Bab 7
"Amary, ini gak ada air mineral dingin?" Tanya Rosela menatap meja yang dijadikan mereka makan.
"Ada tapi di dapur. Mau gue ambilin?" Tawar Amaryllis.
"Gak usah, gue ambil sendiri aja. Lo lanjutin makannya. Tuh, Si Noah udah minta disuapin lagi," balas Rosela. Lihat Roman sudah kembali membuka mulut seperti anak kecil yang meminta ibunya agar Amaryllis kembali menyuapinya.
"Cepetan, Babe," desak Roman.
"DUH, bayi beruang gue emang manja banget," balas Amaryllis kembali memberi suapan pada Roman.
Rosela pergi meninggalkan keduanya, sebenarnya di meja sudah ada minuman, tapi semua minuman tersebut memiliki rasa. Rosela mencari air dingin yang menyegarkan.
Tiba didepan kulkas, Rosela meraih satu bodol mineral yang masih tersegel. Ia berbalik berniat kembali, langkahnya dihentikan oleh Luke yang entah sejak kapan berada didekatnya. Pria itu kini mendesak dirinya. Mengunci pergerakannya untuk pergi dan menghindar.
Rosela harus kembali lagi berurusan dengan pria arogan dan sombong seperti Luke. Lihat, Luke bahkan mengunci pergerakannya dengan mengurung Rosela menggunakan kedua lengannya yang bertumpu di sisi kanan dan kiri. Apa lagi maunya pria itu kali ini.
"Apa lagi?" Tanya Rosela yang jengah dengan Luke.
"Kau sengaja, kan. Berpakaian seperti ini untuk menggoda Roman," tuduh Luke. Menatap tampilan Rosela dari atas sampai bawah. Pakaian yang membelit tubuh rampingnya, menonkolkan sisi feminim gadis itu, dan bahkan Luke bisa mencium aroma parfum manis gadis didepannya, sudah jelas Rosela ingin menggoda seorang pria.
Rosela membelalak tak percaya dengan tuduhan Luke. Ia hanya berpakaian biasa dan rapi. Apa mata pria itu buta? Rosela bahkan tidak bersolek berlebihan, hanya memakai pelembab wajah dan lipstik agar wajahnya tak terlihat pucat.
"Demi Tuhan, Kak. Gue gak niat goda Noah." Sanggah Rosela.
Luke mendengus, tak percaya. Tangannya terulur mencengkram dagu Rosela. Membuat gadis itu mendongak lebih tinggi karena jarak tinggi badan mereka.
"Kamu pikir saya percaya? Gadis munafik sepertimu pasti membuat berbagai cara untuk merebut Roman dari Amary. Kamu hanya gadis miskin, jangan berpikir bisa merebut Roman dari Amary." Luke berucap dengan tegas. Menatap tajam Rosela yang terlihat kesakitan, membuat dirinya merasa puas bisa menindas gadis itu.
"Satu lagi, saya bukan Kakakmu!"
"Kalo gue emang niat ngegoda orang, gue gak akan setengah-setengah. Gue langsung bawa dia ke kamar biar jadi milik gue beneran," balas Rosela. Ia mencengkram balas lengan Luke hingga pria itu tak lagi mencengkram dagunya.
"Akhirnya terlihat juga wujudmu, otakmu memang hanya berisi niat jahat," ucap Luke. Menerima semua kalimat Rosela dengan mentah.
"Terserah! minggir. Gue mau balik kesana." Rosela mencoba mendorong dada Luke yang terus menghimpit jarak mereka.
"Minggir, gue mau lewat." Berulang kali gagal menyingkirkan Luke. Rosela memilih menyerah dan menghadapi apalagi yang pria itu mau.
"Lo maunya apa, sih? Perasaan gue salah mulu di mata lo," ucap Rosela meminta alasan pada Luke.
"Salahmu adalah dekat dengan Amaryllis. Saya tidak suka dengan itu."
"Lo bisa bilang sama Amary biar jauhin gue," balas Rosela membuat Luke diam. Rosela tau Luke selalu ingin tampil bak malaikat pelindung bagi saudarinya, pria itu tak ingin Amaryllis menganggapnya jahat dengan membenci sahabatnya.
"Gak bisa, kan?"
Rosela menunjuk dada Luke berulang kali dengan telunjuknya. "Lo cuma bisa ngehina gue, nekan gue, ngerendahi gue, bahkan ngehakimi gue tanpa tau fakta yang beneran. Bahkan gue gak pernah ngelakuin semua tuduhan lo. Lo mphhh..."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rosela (On Going)
Short Story#MINNIESERIES2 BLURB Rosela, sebuah nama yang indah. Namun tidak seindah kisahnya. Rosela terjebak dengan kejahatannya sendiri. Rasa iri memang hanya akan membakar diri kita sendiri. Begitupula dengan yang Rosela alami. Selalu iri melihat hidup sah...