√25=17 || This IM

23 2 14
                                    

⚠️
Scene terakhir akan ada sedikit adegan berdarah, termasuk tindak psycho tapi tidak parah. Menurutku masih aman. Jadi aku sarankan, jangan skip apapun di chapter ini. Karena keseluruhan chapter ini sangat penting. Jikapun ingin tetap menghindari, tolong hanya skip beberapa bagian kata yang menurut kalian tidak aman saja. Jangan skip banyak kalimat, apalagi paragraf. Lagipula, sudah aku usahakan untuk seminim mungkin menggunakan kata-kata 'berbahaya' disini, so enjoy aja ya yeorobun..🙏🏻

— Apapun yang kau pikirkan tentangku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— Apapun yang kau pikirkan tentangku ..this i am ..

Bukan weekend, tetapi tanggal yang tercatat merah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan weekend, tetapi tanggal yang tercatat merah ..Jimin memiliki waktu santai pagi ini. Meski yeah.. bukan serta-merta berniat bermalas-malasan. Setidaknya ada pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, terkhusus membuat sarapan.

Tetapi terpaksa Jimin harus bertahan di tempat tidur, oleh kuncian sepasang tangan cantik itu. Malam —ketika ada Seokjin, dipaksa tidur terpisah dan beralih ke kamar tamu. Maka semalam ..atas absennya Seokjin kembali ke Busan, Sejeong seperti ingin balas dendam untuk terus melekat dengan Jimin.

Usai membersihkan diri setelah kembali dari luar —Jimin tidak tahu si gadis Im itu usai dari melakukan apa. Melihat Jimin yang telah siap pergi tidur, Sejeong sigap ikut bergabung. Tidur sembari memeluk Jimin, telak tidak melepaskannya hingga pagi.

Dan kini, sejujurnya Sejeong sudah bangun sekitar tiga puluh menit lalu. Tetapi dekapan terlalu sempurna —kepala Sejeong bersandar penuh di dada bidang Jimin, membuat si pemuda Han total tidak bisa beranjak. Sudah banyak alasan dibuat, seperti ..

"Nuna, aku harus mandi."

"Nuna, aku belum mencuci pakaian sejak kemarin."

"Nuna, tidakkah lapar? Aku pergi memasak, ya?"

"Nuna tidak merasa gerah 'kah? Ayo bangun, dan mandilah."

Semuanya telak diabaikan, Sejeong masih terlalu betah berada di posisinya. Bahkan dia menarik tangan Jimin tuk berada di pinggangnya, tanpa kata tapi Jimin mengerti ..gadis itu meminta usapan.

PSYCHO GIRL || You're Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang