BAB 110: Beberapa Hari Sebelum Hari Itu

18 2 0
                                    

FLASH BACK ON

05 Juli 2010

Clarissa dan Cecile sedang berjalan di lorong lantai 18 setelah selesai melakukan pertemuan dengan beberapa dewan direksi. Satu tahun setelah kematian Sean Eiden, terjadi perubahan besar-besaran pada susunan direksi dan komisaris.

Langkah Cecile terhenti saat melihat seorang pria sedang berdiri di ujung lorong dekat jendela.

"Ada apa, Cecile?" tanya Clarissa melihat kakaknya berhenti.

"Ah, tidak apa-apa. Aku hanya teringat sesuatu. Kau duluan saja naik ke atas, aku harus ke suatu tempat dulu," jawab Cecile.

Setelah Clarissa memasuki lift, Cecile bergegas mendekati orang yang sedang berdiri di ujung lorong. Pria paruh baya itu sedang berbicara melalui telepon. Wanita itu bersembunyi di balik dinding untuk mendengarkan percakapan yang sedang berlangsung.

"Yeah, aku belakangan ini terlalu sibuk sehingga belum bisa berkunjung ke sana. Apakah Elizabeth baik-baik saja?" tanya pria itu.

"Bagaimana dengan Maryjane?" tanya pria itu lagi.

"Maryjane?" gumam Cecile pelan.

Dia pernah mendengarkan nama itu dulu saat masih kecil. Wanita itu tahu saat mendengarkan Ibunya bertengkar dengan Ayahnya. Setelah berpikir beberapa saat, Cecile akhirnya ingat, Maryjane adalah nama istri kedua Ayahnya.

Cecile kembali mencuri dengar percakapan orang itu.

"Pasti, aku akan berkunjung ke sana dalam waktu dekat. Mungkin akhir minggu ini, aku akan berkunjung ke Dunster. Tolong rahasiakan kedatanganku ke sana, okay?" kata pria itu lagi.

"Dunster?" gumam Cecile lagi. Mata birunya bergerak ke kiri dan ke kanan.

Dia bergegas pergi dari sana sebelum pria itu menyadari kehadirannya. Sepanjang perjalanan ke lantai 26, Cecile larut dalam pikiran sendiri.

"Apakah anak itu ada di Dunster? Aku harus segera menemukannya sebelum grandma," bisiknya pada diri sendiri.

Cecile bergegas ke ruangan Clarissa setelah tiba di lantai 26. Dia menceritakan semua kepada adiknya.

"Kita harus mengikuti tuan Charteris akhir minggu ini, Clar. Dia akan pergi ke Dunster." Cecile terlihat tidak tenang sambil menggigit kuku.

"Apa kau yakin itu adalah anak yang dicari grandma?" tanya Clarissa mengerutkan kening.

"Aku yakin itu dia. Aku pernah mendengar nama Maryjane Jhonson saat Mommy dan Daddy bertengkar dulu," ujar Cecile meyakinkan Clarissa.

Clarissa menganggukkan kepala setuju.

"Apa kau punya ide, Clar?" tanya Cecile kemudian.

Clarissa menoleh dengan menyipitkan mata. "Ide apa?"

"Menghancurkan hidupnya. Kita harus membuat masa depannya hancur."

"Apa maksudmu?" Clarissa masih belum paham dengan apa yang dikatakan Cecile.

"Grandma saat ini sedang mencari anak itu, sesuai dengan permintaan Daddy. Dia pasti akan mendapatkan warisan. Jika kita menghancurkan hidupnya, maka grandma tidak akan menerimanya dalam keluarga ini." Cecile menjelaskan.

"Apa maksudmu kita akan menghancurkan masa depannya?"

Cecile menganggukkan kepala berkali-kali. "Itu maksudku. Kita harus membuat reputasinya hancur, sehingga tidak layak lagi diterima dalam keluarga Eiden."

"Kau gila, Cecile! Itu jahat!" sergah Clarissa.

"Apa kau mau anak itu mendapatkan warisan yang seharusnya jadi milik kita berdua?" Suara Cecile meninggi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lelaki yang MenghamilikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang