7.

3.8K 190 1
                                    

I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I

L

Y

~••🐣••~


Di dalam rumah, Susana menjadi berbeda, Lana dengan erat menggenggam tangan Andera kuat, tak berani menatap mata ayah nya, yang lain hanya diam, mereka ingin melihat tindakan Leon selanjutnya.

"Bukan nya ayah sudah bilang Andera! jangan pulang Sampai larut malam!". Nada suara Leon tidak benar benar marah, namun tetap membuat Lana menangis dalam diam.

"Ma-af ayah". Lana berusaha menahan suara tangisan nya.

"Uhhh, Andera cepat bawa masuk Lana". Dia ingin memberi pelajaran pada nya jika keterusan itu tidak baik. Lana masih SMA.

"Baik ayah". bukanya menggandeng Lana, dia malah menggendong nya, langkah nya terhenti seseorang menarik pundaknya dari belakang.

Mata mereka berdua mengintimidasi satu sama lain, Andera tidak merasa takut sama sekali. tatapan dingin Edgar membuat susana rumah semakin mencengkram.

"Andera cepat!". Titah Leon. dia sudah tidak nyaman dengan susana sekarang.

"Dia putra ku?". Leon Mengangguk pelan. Tak dapat dia elak, Edgar pintar dalam mencari cela, sampai ia akhirnya tau kebenaran nya.

"Duduk".

"Ayah kami pamit pulang yah". Leon menggaguk kecuali Arga, matanya menatap dingin sang ayah.

"Buktikan jika kau serius dengan putraku". Dahi Andera berkerut, dia menatap Leon. Leon menggaguk.

"Setelah lulus saya akan menikah nya".  Kata katanya penuh keseriusan.

"Ku pegang janji mu, tapi jika kau ingkar, akan ku pindahkan kepala mu dari tempatnya". Aura Edgar begitu kuat keluar, Leon sampai terbatuk memukul dada nya yang sakit.

"Uuhukk".

"Ayah, sayang". Ke-tiga nya panik.

"Emmm tidak apa".

"Lebih baik kalian istirahat gih ini sudah malam". Titahnya, Andera berjalan masuk ke kamar Lana, Arga menggelar kasur busa Lalu tertidur di sana.

"Kamu juga tidur". Titah Leon, dia berjalan masuk ke dalam kamar nya sendiri, tanpa dia sadari edgar menggikuti nya dari belakang.

"Ka-mu ngapain haa". Panik nya.

"Aku ingin tidur sayang". Senyuman nya begitu mesum.

"Ga! keluar sekarang!". Tolaknya.

Bukannya keluar Edgar malah merebahkan tubuhnya di kasur Leon dengan santainya.

"Kamu!".

"Kenapa sayang? katanya mau tidur". Edgar membuka jas nya, dia merasa gerah.

"Apa yang kau lakukan?". Leon berjalan mundur.

"Suamimu gerah sayang". Ucap nya dengan enteng, wajah Leon sudah seperti kepiting rebus.

"Uhhh". Helaan nafas Leon terdengar sampai kuping Edgar.

"Sini". Edgar menepuk tempat kosong di samping nya.

Tidak ada pilihan lain dia menggantuk sekarang, Edgar tersenyum, melihat Leon berjalan mendekati nya.

Dengan cepat menarik Leon kedalam pelukannya tak memberikan ruang pada Mereka.

Leon tidak tau harus berbuat apa, jantung berdetak sangat kencang, tidak tau ini perasaan Leon asli atau perasaan nya.

Dia tak bergerak sama sekali nyaman itu lah yang ia rasakan sekarang, mata nya begitu lelap hingga tak lama dia tertidur, Edgar mencium bibir nya lembut, lalu mengikuti Leon masuk ke alam mimpi.

08:40


🌄☀️🌄

Tok

Tok

Tok

Berkali-kali ketukan pintu terdengar, namun tak membangunkan ke dua kekasih itu serta Arga. mereka masih terlelap dalam pelukan pasangan mereka.

Hingga salah satu dari lima orang di sana terbangun, mata nya menatap lucu pria di pelukannya, dia kaget mendengar ketukan begitu keras, dia dengan tergesa-gesa bangun. Hingga terjatuh, kaki nya terluka dia meringis sambil berjalan.

"Akhirnya kamu bangun nak Leon".

Ternyata ibu warung tempatnya menitipkan naget nya.

"Ada apa Bu?". Tanyanya dengan Suara seraknya.

"Saya dari pagi nungguin kamu sampai siang, kamu ga dateng dateng". Jelasnya.

"Leon ketiduran Bu maaf! sebentar Leon ambilkan dulu". Kakinya tertatih-tatih berjalan, membawa dua box naget, memberikan nya pada ibu warung di depan nya.

Leon kembali menutup pintu, matanya masih sedikit menutup dia mengantuk. tanpa sadar dia menyenggol gelas kaca menimpa kaki nya yang luka dia menagis dengan kencang.

Ketiga orang yang terlelap terbangun dengan keadaan panik! mereka dengan begitu kencang membuka pintu.

"AYAH!, SAYANG!". Teriak mereka dengan panik.

"Hisss sakitt!! sesss". Tangisan Leon begitu terdengar di kuping mereka. Mereka semakin panik.

"Sayang". Dengan cepat Edgar menggendong Leon. Lalu menelfon Rendi dengan tergesa-gesa.

"Pakai mobil Andera om". Ucap Andera panik.

"Hissss". Arga dan Lana secara bersamaan membuka pintu mobil dengan cepat.

Pihak rumah sakit seketika heboh. kenapa tidak, mereka semua tau betul siapa Edgar.

"Cepat!". Suaranya begitu dingin. Dokter itu pun ketakutan namun dia tetap menjalankan tugas nya.

"Kalo sampai ayah ku kenapa kenapa kau akan tau akibatnya". Mereka berdua tidak seperti anak dan ayah. berbeda dengan Lana, dia sedari tadi menangis di pelukan Andera.

Mereka semua panik mendapat kabar ayah mereka masuk rumah sakit, dengan tergesa-gesa mereka meninggalkan aktivitas mereka, tak memperhatikan tatapan bingung keluarga mereka masing-masing.



~••🐣••~


~••🐣••~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi Menjadi Ayah : [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang