Putih tidak selalu suci, hitam pun tidak selalu kotor. Dalam kalimat sederhana itu, terdapat rahasia besar dalam dua dimensi. Dimana selama ini kau melihatnya hanya satu.
Membingungkan.
Jimin sendiri tidak bisa lekas mendapat titik terangnya.
Gadis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—Sudah bukan menjadi rahasia alam lagi, di jaman sekarang uang bisa lebih lantang meredam cicitan hukum ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alih bisa lekas tidur, Jimin bahkan tidak bisa melerai degup yang sungguh menggila. Lebih daripada erat dekapannya, Sejeong terus mengusak ceruk lehernya. Tarikan napasnya —yang rakus— menyulut sekujur tubuh Jimin merinding setengah mati. Jimin sudah meminta berhenti berkali-kali, tetapi katanya..
"Aku suka. Aroma bayi benar-benar menyegarkan."
Hell.. Jimin bukan bayi, tahu!
Tetapi yeah.. agaknya naluri tidak bisa berbohong. Intens tepukan lembut di dada menjadi penghantar Jimin pergi menuju dreamland, respon alami yang menjadikan sebutan Sejeong benar. Jimin —bayi.
Pagi ini, tidak ada alarm hidup yang membangunkan Jimin —sebagaimana biasanya. Semalam Jimin memasuki kamar tanpa Holly, dan sebab gemuruh yang terus-menerus menghantam diri akibat segala tindakan Sejeong ..melupakan Jimin perihal di sudut mana anjing toy poodle itu terlelap semalam, tanpa dirinya.
Sekalipun begitu, lelap Jimin tetap terusik oleh usapan-usapan lembut di sepermukaan wajahnya. Tekanan-tekanan dalam di belah bibir, mulanya masih diabaikan. Tetapi semakin lama jemari itu menarik-narik lembut bibir bawah Jimin hingga terbuka, kembali melepasnya, menekannya tuk mengatup sempurna lalu menariknya lagi. Dan terus-menerus begitu.
Terganggu, pada akhirnya sepasang mata almond itu mengerjap. Dimana ketika buram pandangan total sempurna, Jimin telak membelak melihat eksistensi Sejeong di hadapan dengan tampilan yang sama sekali tidak baik ..bagi jantungnya.
Bagaimana tidak?
Agaknya Sejeong baru selesai mandi, bulir air masih menempel di sepermukaan kulitnya yang terbuka, pun surainya yang dicepol basah sebagian. Dan tubuhnya hanya berbalut handuk ..bagian dada cukup rendah, dan bagian bawahnya hanya sebatas setengah paha. Sementara dia duduk menghadap Jimin, hingga celah tengah pahanya yang sedikit terbuka ..terlalu tepat di mata Jimin.
