Braak!
Danny mendorong pintu ruangan dokter dan perawat bagian Maternity dengan kuat. Beberapa orang perawat dan dokter yang ada di sana terkejut mendengarkan dentuman pintu.
"Apa saja yang kalian lakukan di sini? Apa kalian tahu, seseorang berusaha menculik putraku?!!" Mata elang milik Danny terlihat memerah menahan amarah.
Seluruh mata yang ada di ruangan itu tertuju ke arah Danny.
"Ada apa, Pak?" tanya seorang perawat kepada Danny. Dilihat dari usia, sepertinya ia adalah seorang perawat senior.
"Bagaimana rumah sakit semewah ini mempunyai sistem keamanan yang buruk? Hampir saja seseorang berpakaian perawat menculik putraku! Jika saja aku tidak ada di sana, pasti dia telah membawa pergi putraku." Sorot mata elang milik Danny terlihat mengintimidasi siapa saja yang ada di ruangan.
Perawat itu terkejut dan memerintahkan seorang perawat lain untuk mengecek langsung ke ruangan bayi. Mereka kemudian bergerak menuju ruangan bayi yang terletak sedikit ke ujung koridor lainnya.
Perawat muda yang diperintahkan tadi menemukan seorang perawat jaga tidak sadarkan diri, setelah terkena bius. Dia segera keluar menemui perawat senior tadi.
"Perawat penjaga dibius oleh pelaku. Dia tidak sadarkan diri," ungkap perawat itu dengan raut wajah cemas.
"Segera hubungi security dan pastikan jangan sampai ada orang berpakaian perawat keluar dari rumah sakit ini!" Perawat senior memberikan perintah.
"Dia menghilang di balik pintu darurat saat aku mengejarnya," ujar Jov kepada perawat itu dan menyerahkan Aaron kepada perawat lain.
Perawat segera mengangguk dan bergegas pergi menemui penjaga keamanan. Sementara perawat yang kini menggendong Aaron, kembali masuk ke ruangan bayi dan meletakkannya di dalam inkubator.
"Maafkan atas kejadian ini, Pak. Kami akan segera menyelidikinya, kenapa hal ini bisa terjadi. Akan dipastikan ke depannya kejadian serupa tidak lagi terulang." Perawat senior membungkukkan sedikit tubuhnya ke depan, meminta maaf.
Danny mengembuskan napas. "Segera kabari saya jika pelakunya telah ditemukan."
"Akan segera saya kabari, Pak. Sekali lagi saya mewakili pihak rumah sakit meminta maaf atas apa yang telah terjadi," ucap perawat itu kembali.
"Kapan putraku bisa dibawa ke ruangan?"
"Sekitar satu jam lagi, Pak."
Danny menganggukkan kepala dan berlalu pergi dari sana.
"Tolong jaga baik-baik bayi itu. Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi. Apalagi bayi itu merupakan pasien VIP dan kalian tahu apa artinya, 'kan?" perintah perawat itu kepada dua perawat yang ada di dalam ruangan.
***
Ketika berada di depan ruangan tempat Lizzy dirawat, Danny menyuruh Jov untuk berjaga di dekat ruangan bayi. Dia tidak ingin kejadian tadi terulang lagi.
"Ah, itu Danny telah kembali." Terlihat kelegaan di wajah Clementine.
"Kau sudah makan, Dan?" tanya Lizzy melihat wajah lesu Danny.
"Nanti saja. Aku tidak lapar. Bagaimana keadaanmu?"
"I'm getting better. Tapi ada hal yang membuatku bingung."
"Apa?" Danny tampak penasaran.
"Apa kau mengenal seseorang dari keluarga Brown?"
Mata elang Danny terlihat membesar. Dia menelan saliva yang seketika memenuhi rongga mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lelaki yang Menghamiliku
RomanceHidupnya diselimuti misteri. Lahir tanpa sosok ayah. Dan saat dewasa, ia pun hamil tanpa tahu siapa yang menghamilinya. Hanya sedikit petunjuk yang ia tahu. Hingga berberapa bulan kemudian, ia bertemu dengan sosok lelaki yang mengingatkannya dengan...