right, Rosie. Benar seperti itu ungh. Masukkan kedalam mulut hangatmu ahh..."
Merasa senang, pujian-pujian dari Luke membuatnya semakin semangat dalam memainkan kejantanan pria itu. Rosela memasukkan benda kebanggan Luke kedalam mulutnya sesuai perintah pria itu. Ia mulai menjilat dan menggerakkan maju mundur kepalanya, sesekali Rosela hampir tersedak, ukuran kejantanan Luke yang besar dan panjang membuat mulutnya kesusahan.
"Ugnh Rosie, benar seperti itu anghh..."
Desahan Luke semakin nyaring ketika merasakan hangat mulut Rosela menelan kejantanannya, ia memegang kepala Rosela membantu gadis itu menekan masuk seluruh miliknya. Sesekali Luke meringis saat gigi gadis itu mengenai miliknya.
"Enak hmm, terus jilat mereka seperti ice cream Rosie angh."
Luke semakin menggila ketika gairahnya semakin membesar. Luke menekan kepala Rosela membuat gadis itu tersedak. Namun Luke tak sedikitpun merasa kasihan. Ia ingin segera merasakan puncak. Luke terus menekan kejantanannya, menahan Rosela yang mencoba lepas, Luke merasakan akan segera sampai. Ia ikut menggoyangkan pinggulnya, membuat Rosela berkali-kali tersedak olehnya.
"Terus Rosie, kamu harus merasakan semua milikku akh...."
"Sial, ahh.... kenapa mulutmu sangat nikmat nghhh..."
Rosela mencoba melepaskan diri, namun Luke menahannya, pria itu bahkan mendominasi pergerakan kepala Rosela. Ia merasa kesulitan mengimbangi tekanan Luke, air matanya bahkan menetes menahan rasa penuh mulutnya oleh keperkasaan pria itu. Kejantanan tersebut terasa mulai membesar, bahkan geraman Luke semakin keras. Benar saja, tak berselang lama Luke melepas jutaan sperma pada mulut Rosela.
"Rosie unghhh...."
"Telan semua milikku unghh...."
Tubuh Luke bergetar setelah berhasil melepas spermanya pada mulut Rosela. Pria itu dengan sengaja menekan kepala Rosela, membiarkan Rosela merasakan cairannya. Luke melepas kepala Rosela setelah ledakan hebatnya, Rosela terlihat terengah, bibirnya belepotan oleh spermanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosela (On Going)
Nouvelles#MINNIESERIES2 BLURB Rosela, sebuah nama yang indah. Namun tidak seindah kisahnya. Rosela terjebak dengan kejahatannya sendiri. Rasa iri memang hanya akan membakar diri kita sendiri. Begitupula dengan yang Rosela alami. Selalu iri melihat hidup sah...