12:3=16 || Risk

9 2 18
                                    

⚠️
Akan ada adegan psycho, dan akan aku kasih tanda nanti. Jadi, sebelum ada tanda pemisah, maka artinya masih aman untuk kalian baca. Intinya jangan skip sebelum ada tanda, ya😁


🔪 PSYCHO GIRL ☠️

Berani mengusik milikku, maka ini akibatnya ..

~ Happy Reading! ~

.
.
Patah hati?

Boyoung tidak tahu. Baru hanya mengungkapkan isi hati, dan bahkan belum mendengar —mendapat jawaban pasti dari si pemuda Han. Apakah endingnya sungguh harus seperti ini? Berakhir bahkan sebelum dimulai.

Astaga. Sakit sekali.

Jauh —atau bahkan sengaja mengabaikan Jimin bukanlah hal yang mudah bagi Boyoung. Lima tahun sudah selayak perangko dengan kertasnya, dan sekarang mendadak dipaksa terputus? Kemarin —mati-matian menahan suara untuk tidak terlibat konversasi dengan si pemuda Han, rasanya benar-benar mencekik.

Takut, tentu saja. Siapa yang sudah diancam dengan tindakan, masih akan berani melanggar? Terlebih taruhannya bukan hanya diri sendiri. Boyoung tidak ingin Jimin berada dalam bahaya, meski mungkin ..membiarkan Jimin bersama si gadis Im pun bukan suatu opsi terbaik.

Sungguh.. haruskah Boyoung benar-benar mengaku kalah? Lima tahun dibandingkan- berapa lama gadis itu mengenal Jimin? Benarkah hanya dua pekan, bisa membuat gadis itu mengklaim Jimin sebegitu kerasnya? Tidakkah mereka sudah saling mengenal lebih lama daripada yang terlihat oleh Boyoung?

Menyedihkan bagaimana selama ini Jimin tidak pernah berbohong, tetapi rupanya masih ada sesuatu yang dia sembunyikan. Boyoung pikir hubungannya dengan Jimin sudah sedekat nadi, tetapi yeah.. faktanya Jimin masih memiliki privasi yang tidak ia ketahui.

Dan.. sebenarnya ada hubungan apa diantara Jimin dan si gadis Im itu?

Bodoh. Bukankah sudah terlalu jelas?

"Yoon Boyoung!"

Interupsi seseorang memaksa meleburkan lamunan, langkah nyaris mencapai pintu kelas —bahkan Boyoung tidak cukup sadar akan hal itu— lantas berbalik tuk mencari sang empu.

Soobin —pemuda itu memangkas jarak dengan langkah lebarnya, berhenti tepat di hadapan Boyoung. Mengharuskannya menengadah cukup tinggi hanya untuk beradu tatap sempurna.

Tiada kata lagi yang terlontar —tuk memperjelas panggilan, datar serautnya kian menambah kebingungan. Lalu uluran tangannya menyerahkan sebuah kotak hati —berukuran cukup besar, ..apa ini? Boyoung tidak bisa menolak manakala Soobin meraih tangannya, guna mengalihkan kotak berwarna merah berhias tali pita putih itu.

"Boyoung-ah.."

Boyoung sempat menunduk, kembali menengadah ketika interupsi lembut itu sekali lagi memanggil. Jeda hening cukup panjang, kentara bagaimana pemuda itu seperti tengah menghapus keraguan tuk melanjutkan.

"Aku menyayangimu."

Seperti hembusan angin, kalimat itu melaju begitu saja memasuki rungu Boyoung. Secara otomatis menyulut belakan sempurna sepasang mata bulatnya, pun meninggalkan gemuruh degup yang terlalu cepat berpacu hebat.

Bersumpah.. ini masih sangat pagi. Tidak 'kah si pemuda Choi itu sengaja membuat Boyoung serangan jantung di usia muda? Mendadak sekali, dan apa maksudnya?

Mereka tidak terlalu dekat ..untuk Soobin bisa mengungkap hal itu tanpa awalan.

"Kau tahu? Ocehanmu jauh lebih baik daripada udara hening. Yoon Boyoung yang ku kenal itu cerewet, bukan yang seperti ini. Aku menyukai Boyoung yang berisik. Tidak suka melihat si gadis Yoon ini diam, cemberut dan lesu begini."

PSYCHO GIRL || You're Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang