Putih tidak selalu suci, hitam pun tidak selalu kotor. Dalam kalimat sederhana itu, terdapat rahasia besar dalam dua dimensi. Dimana selama ini kau melihatnya hanya satu.
Membingungkan.
Jimin sendiri tidak bisa lekas mendapat titik terangnya.
Gadis...
⚠️🔞🔪🩸☠️⚠️ Sekali lagi, bagi yang menghindari adegan 'jus strawberry' boleh langsung ke scene kedua aja..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
— Sudah cukup, waktu istirahat habis. Silahkan nikmati nerakamu ..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"AAAAAARRGHKK!"
Malaikat maut kembali beraksi, waktu bernapas bagi manusia-manusia pendosa telah habis. Neraka sudah terlalu lama menunggu, mereka harus segera pergi ..dengan perjalanan dan cara yang sangat menyenangkan.
Goo Hoseok, total menggila. Mulai mengering aliran darah di sisi kiri wajah, kini beralih sisi kanan yang digenangi sungai darah teramat deras. Hoseok benar-benar tersiksa, sejak kemarin harus menahan sakit luar biasa di mata sebelah kiri, dan kini dengan tanggalnya yang sebelah kanan ..
"Kenapa kau tidak langsung membunuhku saja!?"
Sejeong terkekeh, tidak berbeda seperti seorang penjahat. "As you wish, Sir."
Slash!*
"AARGHHKK!"
Menyesal kau Goo Hoseok, menantang seorang Im Sejeong? —tentu terbayar kontan. Pisau besar itu telak menancap sempurna di diafragma, dan sekuat sentakan ditarik turun ..
"HAAAAAAAAAA!!"
Belahan sempurna yang menampilkan seluruh isian di dalamnya, menyulut ulas seringai di belah bibir tipis itu kian mengembang puas, selaras dengan binar cerah sepasang netra coklatnya.
"Guntingmu sempat melukai perut milikku, 'kan? Maka ini bayarannya."
Tawaran kedua lantas dilengkapi, Sejeong menumbuk isi perut si pemuda Goo dengan semangat membara. Hasil bukan hanya sekedar hancur, persis seperti tawarannya ..isi perut Hoseok tercecer keluar.