Putih tidak selalu suci, hitam pun tidak selalu kotor. Dalam kalimat sederhana itu, terdapat rahasia besar dalam dua dimensi. Dimana selama ini kau melihatnya hanya satu.
Membingungkan.
Jimin sendiri tidak bisa lekas mendapat titik terangnya.
Gadis...
Masalahku bukan nge-stuck apalagi kehabisan ide, tapi males ngetik.. Dari kemaren alur chapter ini udah berkali-kali muter di otak, tapi lagi males banget ngetik😭 Maapin ya kalo kameren ilang tanpa kabar🤧🙏🏻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekitar pukul delapan malam, jalanan distrik Jongno masih cukup ramai ..kala dalam perjalanan pergi. Maksud hati sembari menikmati malam, Boyoung memutuskan hanya mengandalkan kekuatan kaki. Toh, tidak cukup jauh. Hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit dari rumah untuk sampai di jalan utama —daerah Sejongno-dong, lalu dua menit ke arah kanan untuk sampai di sebuah minimarket.
Malam ini mendadak perut Boyoung sedang sedikit manja, ingin ramyeon udon. Sementara stok di rumah sedang habis, hanya tertinggal beberapa ramyeon biasa. Sekalipun stok makanan yang lain masih cukup menumpuk di lemari pendingin, sayangnya hanya satu makanan instan itu yang Boyoung inginkan.
Membeli beberapa udon, Boyoung pun mengambil minuman botol berperisa cherry ..memadukan keduanya dengan tontonan Netflix, akan menjadi opsi terbaik untuk menghabiskan malam sepi —sendirian.
Yoon Boyoung —sejujurnya bukanlah spesies manusia yang total mandiri. Jika masih ada seseorang yang masih bisa direpotkan, kenapa tidak? Tetapi terkadang ia akan dituntut menjadi mandiri dalam keadaan seperti saat ini.
Malam akhir pekan ini, Namjoon tidak ada di rumah. Berpamit sejak siang, dan katanya akan pulang larut —seperti biasa. Dalihnya atas sebuah pekerjaan penting, tetapi sejauh ini ..Boyoung tidak tahu kesibukan lain apa yang dimiliki Yoon Namjoon selain menjadi petinggi Seoul University. Dan berada di luar waktu kampus, jelas bukan perihal universitas yang sedang Namjoon kerjakan.
Sementara Han Jimin —tidak tahu apa lagi masalahnya, sejak kemarin ponselnya kembali sulit dihubungi. Pemuda itu hanya sempat membalas satu pesan teks berisi ..
📨 Boyoung-ah, jangan khawatir jika aku mendadak tidak aktif. Aku hanya ingin istirahat. Kita bertemu lagi di kampus awal pekan nanti, ya.
.. setelah itu nomornya sungguh tidak aktif. Jimin tidak pernah seperti ini sebelumnya. Tapi baiklah.. barangkali memang benar, Jimin memerlukan waktu yang total tenang untuk menghabiskan akhir pekannya. Boyoung hanya perlu mengerti, dan tentunya menuruti.