33.

1.1K 49 0
                                    

I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I

L

Y

~••😘••~

2 Minggu telah berlalu. Kabar bahagia terus saja berdatangan. Senyuman setiap orang mengembang. Tak ada lagi raut wajah khawatir hanya ada raut wajah kebahagiaan.

Andera yang sudah di perbolehkan pulang. Juga hubungan Devan dan Erd yang semakin dekat, bahkan mereka sudah memiliki status, sama dengan Dava dan Red.

Bukan hanya ke ketiganya. Keluarga Brahma, Regis, brapta, Wijaya, rats mereka semua merasakan kebahagiaan yang sama tapi dalam hal berbeda. Keluarga tersebut akan memiliki seorang keturunan yang berati mereka semua akan memiliki seorang adik. Kecuali Bima, Namun dia tak mempersalahkan itu, adik temanya akan jadi adiknya juga. Pikirannya.

Mereka semua sedang berkumpul untuk merayakan kepulangan Andera. Mengadakan piknik besar, tempat Leon Lana dan Edgar dulu. Dan untuk Hiro dan Leo kondisi mereka sudah mulai membaik. Leon sendiri pun dia sudah tau untuk hal itu, dan dia bersyukur karna anak angkatnya kembali dengan selamat.

"Sekarang waktunya kita lomba nyanyi, siapa yang suaranya paling bagus bakalan dapat hadiah dari kakek" ucap Darma. Seketika raut wajah ke 5 pria imut di sana tersenyum bahagia, bahkan mereka melompat-lompat kegirangan dengan kaki kecil mereka.

"Sayang, Lana jangan loncat loncat" Edgar mengentikan aksi kekasihnya. Begitu pun ke 5 kekasih pria imut tersebut.

"Boleh di karungin ga si?"

"Bener, kalo boleh pasti aku ga bakal nolak jeng" sahut Difa. Mereka mengangguk mengiyakan. Walau pandangan mereka masih setia tertuju pada ke 5 makhluk imut di depan mereka.

"Kita harus menang sayang" ucap Lana dengan percaya diri. Andera hanya tersenyum melihat kekasih imutnya. Dia sungguh tak sabar memiliki nya seutuhnya.

"Kita tidak boleh kalah dari anak anak sayang" ucap Leon.

Cup

"Tentu sayang" Edgar menggaguk.

"Sayang Dava, kita harus menang titik!". Ucap red, dirinya kini sedang duduk di paha kekasihnya itu.

"Iya, akan Dava usahakan ya" sahutnya lembut. Red tersenyum dengan gerakan cepat mencium bibir Dava singkat.

"Nakal ya" ujarnya.

"Heheh".

"Aku akan lakukan yang terbaik" ucap Devan, mengusap rambut Erd pelan.

"Iya, say-ang Devan semangat" ucapnya gugup.

"Pasti" Devan memeluk tubuh mungil Erd lembut.

"Aro" Panggil Leo.

"Kenapa sayang" sahutnya lembut. Walau hiro masih dalam pengobatan dia tetap memaksa untuk ikut merayakan kepulangan Andera temannya.

Transmigrasi Menjadi Ayah : [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang