4:2=14 || Scapegoat

9 2 15
                                    

Sebagai ganti kemaren sempet absen, mumpung lagi mood ngetik juga😁

       
🔪 PSYCHO GIRL ☠️

— Tentu saja, tuduhan kosong faktanya berbalik menjadi boomerang  ..

~ Happy Reading! ~

.
.
Memang benar, tiada hari yang tenang bagi Jimin selama di kampus. Entah ringan, atau bahkan hingga masuk rumah sakit seperti hari yang lalu. Tiga sekawan pelaku bullying itu selalu memiliki cara tuk mengusik Jimin.

Kabar baiknya.. hari ini ketiga berandal kampus itu tidak berulah —terkhusus pada Jimin. Tidak tahu, Jimin sama sekali tidak melihat mereka —bahkan sejak Jimin kembali memenuhi absensi kampus.

Tepis perihal itu, yang jelas.. hari ini menjadi hari paling menyebalkan yang pernah ada bagi Jimin.

Disaat Boyoung terus menghindar dengan sengaja, seribu sial bagaimana Jimin pun hanya mampu memandangi gadis itu dari kejauhan. Jimin bisa saja nekat, bisa saja melanggar seluruh kekangan si gadis Im itu. Jimin sama sekali tidak peduli perihal dirinya, sekalipun kemungkinan besar —barangkali— luka akan bertambah di bagian tubuh yang lain.

Tetapi mengingat ancaman yang tertuju pada Boyoung.. Jimin tidak bisa. Si pahit lidah itu selalu mendapat kesempatan terbuka tuk merealisasikan ucapannya, dan Jimin sungguh tidak ingin Boyoung terluka ..lebih daripada hari ini.

Biarlah sekarang Jimin menahan rindu tuk sementara waktu. Sebelum nanti, mungkin ia akan mencari celah —bersembunyi tuk bisa menemui Boyoung lagi secara aman.

Seluruh jam kelas selesai dengan wajah tertekuk, nyaris tiada semangat bagaimana langkah lesu Jimin selaras dengan sorot sendu sepasang netra coklatnya ..diam-diam mematai punggung kecil si gadis Yoon, jauh di hadapan. Memasuki area parkiran bersama Namjoon, lantas melesakkan diri ke dalam Hyundai silver itu.

Tepat waktu bagaimana mereka telak berpapasan —mobil Namjoon keluar dari parkiran, sementara Jimin baru akan masuk. Selaras kaca pintu mobil bergerak turun, ada tegur sapa singkat dari si lelaki Yoon itu. Pun Jimin membalas seadanya, menampilkan diri tidak memiliki masalah apapun. Dan.. inikah kesempatan emas bagi Jimin?

"Boyoung-ah."

Mula masih menghindari atensi —menunduk dalam, tetapi pada akhirnya Boyoung terpanggil tuk membalas tatapan. Meski Jimin tahu, itu serta-merta hanya agar Namjoon tidak tersulut curiga.

Jimin tersenyum, mengangkat tangan dan melambai kecil. "Sampai jumpa lagi besok." Dibalik tegur sapa teramat basa-basi, sesederhana Jimin hanya menginginkan respon dan suara gadis itu secara baik —seperti biasa.

Tetapi.. "Ya."

Sayang sekali, manis senyum di belah bibir tebal itu hanya berbalas apatis —Boyoung mengangguk kilas, lalu memutus atensi tuk menatap lurus.

Jimin harus cukup dengan itu. Lantas menyetujui kala Namjoon berpamit, lalu Hyundai silver itu melenggang pergi. Maka Jimin melanjutkan langkah memasuki parkiran, sampai dimana motornya terparkir lalu ia menyahuti helm-nya tuk dikenakan. Bertepatan ketika Jimin menaiki motor, —

presensi Sejeong muncul, memasuki area parkiran.

Secara otomatis menurunkan mood Jimin 10% menjadi lebih buruk, sama sekali tiada hati tuk memberi atensi ..Jimin telak memacu laju motornya melewati tubuh gadis itu, keluar dari parkiran untuk pulang.

PSYCHO GIRL || You're Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang