A/N : Versi full cerita ini sudah tersedia di Google Play Book, Karya Karsa dan PDF di admin dengan Whatsapp : 082124089124
***Alessio Gattani terlihat berbeda, Gia tidak pernah melihat pria itu memasang wajah yang begitu dingin. Bahkan ketika mobil Ferrari milik Leon telah menjauhi pekarangan mansion, Alessio tidak menutupi rasa tidak sukanya dari balik tatapan pria itu yang tajam.
"A-aku tidak memiliki jadwal les piano hari ini, Uncle Alex," bisik Gianna gugup.
Hatinya mencelos hanya melihat Alessio yang tampaknya tidak menyukai Leon, Alessio menunjukkannya lebih jelas dibandingkan pertemuan sebelumnya dengan Leon. Gia justru berharap sejak awal, dia akan melihat bagaimana reaksi Alessio, saat Gianna membawa Leon ke mansion. Walaupun Gia tidak menyukai Leon yang mengekorinya, ia ingin tahu reaksi Alessio.
Tapi ... Apa pria itu akan marah padanya?
Seperti es yang mencair, raut wajah Alessio yang semula mengeras, kini berubah tak kalah hangat dari yang selalu pria itu tampakan pada Gianna.
"Oh ya?"
"Les pianoku hari Selasa dan Kamis, Uncle," tambah Gianna.
Alessio tersenyum tipis. Ia berdeham sebelum berkata, "Kukira kau memiliki jadwal hari ini Gia. Sepertinya aku salah melihat jadwalmu di atas meja."
"Haruskah kau menelepon Leon?" Alessio menyodorkan ponsel Gianna yang berada di dalam genggaman pria itu, "Kalian pasti akan belajar bersama bukan?"
Jika ini sengaja, kenapa Pamannya ingin Leon kembali? Tapi...
"Leon sepertinya sudah setengah perjalanan sekarang." Alessio menatap Gianna dengan menyesal, "Maaf, aku pasti mengganggu waktumu."
Gianna menggeleng dengan cepat, ia membalas, "ti-tidak! Aku tidak keberatan."
"Lagipula, aku tidak ingin menghabiskan waktuku bersama Leon."
"Kenapa? Bukankah kalian akan menjadi sepasang kekasih?"
"A-aku ... aku tidak menyukai Leon," bisik Gianna. "Dia yang selalu mengejarku dan aku tidak menyukainya."
Gianna tidak menyadari bahwa ucapannya yang terlalu jujur tampak sangat polos. Binar di kedua mata Alessio yang meredup kembali berkilat perlahan. Pria itu mengulaskan senyuman tipis di bibirnya.
"Leon terlihat tergila-gila padamu. Pangeran seperti itu yang kaubutuhkan Gia."
"Masih ada Pangeran yang lain," cicit Gia. "Aku memiliki Uncle Alex sekarang."
Kekehan Alessio terdengar. Lalu raut wajah pria itu kembali serius saat menatapnya.
"Jadi ... sejauh mana permainan pianomu sekarang? Apa kau sudah bisa mengalahkanku?"
Gianna menyipitkan pandangan, "apa kau meragukan kemampuan tangan kecilku?"
"Aku mungkin tidak setinggi Paman tapi jari kecilku bisa diandalkan dalam bermain piano."
Alessio mengulaskan senyuman miring. Jemari pria itu bergerak menyelipkan anak rambut Gianna ke belakang telinga, dan perilaku pria itu benar-benar membuat Gia mendadak gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under His Control
RomansaSejak remaja, Gianna Gattani selalu mengagumi pamannya-Alessio Gattani-dan menganggap perhatian lembut Alessio sebagai bentuk perasaan mereka yang sama. Tak peduli Gianna adalah keponakannya. Tapi tiba-tiba, Gianna mendapatkan kebenaran yang menampa...