Bab 13

800 89 2
                                    

A/N : Versi PDF Under His Control (full sampai ending) bisa kalian pesan di WA : ‪+62 858‑6347‑4083‬. Selain itu, bisa dibeli juga di Google Play Books dan dukungan Karya Karsa @iamtillyd

***

"Gia, apa kau tahu rasanya menahan perasaan ini nyaris sepanjang hidupku?"

Alessio mengusap pipi Gianna, kedua mata cokelat pria itu masih menatap kedua mata Gia dan dia melanjutkan, "Rasanya menyenangkan sekaligus menyakitkan, Gia."

"Bagian yang paling menyenangkan; dengan statusku sebagai Pamanmu, aku bisa berdekatan denganmu tanpa batas; aku bisa melihat senyumanmu tanpa bosan, menelaah ekspresimu, menerima sifat manjamu, mengenalmu secara baik, meskipun kau bukan milikku seutuhnya..."

"Bagian yang paling menyakitkan; tiap saat, aku harus bisa menahan diri atas apa yang kurasakan padamu. Suatu waktu, aku ingin sekali mengatakannya ... tapi aku tidak mungkin melakukannya, aku takut kau membenciku."

"Bukan hanya itu, aku juga harus menahan cemburu yang menyebalkan tiap kali kau dekat dengan teman priamu. Aku selalu dilingkupi perasaan takut ... jika suatu hari kau menemukan Pangeranmu, aku tidak bisa mendekapmu lagi karena aku hanyalah seorang Paman."

Hati Gianna menghangat mendengar penjelasan Alessio. Ketika berbicara, tidak sedikitpun Alessio melepaskan pandangan darinya. Dan saat Gianna membalas tatapan Alessio lebih saksama, menelisiknya lebih dalam, ia akhirnya sadar ... tatapan penuh kasih dan kelembutan yang selama ini Gia dapatkan ... semuanya adalah cinta; pria itu jatuh cinta kepadanya—sama seperti yang Gianna rasakan.

Berbeda dengan semalam, Gianna melihat ekspresi Alessio yang begitu memujanya lebih jelas. Pria itu lebih lepas, keseluruhan dari dirinya tidak ada yang disembunyikan lagi.

"Aku merasa lega dan lebih baik sekarang. Apakah aku bermimpi?"

Gianna menyentuh jemari Alessio di pipinya. Dengan pipi semerah tomat, Gianna berbisik, "apa aku terlihat seperti mimpi bagimu?" ujarnya mengulang ucapan yang pernah Alessio katakan.

"Apa kau tidak akan berlari dan melaporkanku karena aku telah mencium bibirmu?" bisik Alessio dengan suara yang dalam.

"Kenapa aku akan melakukan hal itu?"

"Gia, aku memiliki banyak pintu yang tertutup rapat dan kau telah mendapatkan seluruh kuncinya," raut wajah Alessio yang semula penuh senyum berubah menjadi redup, "Salah satunya adalah bagian paling intim yang tidak pernah kauduga—aku tidak berbohong ketika aku mengatakan hal itu tadi. Aku melakukan hal-hal yang terdengar...."

Ucapan Alessio terhenti, pria itu berdeham sebelum melanjutkan, "aku adalah bajingan. Aku akan memperlakukanmu dengan kontrolku yang mengerikan."

"Tapi aku tidak pernah merasakan hal buruk ketika bersamamu. Apa kau mencoba agar aku membencimu? Berhenti, Uncle Alex."

Kedua pipi Gianna kembali memerah, "aku seharusnya melaporkanmu sejak semalam dan mungkin ... berteriak saja cukup."

Alessio mengerjapkan kedua matanya. Pria itu kemudian menyipit dan bertanya dengan penuh selidik, "jadi kau tahu aku menciummu semalam?"

Gianna tidak menjawab. Ia menggigit cupcake yang dibuat Alessio dengan salah tingkah. Tiba-tiba Gianna tertegun, mengingat Alessio memiliki hubungan dengan Marcella, sementara semalam saat di basement, pria itu bilang dia dapat mengurusnya.

Under His ControlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang