Indonesiaku tercinta, I'm Back! Jerit Cazzie di dalam hati ketika kakinya menapak di atas bangunan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Akhirnya setelah beberapa jam perjalanan menggunakan jet pribadi milik Dixey, mereka sampai di Indonesia.
Tak menghiraukan para bodyguard yang sibuk mengawal dan beberapa membawakan kopernya, Cazzie berjalan santai di belakang Dixey. Saat ini ia mengenakan topi, kacamata, dan baju formal yang hampir menutupi seluruh badannya.
Tadi malam, Dixey menceritakan mengenai situasi keluarganya yang cukup rawan akan bahaya. Identitas Cazzie sebagai putri tunggal keluarga Cassezius selama ini disembunyikan. Orang-orang tidak mengetahui fakta bahwa Dixey sempat memiliki anak dengan Celine. Berita yang beredar adalah, Celine hamil namun dia menggugurkan kandungannya membuat pernikahan mereka berakhir perceraian.
Dixey sendiri sengaja menyembunyikan keberadaan Cazzie. Hal ini tak lain adalah untuk menjaga putri kecilnya dari sasaran musuh. Karena Dixey memiliki banyak sekali musuh yang ingin menjatuhkannya di luar sana, Dixey akhirnya memilih untuk tidak memperkenalkan Cazzie di depan publik. Itu juga yang menjadi alasan saat ini Cazzie berpakaian seperti seorang sekretaris.
Setelah dari bandara, Cazzie dan Dixey mengendarai mobil menuju mansion keluarga Cassezius yang saat ini hanya ditinggali oleh kedua orang tua Dixey. Hal ini dikarenakan Dixey juga merupakan anak tunggal, sehingga selama ia tinggal di Australia kedua orang tuanya itu hanya berdua di mansion bersama para pelayan dan bodyguard.
Hanya sekitar setengah jam, mereka sampai di sebuah mansion mewah bernuansa modern. Cazzie tak henti hentinya berdecak kagum. Meskipun saat terbangun di Australia dirinya juga berada di mansion, tak ia pungkiri bahwa mansion utama keluarga Cassezius ini jauh lebih megah.
"Ayo masuk, Princess," ajak Dixey ketika Cazzie sejak tadi hanya berdiri diam di depan pintu. Ia jadi sedikit khawatir kepada putrinya itu.
"Iya, Dad." Cazzie mulai melangkahkan kakinya mengikuti Dixey memasuki mansion.
"Ezzie!" Teriakan seorang wanita menggelegar ketika Cazzie bahkan baru selangkah masuk ke dalam pintu mansion.
Belum sempat tersadar dari keterkejutannya akan suara teriakan itu, tubuh Cazzie sudah dipeluk erat oleh seorang wanita yang cukup tua untuk memiliki antusias sebesar ini.
"Nenek?" gumam Cazzie membuat wanita itu melepaskan pelukannya sembari melotot tak percaya.
"What? Nenek? Sejak kapan kau memanggil Oma dengan sebutan itu, Princess?" tanya wanita itu dengan nada kesal.
"Mom, jangan mulai," sela Dixey sebelum Diana, ibunya, kembali melanjutkan sesi berceloteh nya.
"Apa kau?! Dasar anak nakal! Bisa bisanya kau menculik cucuku selama hampir 16 tahun!" cerca Diana menatap nyalang Dixey yang memutar bola matanya malas. Sejak kapan membawa anaknya sendiri disebut menculik?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain's Transmigration
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika seorang Elaina yang merupakan gadis SMA biasa masuk ke dalam novel yang diceritakan oleh sahabatnya. Ia memasuki raga sang antagonis wanita yang akan mati dibunuh oleh antagonis pria. Novel berjudul Mozza untuk Aluna, mengisa...