Bab 12

1.4K 121 7
                                    

A/N : Versi Wattpad konten eksplisit akan disensor/dicut!

Under His Control telah tersedia di Karyakarsa @iamtillyd, di Google Play books atau PDF di admin : +62 858‑6347‑4083‬

Happy reading 🔥

***

Alessio : Aku rasa, kita seharusnya berhenti Marcella.
Alessio : Aku tidak bisa menyakitinya lebih jauh lagi.

Marcella Cohen menunjukkan pesan yang dikirim oleh Alessio pukul tiga pagi tadi—dari balik ponsel wanita itu. Marcella tampak menghembuskan napas pelan kemudian mendelik.

Marcella Cohen, wanita itu adalah mantan kekasih Jonah Maxwell, dan mereka saling mengenal sebelum Marcella mengenal Jonah. Hubungan Alessio dan Marcella tidak pernah lebih. Tapi di antara temannya yang lain, hanya Marcella yang mengenal Alessio dengan baik, termasuk perasaannya pada Gianna.

Pertemuan Alessio dan Marcella di Gattis Food, membuat Alessio memikirkan ide gila untuk bekerja sama dengan wanita itu. Pertama, Alessio ingin Gianna menjauh—pada awalnya dan alasan kedua, karena Marcella juga membutuhkannya. Wanita itu memiliki tujuan agar Ayahnya tidak menjodohkan Marcella dengan kolega dekat dengannya.

"Kau tahu aku juga membutuhkanmu untuk misiku, Alex." Marcella mengerutkan kening, "kau adalah kandidat terbaik sejauh ini; kaya, tampan, bujangan, dan seksi."

"Kenapa kau pikir kau ingin berhenti sekarang?"

Alessio menghembuskan napas. Ia memijat pelipisnya tanpa memberikan jawaban pada Marcella. Menjelang siang di apartemen Marcella, mereka memutuskan untuk pulang bersama, Alessio akan membawa Marcella ke mansion. Atas undangan Arabella untuk menghadiri acara barbeque di taman.

Setiap kali merayakan ulang tahun pernikahan, Arabella dan Silvestre tidak pernah membuatnya selesai dalam satu malam, selalu ada acara pendamping yang dikhususkan untuk keluarga dan kolega terdekat.

"Paling tidak, biarkan aku membawamu untuk mengenalkan diri pada Ayahku, sisanya ... aku yang akan memikirkan bagaimana kita putus. Apa kau tidak mabuk saat mengirim pesan itu padaku?"

Alessio mengabaikan penjelasan Marcella, "Arabella pikir kita serius—aku rasa dia menyukaimu."

Marcella tersenyum, "apa kau takut kau jatuh cinta padaku?" kekehnya.

"Tentu saja tidak, kau tahu aku hanya mencintainya selama ini."

"Aku hanya bercanda, Alex. Bahkan sampai sekarang ... meskipun kau semalam berusaha menyakitinya, aku bisa melihat kilat matamu—kau tidak bisa berbohong." Marcella menghembuskan napas, "lalu kenapa aku haris datang ke mansion jika kita sudah tidak berhubungan lagi? Tidakkah kau pikirkan terlebih dahulu bahwa ini terlalu cepat?"

"Aku pikir kita akan tetap melakukan sandiwara ini untuk beberapa hari ke depan," putus Alessio pada akhirnya.

"Baiklah. Tunggu sebentar."

Alessio sadar ia sangat plin-plan. Tapi setelah semalam mencium Gia, ia lebih takut bahwa dirinya begitu 'berbahaya'. Walaubagaimanapun Alessio adalah pria dewasa. Keputusan yang dapat ia ambil saat ini mungkin bersikap seperti biasa, dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara mereka.

Ketika mereka masuk ke dalam mobil, Alessio segera mengendarai mobilnya menuju mansion. Marcella Cohen tampak begitu cantik di sisi Alessio, siapapun akan berpikir bahwa wanita itu sempurna. Sayangnya seberapa sempurna pun rupa Marcella, Alessio tetaplah mencintai Gianna.

"Marcella!" panggil Arabella dengan senyuman manis di bibir. "Ya ampun ... kau cantik sekali!"

"Tidak heran Alessio tergila-gila padamu."

Under His ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang