A/N : Versi PDF Under His Control (full sampai ending) bisa kalian pesan di WA : +62 858‑6347‑4083. Selain itu, bisa dibeli juga di Google Play Books dan dukungan Karya Karsa @iamtillyd
***
Mereka menjauh dari area Dal Verme menuju ke selatan—arah jalan yang tidak Alessio lewati ketika berkendara sebelumnya—sekitar tiga ratus meter.
Cekalan Gianna di lengan Alessio terlepas. Pandangan Gianna berkelana ke sekeliling, menatap area festival dengan berbinar dan penuh rasa ingin tahu.
"Gia," panggil Alessio. "Perhatikan langkahmu."
"Aku tidak pernah melihat hal seperti ini," komentar Gia. "Mereka membuat bianglala di sini?"
"Festival—seperti taman hiburan tapi lebih sederhana dan terjangkau. Ini adalah area publik, di mana tidak ada biaya untuk masuk kemari, tapi kau bisa memilih apa yang ingin kaubeli dan ah..." Tatapan Alessio terpaku pada bianglala, "bianglalanya hanya hiasan."
Alessio menyatukan kembali jemari mereka. Melihat area festival yang ramai dan cukup luas, membuat Alessio khawatir Gianna akan tersesat.
"Bisakah kita mampir di sini sebentar?" tanya Gianna dengan tatapan memelas.
Alessio balas bertanya, "kau tidak lelah?"
Gianna menggeleng, "apa Uncle lelah?"
Alessio mengulum senyuman seraya menggeleng. "Tidak. Dan untuk yang terakhir ini; aku akan mengikuti pilihanmu."
"Jadi ... apa yang kauinginkan Princess? Ada banyak makanan di sini. Kau bisa memilih yang kaumau, tapi jangan berlebihan. Aku takut kau sakit perut."
Gianna menarik pergelangan Alessio mendekati salah satu penjual zeppole, dan memesan satu porsi yang berisi empat buah adonan bola yang digoreng berisi cokelat. Alessio menerima satu gigitan ketika Gianna menyodorkan tangan padanya. Pria itu tersenyum melihat Gianna yang tersenyum.
Gianna lalu memilih folpetti, bayi gurita yang diolah dengan lemon, peterseli, lada hitam, garam dan minyak zaitun. Gianna tampak semangat mengunyah sampai memutuskan untuk mengakhirinya dengan minuman dingin.
"Apakah kau melihatnya?" tunjuk Gianna pada arena menembak bebek yang berjalan dan permainan kaleng yang dilempar bola, "mereka memiliki hadiah boneka beruang."
"Bisakah kau melakukannya untukku?"
"Kau tahu aku bisa..." Alessio menelan ucapannya ketika menyadari bahwa dia tidak seharusnya mengeluarkan kata-kata 'itu'. "Baiklah," putusnya.
Mereka sudah cukup terlihat mencolok dengan pakaian yang mereka kenakan. Gianna mungkin tidak menyadari bahwa orang-orang di sekeliling mereka menoleh—bersamaan dengan Alessio menyerahkan lembaran euro dari dompetnya—untuk membeli bola-bola kecil dan senapan mainan.
"Aku ingin mencoba terlebih dahulu," ujar Gianna.
Gianna memposisikan diri untuk melempar bola di tangannya ke arah kaleng yang berjajar. Namun, gadis itu gagal. Giliran Alessio yang melakukannya. Setidaknya setelah dua kali percobaan, Alessio berhasil meruntuhkan susunan kaleng dan mendapatkan hadiah yang dapat dipilih.
Gianna menerima sebuah kotak musik berukuran kecil sebagai hadiahnya. Gadis itu menunjukkannya pada Alessio, dan Alessio tersenyum.
"Kenapa hadiahnya bukan boneka beruang?" tanya Gianna pada penjaga permainan tersebut.
"Boneka beruang ini hanya bisa dipilih jika kau bisa menembak seluruh bebek itu, Nona."
"Oh," sahut Gianna dengan kecewa. Kerutan di kening gadis itu lalu terlihat, "maaf, bisakah aku bertanya di mana toilet?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Under His Control
RomanceSejak remaja, Gianna Gattani selalu mengagumi pamannya-Alessio Gattani-dan menganggap perhatian lembut Alessio sebagai bentuk perasaan mereka yang sama. Tak peduli Gianna adalah keponakannya. Tapi tiba-tiba, Gianna mendapatkan kebenaran yang menampa...